Selamat Datang di blog DPRa PKS Bendan Duwur, Gajahmungkur, Semarang

Buku Tamu

Sabtu, 29 September 2012

Tabloid PKS Edisi September

Maaf Terlambat untuk mengupload Tabloid PKS Edisi September
harap maklum proses belajar terus berjalan :-)

Download di sini, Tabloid PKS Edisi September
Read more »

Jumat, 28 September 2012

Keren...


Jangan Hanya Lihat dari Rambut Gondrongnya

Google Image / WordPress.com
“Eh, Nak!.. Benar enggak sih dia seorang ustadz?” Seorang ibu yang menghadiri pengajian rutin akhir bulan bertanya pada saya dengan rona wajah yang menunjukkan rasa tak percaya manakala sang MC menyebutkan sebuah nama berikut sekilas biodata yang akan menjadi penceramah pada kesempatan itu di masjid Al-Falah, Berlin.
“Ya benar bu, seperti yang dikatakan MC tadi, dia seorang ustadz,” jawab saya sambil tersenyum memaklumi keheranan sang ibu.
“Apa di Indonesia dia juga suka ngisi ceramah?” ibu tersebut masih sangsi dengan jawaban saya dan kembali bertanya.
  • Jual Jaket Motor Respiro Anti Angin dan Anti Air Cocok dipakai Harian maupun Touring
    www.JaketRespiro.com
  • Plus 4.000 artikel Islami, 6.000 kitab, serta nasyid walimah & jihad.
    digitalhuda.com/?f1
  • Peluang Usaha Sambil Ibadah, Perwakilan Biro Umrah-Haji Plus dan Raih Reward Ratusan Juta Rupiah.
    www.rumahhajidanumrah.com
  • Sedia Baju Hamil, Baju Menyusui, Celana Hamil, Bra Menyusui, Nursing Pillow, Nursing Apron, dll.
    www.hamil-menyusui.com
“Ya, setahu saya beliau salah seorang pendakwah di tempat ia tinggal, beliau juga memiliki pemahaman dan wawasan Islam mendalam serta fasih berbahasa Arab..” kali ini saya jawab sedikit lebih rinci untuk meyakinkan sang ibu. Kebetulan saya dekat dengan isteri sang ustadz sehingga cukup mengetahui aktivitas mereka berdua.
Raut muka ibu yang bertanya tadi agak sedikit berubah, sepertinya berusaha mempercayai apa yang baru saja saya ucapkan. Pandangannya tertuju ke tempat di mana duduk sesosok muda berambut gondrong sebahu yang mengenakan peci dan kemeja serba putih. Sosok yang baru saja dikatakan MC sebagai ustadz ini memang sangat nyentrik penampilannya, berbeda dengan ustadz-ustadz lainnya yang bergantian mengisi ceramah selama ini.
Disadari atau tidak, seringkali kita terperangkap pada pola pikir atau tata nilai yang berkembang dalam suatu masyarakat. Tak jarang ketika menilai seseorang kita tergesa-gesa mengukur hanya pada penampilan fisik, gelar atau jabatan semata, namun mengabaikan bagaimana pribadi di balik tampilan luarnya. Sehingga tak heran berkembang di masyarakat, orang-orang yang sibuk memperbaiki tampilan luar dan berbangga dengan wajah, pakaian, rumah, kendaraan atau jabatan yang disandang tetapi lalai untuk menata pribadinya. Padahal Allah SWT sendiri telah berfirman bahwa..”.Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu..”(QS. Al-Hujuraat: 13)
Pernah seorang ustadz bercerita, di tempat tinggalnya masyarakat hanya mau mendengar dan hormat bila seseorang yang bicara telah bergelar haji sekalipun orang tersebut awam dalam masalah agama. Sebaliknya, masyarakat tak akan menggubris bila seseorang tak menyandang predikat haji walaupun orang itu berwawasan dan memahami Islam dengan baik. Sehingga seorang penyeru dakwah di sana baru akan didengar seruannya dan berpengaruh pada masyarakat tersebut bila embel-embel haji telah melekat pada dirinya.
Ada juga cerita unik seorang ustadz lain yang menuturkan pengalamannya usai memenuhi permintaan menjadi imam sekaligus penceramah saat bulan Ramadhan di sebuah masjid. Salah seorang pengurus masjid tersebut berbisik kepadanya agar beliau bersedia mengisi kembali namun dengan sebuah pesan agar sang ustadz di lain waktu harus menggunakan peci, karena pada saat berceramah di kesempatan itu rambut sang ustadz dibiarkan leluasa tanpa penutup.
Heran dan sangsi yang dirasa oleh sang ibu tadi juga adalah sesuatu hal yang sangat mungkin terjadi, karena imej yang berkembang di masyarakat tentang sosok seorang ustadz umumnya adalah sosok berambut pendek, berbaju koko dengan atau tanpa jas serta dilengkapi dengan sorban atau peci serta berbagai atribut lainnya. Maka ketika ada sosok yang bebeda dari pakem yang ada, seperti penampilan sang ustadz berambut gondrong saat itu, tak heran bila mengundang perasaan aneh atau sangsi salah seorang jamaah.
Saya sendiri pernah terjebak dalam perasaan “seram” bila melihat orang-orang berambut gondrong. Namun perasaan itu lambat laun menghilang ketika saya bertemu dengan beberapa remaja berarmbut gondrong yang menjadi pendatang baru di masjid.
Saat bulan Ramadhan tahun lalu, saya pernah melihat salah seorang remaja gondrong itu sedang khusyu membaca Al-Quran ketika menanti ceramah khusus untuk kalangan remaja dimulai. Pada kesempatan lain, remaja itu menjadi imam shalat buat teman-temannya. Dia dan remaja gondrong lainnya hingga saat ini tak pernah absen dari berbagai acara yang diselenggarakan di masjid. Mereka ternyata jauh dari imej yang menyebabkan perasaan seram itu hadir menyelimuti pikiran saya. Bahkan kini yang ada hanya rasa haru membuncah setiap melihat mereka melakukan berbagai aktivitas ibadah.
Ya Allah, ampunilah hamba karena pernah terbersit sebentuk rasa akan penampilan luar hamba-hambaMu yang lain. Padahal bisa jadi mereka sangat mulia di hadapan Engkau. Berkali-kali istighfar menggema di hati dan terucap di lisan seiring dengan penjelasan sang ustadz gondrong yang saat itu sedang membahas tentang orang-orang yang bersegera pada ampunan Allah.
Oleh: Ineu Ratna Utam
i
Read more »

Siap...


Inspeksi Stasiun KA Bogor, Gubernur Jabar Numpang Motor Wartawan

Gambar (c) AntaraBogor
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan melakukan inspeksi mendadak ke Stasiun Besar Bogor dengan menumpangi sepeda motor milik salah satu wartawan, di Kota Bogor, hari ini, Selasa (25/9).
Kunjungan Gubernur Jabar ini dilakukannya untuk melihat langsung parkir sepeda motor di Jalan Mayor Oking Kota Bogor yang telah memakan badan jalan. Selain itu, sidak dilakukan untuk meninjau langsung kondisi penumpang di setiap kereta yang ada di Stasiun Besar Bogor.
Sebelum melakukan sidak, Gubernur terlihat hadir dalam orasi ilmiah Wakil Presiden Boediono dalam acara Dies Natalis IPB ke-49 di Kampus Dramaga.
Gubernur kemudian melakukan dialog dengan sejumlah wartawan lokal dan nasional yang bertugas di Kota Bogor. Usai melaksanakan ibadah Shalat Dzuhur, Politisi PKS tersebut langsung bertolak ke Stasiun Besar Bogor.
Awalnya gubernur ingin menaikki mobilnya, tiba-tiba ia menyapa wartawan dan mengutarakan niatnya untuk menumpang salah satu motor wartawan menuju Stasiun.
“Lebih enak naik motor yah, biar tidak macet. Lebih cepat sampainya. Saya boleh numpang motor siapa ini,” kata gubernur kepada wartawan.
Setelah menunggu beberapa saat, gubernur memilih menumpangi sepeda motor Wartawan Suluh Indonesia, Haris Basuki. Dengan santainya gubernur menaiki sepeda motor dan meminjam helm milik kontributor TVRI Bogor.
Selama diperjalanan gubernur terlihat santai menikmati perjalanannya yang diiringi belasan wartawan yang turut memboncengi para ajudan.
Sesampai di Stasiun Besar Bogor, kedatangan gubernur langsung disambut Kepala Dinas Lalu lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor, Suharto dan langsung meninjau jalur pejalan kaki di sekitar stasiun.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur menyempatkan diri menyapa para pedagang di sekitar stasiun dan menjejal becak yang ditumpangi pemiliknya di depan stasiun.
Selanjutnya, Gubernur langsung bertemu dengan manajemen Stasiun Besar Bogor yang dihadiri Wakil Kepala Stasiun Enjang Syarif Budiman. Gubernur lalu melakukan tinjauan ke setiap kereta, diawali dari kereta commuter line yang baru datang dari Jakarta. Lalu kereta Bumi Geulis yang melayani rute Bogor-Sukabumi, selanjutnya, gubernur juga mencoba menaiki kereta ekonomi.
Dalam tinjauannya, gubernur juga mencoba menyapa para penumpang dan mendengarkan sedikit keluhan terkait pelayanan kereta.
Lebih lanjut ia berharap PT KAI dapat memaksimalkan pelayanannya sehingga masyarakat lebih terlayani dengan baik.
Usai berdialog dengan penumpang kereta, Gubernur mengakhiri Sidaknya di lahan parkir di Stasiun Bogor. Lahan parkir yang memakan badan jalan di Mayor Oking dinilai telah menganggu ketertiban umum dengan menyempitnya ruas jalan.
Gubernur meminta Pemerintah Daerah Kota Bogor untuk berkoordinasi dengan PT KAI untuk mencari solusi masalah perparkiran yang jumlahnya cukup banyak.
“Kalau memang akan dibangun lahan parkir seluas tiga lantai. Diharapkan parkir pinggir jalan sudah tidak ada lagi,” katanya.
Rep/Red: Farid Zakaria

dari : news.fimadani.com
Read more »

Nggak Jamannya Ganyang Koruptor...!


Kunjungi PBNU, PKS Dukung Fatwa NU "Hukum Mati Koruptor"


Silaturahim FPKS ke PBNU (Kamis, 27/9/12) dipimpin Hidayat Nurwahid
(dari kiri) Habib Nabiel AlMusawa, Habib Aboebakar, KH Abdul Hakim
Diterima Ketum PBNU : KH Said Aqil Siraj

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) setuju dan mendukung Fatwa Ulama NU yang diserukan dalam Munas Alim Ulama dan Koferensi Besar Nahdlatul Ulama di Kempek, Cirebon, tentang perlunya hukuman mati bagi koruptor.

"Secara prinsip iya, kami mendukung hukum mati bila memang yang dikorupsi jumlahnya besar dan mengakibatkan kerusakan yang masif terhadap perekonomian dan kehidupan bernegara. Jumlahnya mungkin di atas 100 miliar," ujar Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid di kantor PBNU, di jalan Kramat Raya No 104 Jakarta Pusat, Kamis sore (27/9).

Hidayat mendatangi kantor PBNU untuk bersilaturrahmi dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sekaligus memperkenalkan pimpinan fraksi PKS yang baru.

Selain menyoal fatwa mati bagi koruptor, Hidayat juga akan membicarakan bersama PBNU hal-hal keumatan lainnya, misalnya mengenai perlu tidaknya protokol internasional anti penistaan agama dan sertifikasi ulama.

"Banyak hal yang bisa diperjuangkan bersama dengan PBNU. Itu tentunya juga bisa lakukan dengan partai lain," katanya.

Mengenai perlunya penguatan terhadap KPK karena belakangan ada kekuatan yang mencoba melemahkan KPK, Hidayat menyampaikan kesetujuannya.

"Apakah akan sampai tingkat RUU atau tidak, nanti kita lihat dari pembahasan," tandasnya. [rmol]


___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia
dari : pkspiyungan.org


Read more »

Selasa, 25 September 2012

Kesederhanaan juga harus disyiarkan


Gubernur Sendal Jepit

by roni sewiko

Meski dada mereka buncah dengan idealisme, namun musuh satu ini kuasa membungkamnya. Musuh idealisme itu adalah realitas. Bila idealisme memunculkan harapan dan mimpi-mimpi, maka di tingkat yang paling kejam realitas bisa mengerucutkannya jadi angan kosong.

Ruang itu hening, tegang.
Esok, ada momen besar. Seorang yang mereka akhirnya pilih, secara resmi akan dideklarasikan untuk menjadi seorang Gubernur.

Tanpa bermaksud merendahkan, seakan sudah jamak, kader-kader partai ini memang biasanya tak beruang. Mereka punya idealisme, dan itu yang memberi ruang pada nurani untuk memunculkan harapan. Bagi mereka yang dengan kondisi demikian, Harapan itu Selalu Ada.

Seorang tokoh terkemuka membutuhkan biaya milyaran untuk 'dijual' ke Publik. Agar ada jualan yang menarik elektabilitas. Itu yang sudah terkenal, dan modal biasanya tak terlalu menghambat. Bagi orang dengan posisi demikian, banyak 'sponsor' yang siap jadi suporter.

Namun bagaimana jika yang diusung adalah orang  yang awalnya 'bukan siapa-siapa'?. Tak dikenal publik. Jatuh di analisis survey dan polling-pollingElektabilitasnya rendah. Tak memancing minat.  Modal rendah, siapa yang mau mensponsori?

Namun bagi mereka yang idealismenya berpadu pondasi iman, realitas tak kan memangkas harapan. Mereka akhirnya Berhutang. Ya! cuma itu yang mungkin. Paling rasional kala itu.

Ruangan masih hening dan tegang. Harapan timbul tenggelam.

"Saya masih ada harta satu-satunya yang bisa dipakai."

Kalimat itu, merampas perhatian. Orang-orang yang tengah tegang itu menoleh padanya.

"Mobil yang biasa saya pakai keliling selama ini. Itu bisa dipakai, bisa dijual. Biar nanti kampanye sewa Kijang saja."

Saya, pertama kali mendengar cerita ini dari salah satu orang yang ada di ruangan itu. Tanpa bermaksud mendramatisir, Jujur sangat terharu dan hendak menangis.

"Kita harus tetap optimis. Jika deklarasi besok sukses, saya yakin berikutnya akan ada jalan. Saya yakin besok pertolongan itu pasti ada, namun entah apa dan bagaimana datangnya."

"Ya inilah resiko hendak mengusung Gubernur Sendal Jepit, iya kan?"

Hening disana pun tersaput ceria. Guyonan sederhana itu, memunculkan optimisme baru. Mereka Bisa! PASTI BISA!

Esok hari, deklarasi pun digelar. Ia, Ahmad Heryawan, disandingkan dengan Dede Yusuf. 'HADE' (Heryawan-Dede) pun resmi dijual dengan setumpuk hutang di belakangnya.

barangkali masih ada yang ingat momen-momen ini:

HADE dan bunda
Heryawan Sungkem-1
Heryawan Sungkem - 2
Heryawan dan Keluarga
Orasi Heryawan
Orasi Sekjen PKS Anis Matta
Salam HADE - 1
Salam HADE - 2
Salam HADE - 3

Benarlah memang apa yang diyakininya itu. Ternyata, pasca deklarasi banyak sekali dukungan yang mengalir. Dan pada saatnya pemilihan serta pengumuman, Publik pun tercekat. Mereka, pasangan yang tak diunggulkan itu akhirnya memenangkan pertarungan.

Boleh manusia berspekulasi, merumuskan banyak estimasi. Namun mesti diingat pula, doa orang-orang yang berhimpun dalam kebaikan akan meramaikan langit, dan menggetarkan tiang takdir.

"Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar." [QS. Ath Thalaq 65 : 2-3]

Ucapan dialah yang pada akhirnya memantapkan keyakinan kami. Keyakinan dialah yang menyemangati kami. [AW - narasumber]

dari : www.pkspiyungan.org
Read more »

Inilah yang Membedakan kami dengan yang Lain

Gelem-geleme koe melu PKS, kesel-kesel ra dibayar...

Senin, 24 September 2012


by: Khoirul Akhi

Sering sama ortu atau temen-temen kasih pernyataan ke ane :

"Gelem-geleme koe melu PKS, kesel-kesel ra dibayar kepara koe kudu ngetokke duit barang. Njur untunge opo?"

(Mau-maunya ikut PKS, capek2 gak dibayar malah kamu harus ngluarin duit juga. Terus untungnya tuh apa?)

Ah, jika saja mereka ngrasain betapa nikmatnya memberi kemanfaatan pada banyak orang, tentu rame-rame mereka bergabung di barisan para pejuang yang berjuang gak semata-mata untuk ngejar kekuasaan aja, tetapi menggunakan kekuasaan itu untuk sebanyak-banyak kebaikan pada sesama...

Tujuan berkumpulnya awan bukanlah hanya turun hujan, tetapi suburnya tanaman.
(Sarah Al-Hikam) 

Begitupula kita. Bergabungnya kami di PKS bukanlah hanya untuk menang, tetapi menjadikan kemenangan (kekuasaan) itu sebagai sarana menyejahterakan kehidupan. 

خير الناس من نفع الناس
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama manusia..."
[HR. Thabrani]
Bahagianya kami disini. Bersama PKS Jogja, stadion mandala krida (2009)
dari : www.pkspiyungan.org

Read more »

Citra Islam sangatlah Penting


Membangun Pencitraan Dakwah

Fiqih Dakwah dalam Al Qur’an
Oleh : Cahyadi Takariawan

luthfi hasan ishaaq
luthfi hasan ishaaq
Dalam dinamika dakwah, kadang ada aktivitas tertentu yang memerlukan publisitas dalam rangka memberikan informasi kepada masyarakat tentang kinerja gerakan dakwah yang telah banyak melakukan upaya perbaikan. Tidak bisa dipungkiri, media sangat mengendalikan persepsi masyarakat saat ini. Suatu kejahatan bisa dicitrakan sebagai sosok pahlawan karena bangunan media. Sebaliknya, para pelaku kebaikan bisa dicitrakan sebagai sosok pecundang karena opini media.
Selain memberikan informasi, publisitas juga dimaksudkan sebagai upaya memberikan pendidikan, inspirasi, dan motivasi bagi semua kalangan untuk melakukan kebaikan dan berlomba-lomba memperbanyak kontribusi positif di tengah kehidupan masyarakat. Sangat banyak pelajaran dan hikmah yang bisa diambil dari para aktivis dakwah, namun seringkali tenggelam tidak banyak diketahui publik, karena tidak adanya unsur publisitas. Sementara ada tokoh politik tertentu yang sekali-kalinya naik kereta api atau bus kota, diberitakan headline berhari-hari di berbagai media.
Saya sempat tertegun mendengar informasi tentang mahalnya pencitraan. Seorang tokoh politik, karena ingin mendapatkan pencitraan tentang kesederhanaan, maka ia rela mengeluarkan dana ratusan milyar rupiah guna tampil di televisi dan media massa lainnya. Betapa ironis, citra sederhana yang ingin didapatkan, dibangun dengan biaya ratusan milyar rupiah. Sudah pasti, konstituen tidak pernah mengetahui hal itu. Mereka hanya memuji-muji sang tokoh yang sederhana dan bersahaja, tanpa mengetahui berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu.
Banyak kalangan tokoh aktivis dakwah yang hidup dan kegiatannya jauh dari publisitas. Mereka adalah orang-orang yang ikhlas berbuat dan bekerja karena Allah, bukan berharap pujian manusia. Mereka menjaga diri agar tidak rusak amal yang telah mereka lakukan, karena pengaruh perasaan riya yang berkembang dalam jiwa. Untuk itu mereka lebih suka menjauhkan diri dari publisitas, dan hidup dalam kesunyian walau kontribusi mereka untuk perbaikan masyarakat sangat besar.
Namun di sisi lain, karena tidak terpublikasikan oleh media, maka kesederhanaan, kebersahajaan, dan kesungguhan mereka dalam memperbaiki masyarakat tidak diketahui banyak kalangan. Ketika muncul beberapa tokoh politik yang menjadi ikon kesederhanaan, banyak masyarakat bertanya, mengapa itu tidak muncul dari kalangan aktivis dakwah? Salah satu jawabannya adalah karena faktor publisitas. Para aktivis dakwah sepi dari publisitas sehingga kiprah mereka tidak diketahui masyarakat luas.
Muncul pertanyaan, apakah publisitas bertentangan dengan makna keikhlasan? Apakah amal yang ikhlas harus selalu disembunyikan? Al Qur’an memberikan gambaran dua kondisi shadaqah (sedekah), yang keduanya bernilai baik dan lebih baik. Tidak ada yang dicela atau disalahkan. Perhatikan ungkapan ayat berikut:
Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Al Baqarah : 271).
Dari ayat di atas, kita mendapatkan beberapa pelajaran fiqih dakwah sebagai berikut:
  1. 1.   Dibolehkannya menampakkan amal
Al Qur’an menyatakan, “Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali”. Suatu sedekah atau pemberian kepada orang-orang yang memerlukan dengan menampakkan atau mempublikasikan adalah suatu tindakan yang dibolehkan, tidak dilarang. Bahkan dikatakan sebagai “baik sekali”, bukan saja baik. Dalam hal ini, sedekah yang ditampakkan bukanlah sesuatu yang tercela atau dilarang.
Al Qur’an juga menyebut umat Nabi Saw sebagai sebaik-baik umat yang dihadirkan untuk seluruh manusia:
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah” (Ali Imran: 110).
Kebaikan ini akan memiliki makna yang memberikan banyak dorongan motivasi dan inspirasi bagi masyarakat luas, jika ditampakkan, bukan disembunyikan.
  1. 2.   Menyembunyikan amal karena menghindari riya’
Ada kalanya sedekah harus disembunyikan, jika dengan menampakkan akan menimbulkan riya dan menyakiti perasaan orang-orang yang mendapatkan bagian sedekah tersebut. Al Qur’an menyatakan, “Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu”.
Riya’ adalah berkembangnya motivasi semata-mata ingin mendapat pujian dari manusia atas apa yang dilakukannya. Namun menyembunyikan amal tidak identik dengan ikhlas, karena ikhlas bukanlah soal teknis menampakkan atau menyembunyikan. Ikhlas adalah dorongan yang kuat dalam jiwa, yang menjadi sumber motivasi dalam melakukan sebuah amal atau dalam meninggalkan amal tersebut.
Sebagian ulama salaf menyatakan, “Beramal karena manusia itu syirik, sedangkan meninggalkan amal karena manusia itu riya”. Ini menandakan bahwa ikhlas itu bermakna dorongan yang menyebabkan melakukan atau meninggalkan suatu amal semata-mata karena Allah, apakah amal itu ditampakkan atau disembunyikan.
  1. 3.   Keharusan bekerja dengan ikhlas
Semua aktivitas yang kita lakukan hendaknya didasari dengan niat yang ikhlas karena mengharap ridha dan pahala dari Allah, bukan dari manusia. Cukuplah kita yakin, bahwa semua yang kita lakukan berada dalam pengawasan dan pengetahuan Allah, sebagimana firmanNya, “dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Syaikh Hasan Al Bana menegaskan, “Yang  dimaksud dengan ikhlas ialah seorang muslim menunjukkan segala perkataan, amal  dan jihadnya semata-mata mencari ridha Allah dan  ganjaran baik-Nya, tidak memandang keuntungan duniawi, kedudukan, pangkat, gelar, dan semacamnya. Karena itu ia akan menjadi manusia pembela cita-cita  dan  aqidah, bukan  kepentingan  (interest)  pribadi.”
  1. 4.   Menampakkan amal tidak menghilangkan keikhlasan
Kebolehan menampakkan sedekah ini menandakan, amal yang ditampakkan tidak berarti menghilangkan nilai keikhlasan atau merusakkannya. Yang membuat rusaknya amal adalah sikap riya dan mengharap keridhaan manusia dengan jalan memamerkan berbagai aktivitas kebaikan. Berbangga-bangga dengan pujian manusia dan melalaikan hakikat niat yang tulus ikhlas mengharap ridha Allah.
Sebagaimana telah dinyatakan di depan, bahwa menyembunyikan amal itu tidak identik dengan ikhlas, maka menampakkan amal juga tidak identik dengan riya atau tidak ikhlas. Dengan demikian, jika publisitas adalah upaya untuk memberikan informasi yang positif, memberikan inspirasi kebaikan, memberikan motivasi beramal salih, dan memberikan pencitraan positif bagi dakwah, maka hal itu adalah sebuah keharusan.
Wallahu a’lam bish shawab.


Referensi :
Muhammad Haniff Hassan, Fiqh Dakwah dalam Al Qur’an, IIFSO Malaysia – Singapore, 2004


Read more »

Kekuasaan bukan sesuatu yang Kotor


Konflik, Konspirasi, Jarak dan Mindset | Taujih Anis Matta

Taujih Ust. Anis Matta - Inspirasi Dari Kisah Nabi Musa, Yusuf dan Sulaiman
pada Halal bi halal Kader PKS Se-Tangsel. Ciputat, 2 September 2012.

Assalamu'alaikum wr. wb. 

Saya yakin Antum semua di bulan Ramadhan kemarin telah mengkhatamkan Alquran. Tinggal masalahnya, berapa kali khatam?

Ikhwah fillah. Interaksi kita dengan Alquran baru akan terwujud ketika kita merasa dibimbing Alquran dalam setiap interaksi kita, termasuk pengalaman-pengalaman hidup kita. Pola interaksi kita dengan Alquran itulah yang harus kita tingkatkan, agar Alquran benar-benar memberikan bimbingan dan petunjuk kepada kita.

Ikhwah fillah. Salah satu kandungan Alquran adalah sejarah yang berisi fakta-fakta kemudian ditafsirkan. Tujuan utamanya bukan menguasai fakta-fakta itu, tetapi bagaimana kita mengambil pelajaran dari fakta-fakta sejarah tersebut.

Kisah Alquran yang erat kaitannya dengan kehidupan bernegara, di antaranya adalah kisah Nabi Yusuf, Nabi Sulaiman, dan Nabi Musa vs Penguasa kala itu.

Nabi Musa mengajarkan kepada kita tentang bagaimana memposisikan diri sebagai oposisi. Nabi Yusuf mengajarkan kepada kita konsep dan aplikasi tentang "musyarakah" sehingga kisahnya yang berawal di penjara dapat berujung di istana. Berbeda lagi kisah tentang Nabi Sulaiman, yang bercerita tentang bagaimana jika agama telah mampu menguasai negara.

Ketiga cerita tersebut meskipun berbeda, tetapi mempunyai persamaan:

(1) Konflik

Baik ketika beroposisi, bermusyarokah, maupun menguasai negara, konflik itu selalu ada. Bahkan (cikal bakal) konflik antara Nabi Musa dan Fir'aun telah ada jauh sebelum Nabi Musa lahir, yaitu keinginan Fir'aun melenyapkan setiap bayi laki-laki karena dikhawatirkan akan menyingkirkan kekuasaannya.

Konflik adalah salah satu bentuk cobaan Allah kepada manusia. Manusia yang paling keras cobaannya adalah para nabi dan orang-orang yang paling "mirip" dengan para nabi itu (orang-orang shalih).

Konflik itu biasa, bahkan konflik antara Yusuf dan Benyamin (satu ibu-satu bapak) dengan saudara-saudaranya yang juga anak-anak keturunan Nabi (keluarga Yusuf, 4 generasi ke atas adalah Nabi semua) hingga berujung pada skenario pembunuhan. Apalagi hanya dalam sebuah organisasi atau negara. Kata Sayid Qutb: kita tidak bisa memilih untuk tidak berkonflik, yang bisa kita pilih adalah di kubu mana kita berada.

Khusus cerita Yusuf kita dapati konflik terjadi karena kecemburuan akan kadar keikhlasan saudara-saudaranya. Maka, prinsip dakwah kita yang pertama dan utama adalah salamatush-shadr (lapang dada, wujud ukhuwah paling minimal -ed).

(2) Konspirasi

Hal yg patut dicatat: ayat-ayat yang berkaitan dengan konspirasi kepada para nabi itu dikaitkan dengan keimanan kepada Allah dan kepada taqdir, supaya kita punya keyakinan bahwa Allah-lah yang mengendalikan semuanya. Dia-lah sebaik-baik pembuat tipu daya.

Kita lihat bagaimana kisah Nabi Musa yang diselamatkan Allah dengan mengantarkan beliau ke istana Fir'aun melalui Sungai Nil kemudian ditemukan oleh isteri Fir'aun. Siapakah yang mengendalikan pikiran isteri Fir'aun sehingga Musa diselamatkan dan diijinkan menikmati hidup di istana? Bukankah sebelumnya Fir'aun ingin agar setiap bayi laki-laki dibunuh? Mengapa dia justeru setuju untuk membesarkan Musa di istananya? Allah telah mengubah persepsi Fir'aun dan isterinya sehingga menyelisihi niatnya sendiri.

Ingat pertempuran Fir'aun dan Musa, ketika Musa terjepit Ia justru lari ke laut. Logika perang modern dimana-mana kalau terjepit larinya ke gunung atau hutan bukan ke laut. Maka tatkala Fir'aun mengetahui hal itu, ia dan pasukannya besorak karena sangat mudah menghancurkan Musa dan pengikutnya. Tapi Allah punya rencana, diperintahkan Musa memukulkan tongkat ke laut dan terbelah-lah lautan. Fir'aun pun tak sempat berpikir panjang, mengejar ke tengah lautan yang terbuka, dan ia pun binasa ditelan lautan.

Demikian pula, siapakah yang mengendalikan pikiran saudara Yusuf sehingga mereka hanya menceburkan Yusuf ke dalam sumur, dan bukan membunuhnya? Ingat, sebab utama konflik antara Nabi Yusuf dan saudara-saudaranya adalah KECEMBURUAN, yang berakhir pada konspirasi untuk membunuh Yusuf as.

Jika kita punya kesadaran tentang kekuasaan Allah, tidak boleh ada ancaman yang membuat kita berhenti bergerak dan berjuang. Maka, jangan pernah memandang besar dan kuat terhadap musuh-musuh kita. Allah-lah yang memberikan kita kekuatan dan persepsi itu.

(3) Jarak

Yang dimaksud di sini adalah jarak antara mimpi dan realisasi atas mimpi itu. Kita harus punya optimisme bahwa mimpi kita pasti terwujud. Harus punya nafas perjuangan yang panjang agar mimpi kita terwujud. Berapa lama jarak antara mimpi Nabi Yusuf dan realisasi kekuasaan beliau? Salah satu riwayat menjelaskan, jarak itu adalah 40 tahun. Kesabaran Yusuf itulah yang menjadikannya dimenangkan oleh Allah SWT.

Kesabaran adalah faktor yang sangat penting dalam suatu perjuangan. Kisah nabi Yusuf antara dibuang saudara-saudaranya dengan realitas mimpi ayahnya nabi Yakub, bahwa saudara-saudara akan menyembah/sujud ke nabi Yusuf, adalah sekitar 40 tahun (8x pemilu), riwayat lain 80 tahun (16x pemilu).

Jatuh bangun dalam pilkada, pileg, adalah biasa dalam pendakian menuju kemenangan. Yang pasti, kita harus terus naik, meskipun dlm perjalanan naik itu kadangkala butuh istirahat. Kalaupun kita menang pilkada bahkan memenangkan negara ini masih akan panjang perjuangan (tantangan dan konfliknya). Usai memenangi negara kita harus berjuang dan berkonflik memenangkan tahap berikutnya hingga sampai ustadziyatul ’alam.

Jadi miliki nafas yang panjang, jangan pernah patah arang apalagi hanya karena survey.

Siapa yang akan menang, adalah mereka yang berumur lebih panjang: stamina tetap, teknik semakin baik. Pemimpin Bosnia kala tahun 1994 diwawancarai oleh Fox News ditanya tentang masa depan Bosnia, beliau mengatakan, "Yang memenangi peperangan ini bukanlah yang membunuh lebih banyak jiwa, tetapi siapa yang bisa hidup lebih lama." Fakta sejarah menunjukkan bahwa pada akhirnya Serbia pergi dan Bosnia berdiri merdeka.

Yakinlah kapanpun itu kita akan tetap menang pada akhirnya. Mana lebih lama umur negara atau agama? Imperium Romawi-Yunani sekarang mana? Tapi agama yang dulu pernah mereka kalahkan sampai hari ini masih tetap ada. Maka karena kita berjuang untuk agama ia akan selalu menang! Politisi menciptakan voters, tapi agama menciptakan Followers. Kuat mana voters dan followers?

(4) Mindset

Baik Nabi Yusuf, Musa, maupun Sulaiman, ketiganya punya mindset sebagai PEMENANG, bukan pengabdi. Coba perhatikan, Doa Nabi Sulaiman yang sangat dahsyat: Robbii hablii mulkan laa yanbaghii li ahadin min ba'dii. Sulaiman minta negara dan ia minta negara itu tidak diberikan kepada selainnya.

Kita doanya apa? kita doa minta istri, anak-anak sholeh, dan semua itu diberikan oleh Allah. Tapi pernahkah kita berdoa minta negara?

*Sulaiman bukan hanya minta negara, tapi negara/kekuasaan yang tak diberikan Allah kepada setelahnya*

Kalau kita tak pernah meminta (berdoa) minta negara akankah Allah berikan kita negara ini? Oleh karena itu mari kita tambah doa-doa kita dengan doa Sulaiman.

*Kalau kita minta negara maka Allah akan sertakan segala isinya, tapi kalau kita hanya minta suami, istri, anak sholeh belum tentu negara akan diberikan pada kita. Sulaiman karena doanya itu menurut riwayat istrinya 99, bahkan Daud istrinya 1000*

Berdoalah kepada Allah agar kita diberikan kekuasaan yang dengannya kita memperbaiki umat dan bangsa ini. Bahkan lebih daripada itu, kita akan tunjukkan peran kita di muka bumi ini.

Apakah Antum siap untuk mengubah mindset sebagai pemenang? Apakah Antum siap memenangkan dakwah ini? Yakinkah Antum dengan kemenangan yang akan Allah berikan?


*ditulis oleh Andri PS
dari : http://www.pkspiyungan.org

Read more »

Minggu, 16 September 2012

Cristiano Ronaldo Dukung Palestina


Dukung Palestina, Cristiano Ronaldo “Real Madrid” Dikecam Israel


Oleh: Tim dakwatuna.com




Cristiano Ronaldo kenakan syal Palestina. (ROL)
dakwatuna.com – Al-Quds. Berbeda dengan Barcelona yang memiliki kedekatan dengan Israel, Real Madrid malah memilih mendekat dengan Palestina. Tidak hanya ditunjukkan kebijakan klub, sikap pemain Los Blancos juga demikian.
Yang paling mencolok adalah langkah yang dilakukan pemain termahal di dunia Cristiano Ronaldo. Bintang Seleccao yang dilabeli media barat memiliki sifat sombong tersebut ternyata mempunyai hati mulia.
Mantan penggawa Manchester United itu dengan penuh keikhlasan memberikan sepatu emas yang diraihnya musim 2011 kepada kepada lembaga amal klubnya. Hal itu dilakukan pemain berjuluk CR7 itu untuk membantu anak-anak Palestina.
Laman Qodsna pada akhir tahun lalu mengabarkan, lembaga amal Real Madrid melelang sepatu emas milik Ronaldo itu hingga 1,4 juta euro alias Rp 16,77 miliar. Uang hasil lelang itu disumbangkan untuk membangun beberapa sekolah yang hancur di sepanjang di Jalur Gaza.Dukungan Pemain Terbaik Dunia pada 2008 tersebut tidak berhenti sampai di situ.
Sebelumnya ketika masih memperkuat tim Iblis Merah, dalam sebuah acara Ronaldo.mengenakan kafiyeh alias syal Palestina. Tindakannya itu mendapat kecaman hebat dari lobi-lobi Zionis dan media barat. Beberapa media barat yang berafiliasi dengan Yahudi seakan memusuhinya dan mencitrakan segala keburukannya.
Namun ada juga sebagian media Inggris menyebut aksi Ronaldo itu sebagai bentuk kemanusiaan. Ia menunjukkan kepedulian dan solidaritasnya terhadap krisis Palestina dan warga Jalur Gaza. Ronaldo dikabarkan pernah langsung berkunjung ke tanah pendudukan Palesrina pada 2007 dan 2005.
Di sana dia disambut suka cita oleh warga Palestina dan mendapat pengawalan ketat. Tapi lagi-lagi Ronaldo dikecam media yang pemiliknya mendukung kebijakan pemerintah Zionis. (Hafidz Muftisany/Erik Purnama Putra/ROL)


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/08/22567/dukung-palestina-cristiano-ronaldo-real-madrid-dikecam-israel/#ixzz26cQuR0sx
Read more »

la haula wa la quwwata illa billah


Cukuplah Allah yang Menyelesaikan Urusan Kita


Oleh: Choiriyah




Musibah banjir
dakwatuna.com -  “Bismillahi tawakaltu ‘alallah… la haula wa la quwwata illa billah”
Ujian sering kali datang tanpa diduga, semua adalah murni kehendak dari Allah Sang Pemilik diri dan kehidupan ini. Ada kalanya hati dan diri ini siap menerima, tapi ada kalanya diri ini sampai terjatuh saat menerimanya. Apapun kondisinya, kita tidak akan mampu menolak dan menimpakan musibah itu kepada orang lain. Semua yang diberikan-Nya untuk kita adalah telah sesuai dengan takaran yang dimiliki-Nya. Seperti apapun sebenarnya kita mampu untuk menerima dan mengatasinya dengan bantuan Allah, itu yang pasti!
Tidakkah kita yang beriman saat tertimpa musibah mengucapkan innalilahi wa inna ilaihi raaji’uun, semua berasal dari-Nya dan semua akan kembali pada-Nya. Maka selayaknya kita berusaha mengembalikan hati, diri dan jiwa ini untuk mendekat kepada-Nya. Allah akan mudahkan urusan kita, selesaikan masalah kita, dan memberikan pahala serta surga yang indah bagi hamba-Nya yang sabar dan ikhlas menerima apapun bentuk karunia dari Allah.
Saat diri ini diberikan kebahagiaan, kecukupan, kelonggaran dan kenikmatan lainnya. Jangan dikira itu bukan cobaan, sebenarnya itu adalah cobaan yang besar buat kita. Karena saat posisi kita di atas, dengan segala kenikmatannya boleh jadikan kita dekat atau bahkan jauh dari Allah. Dan semakin banyak peluang kita untuk jauh dari Allah dengan alasan kesibukan dan banyak sekali alasan yang bisa dibuat. Seperti keingkaran seorang Qorun terhadap Allah.
Saat diri ini diberikan kesulitan, kesedihan, musibah, kehilangan dan cabaran yang sangat tidak menyenangkan bagi kita. Jangan pernah mengira bahwa kita adalah orang yang paling sengsara di dunia, atau orang yang telah di benci oleh Allah. Kala kita menyikapi ujian ini dengan semakin dekat dengan-Nya, semakin tunduk pada-Nya maka boleh jadi itu adalah surat Cinta Allah yang dikirimkan-Nya kepada kita.
Saudaraku, apapun yang kita alami selayaknya, kita dekat dan tetap dekat kepada Allah dengan berbagai warnanya. Meski kadang berat, susah dan perlu perjuangan. Tapi jalan itulah yang di cintai-Nya, jalan menuju kepada Allah dengan sebaik-baik kesabaran dalam keadaan senang maupun susah atau sedih. Kesabaran dalam menahan diri untuk tidak ingkar nikmat saat kebahagiaan melanda, kesabaran dalam menjalin hubungan dengan-Nya saat sedih dan dalam berduka. Mendekatlah maka Allah akan menuntun hati dan diri kita untuk menyelesaikan masalah kita, melimpahkan kesabaran kita dan Allah ganti dengan surga kala kita ikhlas melakukan semua untuk Allah.
Saat kebahagiaan ada, janganlah kita lupakan bahwa ada saudara kita yang dilanda kesusahan dan penderitaan maka berbuatlah dengan harta dan jiwa untuk membantu mereka yang kesulitan. Saat kesulitan melanda, jangalah berburuk sangka kepada Allah. Karena semua yang terjadi pada kita adalah telah sesuai dengan kemampuan kita. Dan apapun keadaan kita mari bersama-sama kita introspeksi diri.
Boleh jadi kebahagiaan kita saat ini adalah dari doa saudara, orang tua dan kerabat kita, maka bahagiakan saudara kita yang masih ‘belum bahagia’. Dan saat kesusahan melanda boleh jadi ada kesalah kita yang telah lalu dan kita belum perbaikinya. Maka berusaha perbaiki hubungan kita dengan Allah dan juga dengan sesama. Karena keadaan sekitar kita adalah cerminan dari hubungan kita dengan Allah. Saat kita baik hubungan kita dengan Allah maka Allah juga akan memperbaiki hubungan kita dengan Allah dan dengan sesama.
Kala kita telah berusaha sekuat tenaga, dan doa yang tak pernah putus kepada Allah maka tawakal kepada Allah adalah kewajiban kita, maka Allah akan tunjukkan jalan dan memberikan kita kemampuan untuk menyelesaikannya. Jangan pernah lupa untuk meniatkan semua karena Allah, agar hati dan diri kita selalu terjaga dalam dekapan-Nya. Tiada kekuatan kita untuk menyelesaikannya, hanya Allah saja yang mampu menyelesaikan setiap masalah kita.
Ada kisah seorang sahabiyah yang terkena penyakit epilepsi, dan dia menolak untuk di doakan sembuh oleh Rasulullah saw. saat tahu imbalan dari setiap kesabaran, ketabahan dan keikhlasan kita adalah surga. Dan dia hanya minta didoakan agar saat penyakit itu kambuh, saat dia tidak sadarkan diri. Allah menjagakan kehormatannya serta menutup auratnya. Subhanallah…
Saudaraku…
Semoga Allah kuatkan kita dalam keimanan, ketaqwaan dan keikhlasan dalam mendekati-Nya. Allah sangat mencintai kita lebih dari cinta yang kita miliki saudaraku. Karena nikmat-Nya untuk kita tidak pernah berhenti kita rasakan dan tidak bisa dihitung satu persatu. Allah tidak pernah ingkar dengan janji-Nya, surga telah menanti kita dengan sangat indahnya. Dan semoga Allah menjaga kesadaran kita untuk tetap ingat kepada-Nya kala sedih dan senang.
“maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang akan kamu dustakan?”Q.S. Ar Rahman: 13
“….barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan Dia berikan rezeki dari tempat yang tidak di sangka-sangka. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan cukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.” Q. S. Ath Talaq: 2-3
“barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya.” Q. S. Ath Talaq: 5
Mengambil pelajaran dari setiap kejadian untuk memperbaiki diri yang rapuh ini.
Choiriyah

Tentang Choiriyah

Nama lengkap Choiriyah, lahir dan besar di kota Malang-Jawa Timur, sekarang tengah menemani suami yang sedang melanjutkan studi di negeri Jiran.... Selengkapnya.


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/09/22812/cukuplah-allah-yang-menyelesaikan-urusan-kita/#ixzz26cQMo4zk
Read more »

Rohis tidak sama dengan Teroris


Ahmad Heryawan: Saya Juga Alumni Rohis


Oleh: Tim dakwatuna.com




Ilustrasi. (Facebook.com)
dakwatuna.com - Sebuah TV swasta menayangkan berita mengenai pola rekrutmen teroris muda. Dalam tayangannya, stasiun televisi tersebut menyebutkan bahwa pola rekrutmen teroris muda sasarannya siswa SMP akhir-SMA dari sekolah-sekolah umum, dan masuk melalui program ekstra kurikuler di masjid-masjid sekolah.
Berita tersebut langsung mendapatkan reaksi dari para alumni Rohis (Kerohanian Islam) sekolah. Karena secara tidak langsung berita tersebut menfitnah Rohis. Sebagaimana diketahui, Rohis adalah salah satu ekstra kurikuler di SMP dan SMA yang pada umumnya menggunakan masjid sekolah sebagai sekretariatnya.
Salah seorang alumni Rohis yang kini memegang amanah sebagai Gubuner Jawa Barat juga turut memberikan respon. Dalam akun Facebooknya, Ahmad Heryawan memposting sebuah foto dengan tulisan: “Saya juga alumni Rohis, sebaiknya siapapun tidak menjeneralisir bahwa Rohis adalah sarang teroris atau tempat perekrutan teroris muda. Masyarakat akan menjadi bingung dan akan sangat menyakiti banyak pihak, terutama aktifis Rohis, orang tua mereka, bahkan ummat Islam. Sebaiknya pemberitaan media bisa lebih bijak.”
Hingga berita ini diturunkan, postingan Ahmad Heryawan tersebut langsung dikomentari oleh 42 orang yang rata-rata menyatakan setuju dengan respon Gubernur Jabar tersebut. (hdn)


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/09/22911/ahmad-heryawan-saya-juga-alumni-rohis/#ixzz26cOmgKBg
Read more »

Kerohanian Islam


MUI: Rohis Bukan Sarang Teroris


Oleh: Tim dakwatuna.com




Ilustrasi – Mentoring keislaman di sebuah masjid sekolah. (flickr.com/array064)
dakwatuna.com – Bandarlampung. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung mengecam pemberitaan salah satu stasiun televisi swasta nasional tentang kegiatan rohani Islam (Rohis) di sekolah dan kampus. Dalam siaran terserbut, Rohis disebut sebagai sarana pembentukan teroris muda.
“Bagaimana mungkin, organisasi yang memiliki peran besar dalam menyelamatkan pemuda agar memiliki pribadi yang berkarakter, justru dinyatakan sebagai tempat pembentukan teroris,” kata Ketua MUI Lampung, Drs H Mawardi AS, di Bandarlampung, Sabtu (15/9).
Dia minta media televisi tersebut segera meralat pemberitaan tersebut, karena dapat membentuk opini menyesatkan bagi masyarakat luas. “Justru saya lihat lewat Rohis itulah anak-anak muda mulai mengerti dan memahami ajaran agamanya dengan baik, belum tentu orang tua mereka memberikan pendidikan agama yang baik dan diperlukan mereka,” ujar dia lagi.
Berkaitan marak aktivitas teroris yang diindikasikan menyusup dalam kegiatan umat Islam, MUI meminta kepada masyarakat tidak mengeneralisir bahwa Islam dan Rohis di dalamnya semua telah melakukan kegiatan yang menyesatkan.
“Kita harus bisa selektif dengan organisasi yang berkedok agama untuk kegiatan terorisme seperti itu, tapi tidak dibenarkan juga menyamaratakan organisasi keagamaan itu semuanya sebagai sarang teroris,” kata Mawardi.
Mantan aktivis Bimbingan Rohani Mahasiswa (Birohmah) Universitas Lampung (Unila), Sabiq, juga menyayangkan adanya pemberitaan tersebut, karena hal itu akan menimbulkan pemikiran skeptis yang buruk terhadap organisasi keagamaan pemuda dan remaja Islam dimaksud.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk mengirimkan protes atas pemberitaan tersebut ke Komisi Penyiaran Indonesia,” kata dia. (Ajeng Ritzki Pitakasari/Antara/ROL)


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/09/22899/mui-rohis-bukan-sarang-teroris/#ixzz26cN0IZ8R
Read more »

Beginilah Pemimpin...

"Sini, Bapak tukar rokoknya dengan sebungkus cokelat!" kata Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, pada anak muda yang sedang merokok di dekatnya.

Celetukan itu ia lakukan secara spontan karena gemas melihat ada seorang anak remaja merokok disamping panggung.

Gambar: FP Ahmad Heryawan
 — di Kota Bandung.


dari : fimadani.com

Read more »

 

PKS TV

BEKERJA UNTUK INDONESIA

BEKERJA UNTUK INDONESIA

Dikelola oleh Pengurus DPRa PKS Bendan Duwur Semarang

Slide Gallery