Selamat Datang di blog DPRa PKS Bendan Duwur, Gajahmungkur, Semarang

Buku Tamu

Rabu, 31 Oktober 2012

Menteri Sosial Bedah Kampung


MENSOS BEDAH KAMPUNGPROGRAM BEDAH KAMPUNG TERUS BERLANJUT..

Setelah sukses di Lembang dan Purwakarta, program bedah kampung kini bergerak ke Kota Serang Provinsi Banten. Sabtu (11/8) Menteri Sosial RI beserta jajarannya melaksanakan Kunjungan Kerja dalam rangka kegiatan bedah kampung di Kelurahan Warung Jaud, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten. Program bedah kampung merupakan program penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh Kementerian Sosial dalam rangka pengentasan kemiskinan yang jika merujuk data Kemiskinan dari Badan Pusat Statistik (BPS) kemiskinan di Indonesia pada Maret 2012 ini terhitung cukup tinggi yakni sekitar 11, 96%. atau 29,13 Juta orang.


Bedah kampung merupakan pengembangan dari kegiatan Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni dan Pembangunan Sarana dan Prasarana Lingkungan dengan mengotimalkan peran masing-masing pihak baik Pemerintah, Pemerintah Daerah maupun masyarakat, untuk bersinergi mengatasi masalah kemiskinan pada suatau area tertentu secara terpadu. Dalam kegiatan ini Kementerian sosial bekerja sama dengan pemerintah Daerah Kota Serang menstimulasi terjadinya perubahan kondisi kehidupan sosial ekonomi keluarga fakir miskin ke arah yang lebih baik, dan faktor dominan yang mempengaruhi keberhasilan itu terletak pada diri sasaran program yaitu keluarga miskin dan masyarakat setempat itu sendiri.
Dalam sambutannya dihadapan Walikota Serang, para tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan unsur masyarakat lainnya menteri sosial RI, Dr. Salim Segaf Al Jufri, MA mengapresiasi dan memberikan penghargaan kepada semua pihak yang telah menunjukan komitmennya untuk mensukseskan kegiatan bedah kampung ini.Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kegiatan bedah kampung sejatinya dilakukan untuk mendorong partisipasi dan kegotong-royongan.“kebersamaan kita dalam mengatasi kemiskinan melalui kegiatan bedah kampung ini tidak semata memfasilitasi rumah layak huni bagi keluarga miskin dengan daya lingkungan yang memadai serta meningkatkan perekonomian keluarga fakir miskin, tetapi juga mendorong penguatan ekonomi keluarga dan berkembangnya nilai-nilai kesetiakawanan sosial di masyarakat sekitar yang dilandasi rasa kepedulian, kesetaraan, dan keadilan sosial. Kebersamaan ini akan berdampak memperkuat keharmonisan atau integrasi sosial di masyarakat yang akhir-akhir ini cenderung memudar”, demikian ujarnya.
Pada kesempatan ini pula menteri Sosial menyerahkan bantuan untuk masyarakat miskin kota serang senilai Rp. 1.306.250.000 (satu milyar tiga ratus enam juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) yang terdiri bantuan Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RSRTLH) senilai Rp. 1.000.000.000, Bantuan Sarana dan prasarana lingkungan sebanyak 2 unit senilai Rp. 100.000.000, Bantuan Usaha Ekonomi Produktif bagi 100 KK senilai Rp. 200.000.000, Bantuan Kursi Roda untuk 5 orang penyandang Cacat senilai Rp. 5.000.000,-, serta bantuan tongkat putih untuk 10 orang tuna netra senilai Rp. 1.250.000,-. Kegiatan ini merupakan rangkaian upaya dari Kementerian Sosial RI dalam rangka meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan keluarga fakir miskin sesuai amanat UU No 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, UU No 13 tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin serta Inpres No 3 tahun 2010 tentang Program Pembangunan Yang Berkeadilan(ELN).

dari : http://www.kemsos.go.id




Mensos 'Blusukan' Bedah Kampung di Semarang


REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG – Menteri Sosial Republik Indonesia, Salim Asegaf Al-Jufrie melakukan bedah kampung di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Selain untuk menuntaskan kemiskinan, program tersebut merupakan upaya menangani konflik sosial yang semakin marak di masyarakat Indonesia.

Salim mengatakan, kegiatan semacam ini sebenaranya dapat memupuk rasa gotong royong masyarakat. Pasalnya, warga dilatih untuk bekerja sama membangun kondisi lingkunganya dengan dana yang kecil.

Semua dikerjakan oleh masyarakat, sehingga semangat tolong menolong tidak lagi pudar,” kata Salim pada wartawan di ruang pertemuan kantor kelurahan Gunung Pati, Selasa (23/10).

Kegiatan ini merupakan implementasi dari Undang-undang (UU) No. 11 Tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial dan UU No. 13 Tahun 2011 soal penanganan fakir miskin. Karena itu, program bedah kampung yang berjalan saat ini menjadi salah satu pilihan tepat untuk menuntaskan kemiskinan.

Dengan adanya bedah rumah, Salim merasa yakin, paling tidak masalah pemukiman kumuh dapat ditanggulangi. Kemudian nantinya, status sosial masyarakat di kawasan itu meningkat. Namun ada satu permasalahan yang harus ditangani secara tepat oleh pemerintah daerah, yakni masyarakat miskin penyandang cacat,” kata Salim.

Menurut Salim, pemerintah setempat harus mempunyai solusi yang komperhensif. Pasalnya, penyandang cacat sulit dituntun untuk mandiri. Karena itu, dengan adanya kesadaran warga serta siasat dari pemerintah untuk menyediakan pekerja kesejahtraan sosial sangat diapresiasikanya. Namun, Salim menyatakan, untuk warga yang masih produktif, pihaknya lebih mendorong adanya kelompok usaha bersama.

Makin marak masyarakat melakukan kegiatan, maka akan semakin besar juga kontribusi mereka meningkatkan perekonomian bangsa.

Selain bedah kampung, kunjungan Salim ke Semarang juga untuk memberikan bantuan pada Kelompok Usaha Bersama (Kube) di wilayah tersebut. “Dinas Sosial harus memberikan pengawasan agar kelompok usaha ini bisa berkembang, hingga dapat memotivasi masyarakat lainya,” kata Salim.

Sumber: Republika


dari: http://www.pks.or.id

0 komentar:

Posting Komentar

 

PKS TV

BEKERJA UNTUK INDONESIA

BEKERJA UNTUK INDONESIA

Dikelola oleh Pengurus DPRa PKS Bendan Duwur Semarang

Slide Gallery