Selamat Datang di blog DPRa PKS Bendan Duwur, Gajahmungkur, Semarang

Buku Tamu

Rabu, 27 Maret 2013

Bahaya...Impor akan ditambah lagi...Indonesia harus segera mandiri...


Mahfudz Siddiq: "Sapi, bawang, cabe.. Endingnya Mentan diganti untuk muluskan ubah kebijakan impor pangan"


Mahfudz Siddiq, wakil sekjen PKS yang juga Ketua Komisi I DPR RI, kemarin 'buka kartu' terkait kisruh tentang kasus sapi, bawang dan cabe. Beliau menyatakan ujung semua kisruh yang direkayasa itu adalah pelengseran Menteri Pertanian Suswono yang kader PKS. Upaya pelengseran Mentan ini karena kebijakan-kebijakan impor pangan Mentan telah mengancam kepentingan pihak-pihak tertentu.

Melalui akun twitternya @MahfudzSiddiq menyatakan:

"Saya buka sedikit ya: sapi, bawang, cabe.. Endingnya Mentan diganti untuk muluskan ubah kebijakan impor pangan. Monggo dipirsani..."


 ***

Tiga hari yang lalu (21/3) detikcom memuat berita tentang 'gusarnya' salah satu pihak 'tertentu' itu atas kebijakan Mentan Suswono. Berikut kami kutip....


Kurangi Impor Buah dan Daging, RI Kembali Diultimatum AS di WTO

[detik.com] - Amerika Serikat (AS) kembali mengancam Indonesia ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) jika tidak mencabut kebijakan pembatasan impor hortikultura dan daging.

Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo mengatakan, Amerika Serikat berencana membuat panel sengketa perdagangan di WTO dalam waktu dekat.

"Per tanggal 26 Maret ini Amerika Serikat meminta dibentuk panel di WTO, tetapi Indonesia masih punya kesempatan untuk menahan panel," kata Iman saat melakukan jumpa pers di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (21/3/2013).

Tetapi tentunya, kata Iman, pemerintah akan terus merespons tuduhan AS terhadap Indonesia. AS pernah menyatakan Indonesia telah membuat kebijakan impor yang tidak adil, karena membatasi ekspor Amerika Serikat, dan melindungi petani Indonesia.

"Tetapi tentunya Indonesia akan coba merespons sedemikian rupa, terutama kita akan mencoba sebaik-baiknya merespons tuduhan Amerika tapi tanpa mengubah kepentingan kita sendiri. Jika satu bulan setelah itu kalau mereka kemudian tidak ada perkembangan yang baik tentunya akan dibentuk panel," katanya.

Terkait kebijakan pembatasan impor, Iman berkilah, kebijakan yang diambil murni karena ingin mengembangkan potensi domestik baik produk hortikultura maupun daging.

"Bahwa ini kan ekonomi yang sedang tumbuh kita perlu tempat untuk mengembangkan ekonomi kita yang lebih jauh lagi ini dengan komoditas baik itu hortikultura, daging dan lain-lain," cetusnya.

Kebijakan pemerintah Indonesia menahan impor daging dan buah telah membuat petani dan peternak AS kehilangan pasar, karena selama ini Indonesia menjadi salah satu pasar terbesar produk buah dan daging asal AS.

dari: www.pkspiyungan.org
Read more »

Aleg PKS Dicintai Masyarakat



Guru Usup, 
Aleg PKS yang Dicintai Masyarakat Hulu Sungai Tengah




PKS merupakan Partai yang memframe dirinya kedalam sebuah kata “Kepedulian”. Kepedulian yang memunculkan dan mengejawantah dalam bentuk pelayanan.

Frame inilah yang terlihat jelas pada sosok bapak muda, yang dari sejak kecilnya sampai dewasa berada di pinggiran pulau Kalimantan, di bawah kaki pegunungan meratus yang terbentang panjang. Sampai dewasa tak pernah bepergian jauh, kecuali hanya disekitar provinsi Kalimantan Selatan, tak jauh dari kota kelahirannya Pandawan, Barabai, Kab. Hulu Sungai Tengah.

Bapak muda yang lahir pada 5 november 1978 atau sekitar 34 tahun lebih ini memiliki tiga orang anak, membangun rumah tangga dalam sebuah rumah sederhana di Desa Palajau. Bersosok tubuh tidak terlalu besar dengan perilkau dan pakaian seperti orang kebanyakan, banyak orang yang tak mengira kalau sosok ini adalah seorang anggota dewan dan mantan Ketua DPD PKS Kab. HST, Partai Pemenang Pemilu 2004 dan 2009.

Sosok bapak ini adalah Supriyadi, yang lebih akrab biasanya di banua dipanggil dengan “Guru Usup”.  Hidup keseharian yang kebanyakannya menggunakan sepeda motor, gaya pergaulan yang santun, ramah dan murah senyum tentunya merupakan gaya pergaulan yang disukai masyarakat.

Tak banyak yang berpengaruh dalam hidupnya, kecuali ketika menjadi mahasiswa di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) dan bertemu dengan sebuah pengajian yang biasanya disebut dengan liqa atau halaqah, dari sinilah akhirnya banyak hal yang merubah arah hidupnya.

Menjadi anggota dewan sejak 2004-2009 dan 2009 sampai nanti 2014, menjadi pintu pembuktian pengabdian supriyadi kepada masyarakat.

Hampir setiap kali ada musibah baik itu kebakaran, banjir dll, Guru Usup bersama tim PKS selalu turun membantu dan langsung turun ke tempat kejadian, “Kan buhanya tu warga kita jua” (bahasa banjar, baca : kan mereka juga warga kita) ujar supriyadi. Walaupun datang hanya dengan sedikit bantuan namun inilah wujud dar kepedulian kita, tambahnya.

Bapak muda yang sedari kecilnya sering ke sawah (“bahuma” dalam bahasa banjarnya) membantu orang tua, sampai ketika mahasiswa pun masih sering “bahuma” ini menambahkan bahwa ia juga sering menggunakan mobil dinasnya untuk membawa orang sakit ke rumah sakit ataupun dari rumah sakit balik ke rumah, dan itu bukan sekedar warga yang ada di kampung atau kecamatannya tapi juga sering dari kecamatan-kecamatan yang lain, dan inipun dilakukan supriyadi dengan gembra dan ikhlas, bahkan biasnya langsung disetir sendiri, “biar lebih banyak pahalanya” ujar nya menambahkan.

Tampak di foto : Ketika Guru Usup mengunjungi dan sekaligus menyerahkan bantuan kepada korban kebakaran.

*http://polhukam.kompasiana.com/politik/2013/03/20/2/543919/dari-sawah-ke-gedung-dewan-pks-.html
Read more »

Partai Lain berebut daftar Caleg, PKS, pengen batal aja jadi caleg...




Berapa Mahar untuk Jadi Caleg PKS??


Malam Jumat 21 Maret 2013, Pengajian rutin kami yang biasanya meng-kaji berbagai macam ilmu baik mengenai syariah, ekonomi,  sosial-kemasyarakatan, kesehatan,  dan ilmu-ilmu lainnya terhenti sejenak karna ada informasi penting yang harus disampaikan. Pembimbing kajian kami nampak agak ragu untuk memulai pembicaraan mengenai informasi tersebut.

Pelan dan masih tampak ragu beliau menyampaikan bahwa sebelumnya beliau diundang lewat sms oleh pengurus DPD PKS kota Bandung bahwa ada rapat yang wajib diikuti  untuk keberlangsungan dakwah tanpa ada keterangan lebih lanjut tentang tema apa yang akan dibahas pada rapat tersebut. Beliau datang menghadiri rapat sambil bertanya-tanya dalam hatinya, apa gerangan yang akan di bahas di rapat tersebut, apakah beliau akan ditugaskan untuk membuka dakwah di pedalaman atau di wilayah Indonesia Timur, atau ada hal yang lainnya yang akan dibahas.

Sesampainya di lokasi pertanyaan di dalam hatinya semakin banyak, Semula isi sms menyebutkan Undangan rapat khusus untuk dirinya saja tidak untuk orang lain tapi ternyata di lokasi sudah berkumpul kisaran 40 orang yang sudah hadir dan siap mengikuti agenda rapat via undangan sms berisi hal yang senada. Dari kebanyakan yang hadir, mereka juga tidak tahu menahu perihal apa mereka dikumpulkan.

Pada gilirannya Ust Tate Komarudin (klo saya gak salah denger) mengumumkan bahwa mereka yang hadir akan di daftarkan oleh PKS untuk menjadi Bakal calon anggota legislatif dari partai tersebut. Dari kesemuanya tidak ada yang mencalonkan diri, mereka semua ditunjuk partai karna dinilai tepat untuk menduduki amanah tersebut. Kontan hampir semua undangan berkeberatan untuk mengambil amanah berat ini,  banyak alasan mengapa mereka ingin menolak, mulai dari harus minta izin suami , izin istri, pekerjaan tidak bisa ditinggalkan, masih banyak kader lain yang pantas dan kompeten, takut tidak amanah, dan lain sebagainya.

Dari sekian banyak alasan hanya beberapa orang saja yang diterima karna alasannya dinilai kuat sehingga PKS harus menelepon orang lain untuk menggantikan kursi yang kosong tersebut, sementara yang lainnya harus “Sami’naa wa atho’naa” pada keputusan partai. Begitu Pembimbing kami  mengisahkan kepada kami prihal pertemuan beberapa hari yang lalu di DPD PKS Kota Bandung.

Dengan ucapan kata yang sedikit terbata-bata beliau juga menegaskan kepada kami bahwa beliau tidak ingin menjadi Caleg karna merasa tidak kompeten di bidang ini. Walau Beliau selama ini ditugaskan di staf fraksi PKS kota Bandung, beliau masih merasa kurang pantas untuk dijadikan calon legislatif dari partai islam ini. Apalagi di Kecamatan Cicendo, Andir, Sukajadi, dan Sukasari yang tergabung di CD1 masih banyak kader partai yang secara kompetensi dan popularitas dirasa lebih pantas menduduki amanah tersebut. Beliau meminta pandangan dari kami murid-muridnya terkait masalah ini.

Buat saya pribadi yang hanya sebatas simpatisan partai, berita ini adalah berita baik karna kedepan jika beliau jadi aleg, permasalahan masyarakat di lingkungan sekitar bisa lebih mudah untuk saya koordinasikan dengan anggota dewan yang tak lain adalah guru saya sendiri, tapi diluar itu saya kagum benar dengan partai ini, alasannya karna tidak ada satupun caleg yang mencalonkan diri. Yang lebih anehnya disaat dipartai lain orang-orang saling sikut untuk dapat dicalonkan partainya, disini  orang-orang berlomba-lomba agar dirinya batal dicalonkan. AJAAIIB.

Memang aneh partai yang satu ini disaat orang lain berebut kekuasaan untuk dirinya sendiri, di partai ini hampir tidak pernah terdengar cekcok internal yang memperebutkan kekuasaan. Bahkan di kecamatan saya, Cicendo, seorang Ketua DPC (Setingkat Camat) rela dan mau-maunya turun jabatan jadi seorang Ketua DPRa(Setingkat Kelurahan). Tercatat 2 orang mantan Ketua DPC turun pangkat jadi Ketua DPRa. Begitu juga di kelurahan saya, Setingkat Ketua DPRa rela turun tahta jadi sekertaris DPRa dan mereka malah senang jika jabatannya diturunkan.

Kembali kepada pencalonan anggota legislatif. Banyak pertanyaan yang muncul di otak saya. Kemudian saya sampaikan ke Pembimbing saya bak seorang wartawan bertanya kepada narasumbernya:

***

Saya : Emang di PKS gak membuka pendaftaran calon anggota legislatif kayak di partai lain ya stadz?

Pembimbing : Untuk di daerah yang kekurangan kader mungkin ada, tapi untuk Bandung kader PKS nya relatif banyak dan sengaja gak dibuka buat umum agar koordinasi ketika menjadi aleg bisa lebih enak dan cepat. Biasanya Partai yang membuka lowongan caleg adalah partai-partai yang kurang kader, atau tidak PD dengan kadernya sendiri.

***

Saya : Terus denger-denger sih klo pingin jadi caleg kan harus ada Mahar atau biaya pendaftaran, kalau di PKS kota Bandung ada gak, stadz??

Pembimbing : Alhamdulillah sampai saat ini gak ada, kalaupun ada paling hanya untuk tes kesehatan dan pemenuhan administrasi yang lainnya, dan itu mah saya pikir wajar.

***

Saya : Berarti kalau begitu atributisasi  berupa baner, spanduk, baligho, dll gak dikoordinir sama partai?

Pembimbing: Iya untuk sementara diserahkan kepada individu gak ada sedikitpun dipungut untuk kepentingan partai. Tapi gak tau juga kedepannya. Klo antum tanya ke anggota dewan dari partai lain berapa mereka habiskan untuk jadi Aleg di kota Bandung terus jika dibandingkan dengan Aleg-aleg kita antum akan kaget akh? Jangankan antum anggota dewan dari partai lain aja gak percaya, gimana enggak mereka untuk jadi aleg harus ngeluarin duit buat kampanye ratusan juta bahkan ada yang tembus Miliaran, sedangkan di kita rata-rata cuman habis 20 Juta atau paling gede 50 Juta, gimana gak ngiri coba. Tapi disisi lain mereka juga “nyinyir” anggota dewan kita karna tiap bulan iuran untuk partai lumayan gede, PKS adalah partai yang paling besar mungut iuran dari anggota legislatifnya sebulan bisa jutaan tergantung honor yang diterima pada bulan tersebut padahal dipartai lain cuman nyampe ratusan ribu aja.

(Tapi itu wajar malah jadi gak wajar jika ada partai yang iurannya kecil tapi kegiatan partainya banyak. Perlu dipertanyakan kegiatan partainya dapet dana dari mana?)

***

Pertanyaan-pertanyaan saya sebenernya agak banyak, cuman gak enak aja untuk dibahas di forum, akhirnya setelah banyak perbincangan lainnya kajian ditutup dengan menanyakan kabar terutama kabar 3 orang bujang tersisa di kelompok kami yang coba di sangkut-sangkutkan dengan binaan istrinya yang kebanyakan perawat dan dokter, maklum istri pembimbing saya adalah seorang dokter yang punya binaan para perawat dan dokter juga. Saya termasuk yang terpojokan dan tak bisa mengelak. Satu hal yang bisa dilakukan hanya bisa berceloteh mengalihkan “isu”. Kajian-pun ditutup pukul 23.15-an dengan informasi-informasi baru yang kami dapatkan. Dengan kabar tersebut saya semakin simpati dengan partai ini, saya siap kerja bersama partai ini walau sekali lagi untuk dijadikan kader saya masih ragu karna tidak siap lahir dan Batin  :p

Oki Priyadi

*http://politik.kompasiana.com/2013/03/22/berapa-mahar-untuk-jadi-caleg-dari-pks--539476.html
Read more »

Kamis, 21 Maret 2013

Amalan di Hari Jumat




http://p.twimg.com/A2vAaJ8CYAASuWs.jpg:large

 
Jum’at disebut demikian karena hari tersebut adalah hari berkumpulnya kaum muslimin. Hari Jum’at termasuk hari ‘ied kaum muslimin setiap pekannya. Dari Aus bin ‘Aus, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya di antara hari kalian yang paling utama adalah hari Jum’at. Di hari itu, Adam diciptakan; di hari itu, Adam meninggal; di hari itu, tiupan sangkakala pertama dilaksanakan; di hari itu pula, tiupan kedua dilakukan.” (HR. Abu Daud, An Nasai, Ibnu Majah dan Ahmad, shahih)

Beberapa Amalan di Hari Jum’at
Di antara amalan di hari Jum’at adalah sebagai berikut:
1.Terlarang mengkhususkan malam Jum’at dengan shalat dan siang harinya dengan berpuasa.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah mengkhususkan malam Jum’at dengan shalat tertentu dan janganlah mengkhususkan hari Jum’at dengan berpuasa kecuali jika bertepatan dengan puasa yang mesti dikerjakan ketika itu.” (HR. Muslim)

Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Dalam hadits ini menunjukkan dalil yang tegas dari pendapat mayoritas ulama Syafi’iyah dan yang sependapat dengan mereka mengenai dimakruhkannya mengerjakan puasa secara bersendirian pada hari Jum’at. Hal ini dikecualikan jika puasa tersebut adalah puasa yang bertepatan dengan kebiasaannya, atau ia berpuasa pada hari sebelum atau sesudahnya, atau bertepatan dengan puasa nadzarnya seperti ia bernadzar meminta kesembuhan dari penyakitnya.” (Syarh Shahih Muslim, 8/19)

2.Ketika shalat Shubuh di hari Jum’at dianjurkan membaca Surat As Sajdah dan Surat Al Insan.

Dari Abu Hurairah, beliau berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca pada shalat Shubuh di hari Jum’at “Alam Tanzil …” (surat As Sajdah) pada raka’at pertama dan “Hal ataa ‘alal insaani hiinum minad dahri lam yakun syai-am madzkuro” (surat Al Insan) pada raka’at kedua.” (HR. Muslim)

3.Memperbanyak shalawat kepada Nabi di hari Jum’at.

Dari Abu Umamah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.” (HR. Baihaqi dalam Sunan Al Kubro, hasan lighoirihi).

4.Dianjurkan membaca Surat Al Kahfi di malam atau siang hari Jum’at.

Dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, maka ia akan disinari oleh cahaya di antara dua jum’at” (HR. Hakim, shahih). Dalam lafazh lainnya disebutkan, “Barangsiapa membaca surat Al Kahfi pada malam Jum’at, maka ia akan mendapat cahaya antara dirinya dan rumah yang mulia (Ka’bah).” (HR. Ad Darimi, shahih mauquf)

5.Memperbanyak do’a di hari Jum’at.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan tentang hari Jum’at, lantas beliau bersabda, “Di hari Jum’at terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim yang ia berdiri melaksanakan shalat lantas ia memanjatkan suatu do’a pada Allah bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberi apa yang ia minta.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ada hadits yang menyebutkan tentang kapan waktu mustajab di hari Jum’at yang dimaksud. Hadits tersebut adalah dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Waktu siang di hari Jum’at ada 12 (jam). Jika seorang muslim memohon pada Allah ‘Azza wa Jalla sesuatu (di suatu waktu di hari Jum’at) pasti Allah ‘Azza wa Jalla akan mengabulkannya. Carilah waktu tersebut yaitu di waktu-waktu akhir setelah ‘Ashar.” (HR. Abu Daud). Kata Syaikh Musthofa, “Walaupun sanadnya shahih, namun hadits tersebut memiliki ‘illah (cacat).”
Syaikh Musthofa Al ‘Adawi hafizhohullah berkata, “Sudah sepantasnya seorang muslim berusaha untuk memperbanyak do’a di hari Jum’at di waktu-waktu yang ada secara umum.” (Lihat Fiqh Ad Du’a, hal. 46-48).

6.Mandi Jum’at

Mandi jum’at ini menurut jumhur (mayoritas) ulama, hukumnya adalah sunnah (bukan wajib). Di antara alasannya adalah dalil, “Barangsiapa berwudhu di hari Jum’at, maka itu baik. Namun barangsiapa mandi ketika itu, maka itu lebih afdhol.” (HR. An Nasai, At Tirmidzi dan Ibnu Majah, shahih).

Al Bahuti Al Hambali mengatakan, “Awal mandi Jum’at adalah ketika terbit fajar dan tidak boleh sebelumnya. Namun yang paling afdhol adalah ketika hendak berangkat shalat Jum’at. Inilah yang lebih mendekati maksud.” Imam Nawawi menyebutkan, “Jika seseorang mandi setelah terbit fajar (Shubuh), mandi Jum’atnya sah menurut ulama Syafi’iyah dan mayoritas ulama.”

Di antara keutamaan mandi jum’at disebutkan dalam hadits, “Barang siapa berwudhu’ kemudian menyempurnakan wudhu’nya lalu mendatangi shalat Jum’at, lalu dia mendekat, mendengarkan serta berdiam diri (untuk menyimak khutbah), maka akan diampuni dosa-dosanya di antara hari itu sampai Jum’at (berikutnya) dan ditambah tiga hari setelah itu. Barang siapa yang bermain kerikil, maka ia telah melakukan perbuatan sia-sia.”(HR. Muslim)

Adakah Shalat Sunnah Qobliyah Jum’at?

Jika kita melihat hadits, begitu pula atsar sahabat disebutkan mengenai adanya empat raka’at shalat sunnah atau selain itu. Namun hal ini bukan menunjukkan bahwa raka’at-raka’at termasuk termasuk shalat sunnah rawatib sebelum Jum’at sebagaimana halnya dalam shalat Zhuhur. Dalil-dalil itu hanya menunjukkan adanya shalat sunnah sebelum Jum’at, namun bukan shalat sunnah rawatib, tetapi shalat sunnah mutlak. Artinya, kita melakukan shalat sunnah dengan dua raka’at salam tanpa dibatasi, boleh dilakukan berulang kali hingga imam naik mimbar.

Dari Salmaan Al Faarisi, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seseorang mandi pada hari Jum’at, lalu ia bersuci semampu dia, lalu ia memakai minyak atau ia memakai wewangian di rumahnya lalu ia berangkat ke masjid, lantas ia tidak memisahkan di antara dua orang (di masjid), kemudian ia melaksanakan shalat sebanyak yang bisa dia lakukan, lalu ia diam ketika imam berkhutbah, melainkan akan diampuni dosa yang diperbuat antara Jum’at yang satu dan Jum’at yang lainnya.” (HR. Bukhari). Ibnu Hajar Al Asqolani berkata, “Adapun shalat sunnah rawatib sebelum Jum’at, maka tidak ada hadits shahih yang mendukungnya.” (Fathul Bari, 2/426)
Shalat Sunnah Ba’diyah Jum’at
Dalam hadits riwayat Muslim disebutkan, “Jika Ibnu ‘Umar melaksanakan shalat Jum’at, setelahnya ia melaksanakan shalat dua raka’at di rumahnya. Lalu ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melakukan seperti itu.”

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian shalat Jum’at, maka lakukanlah shalat setelahnya empat raka’at.” (HR. Muslim)
Kedua hadits tersebut menunjukkan bahwa boleh mengerjakan dua atau empat raka’at. Namun empat raka’at lebih afdhol karena tegas dari sabda Rasul. Dan sebaik-baik shalat sunnah adalah di rumah, baik dua atau empat raka’at yang dilakukan. (Lihat Bughyatul Mutathowwi’, Syaikh Muhammad bin ‘Umar Bazmul, hal. 99)

Semoga Allah memudahkan kita untuk beramal sholih. Wallahul muwaffiq. [Muhammad Abduh Tuasikal, S.T., Riyadh, KSA, 17 Shafar 1434 H]


dari: http://buletin.muslim.or.id
Read more »

Rabu, 20 Maret 2013

Politik Sekarang...Menakutkan...


Statemen Politik Anis Matta di Semarang



Semarang: Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta menilai politik yang berjalan saat ini cenderung menakutkan. Mengerikan.

"Banyak anak muda sekarang enggan berpolitik. Banyak yang memilih apolitik," kata Anis saat konsolidasi kader PKS tingkat Jawa Tengah di Semarang, Ahad (17/3).

Menurut Anis: dunia politik saat ini penuh kampanye hitam dan pembunuhan karakter. Sebab itu, lanjut dia, PKS ingin mengubah kondisi ini.

Anis menuturkan, PKS mengibaratkan politik itu dengan suatu permainan berbahaya. "Kami ingin mengubah permainan yang berbahaya menjadi permainan menyenangkan," jelas dia.

Anis menilai, Jateng tepat untuk dijadikan sebagai wilayah menguji konsep itu. Lewat konsep itu PKS ingin mengubah mitos politik yang saat ini sudah tertanam.

"Kami ingin mengubah mitos bahwa partai Islam tak mungkin menjadi pemimpin di negeri ini," terang mantan Sekretaris Jenderal PKS ini.


*http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/03/17/1/139156/Anis-Matta-Politik-Sekarang-Menakutkan

Read more »

Capek Maksiat, Tobat, dan gabung dengan PKS


Ryan: “Saya Bejat Bang, Saya Mau Berubah Bang..” | 
Kisah Ryan Bertemu PKS



“Allah memberikan hidayah kepada siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus,” QS. Al-Baqarah: 213

Satu kenangan disaat malam tahun baru 2013 lalu. Ketika seorang pemuda hadir dalam halaqah pemuda lingkungan yang dipimpin oleh akh Amin Agustin, Ketua DPRa PKS Kampung Melayu, Jakarta.

Seorang pemuda bernama Ryan (23 tahun) menemui akh Amin dan mengutarakan isi hatinya didepan para peserta halaqah malam itu, “Saya bejat bang. Semua perbuatan gila sudah pernah saya lakukan,” ucap Ryan sambil menunduk.

Semua daftar perbuatan maksiat iya sampaikan didepan kami. Dan semua kami diam mendengarnya.

Beliau terinspirasi dari teman-teman lainnya yang telah lebih dulu merengkuh hidayah Allah swt dengan mengikuti halaqah yang diselenggarakan DPRa PKS Kampung Melayu.

“Saya berjanji tidak akan melakukan perbuatan maksiat lagi bang,” ucapnya.

Kini ia bersama teman-temannya yang dahulu sama-sama pernah melakukan kehidupan kelam, saat ini telah bergabung dengan barisan dakwah dalam shaf kebaikan dan balutan tarbiyah.

Kabar terkini, Ryan bahkan sudah ikut berdakwah dengan mengajar Iqro anak-anak kecil.

"Masih istiqomah. Sekarang sudah kerja. Bersama Sunjaya (Bang Sun) & teman-teman yang lain mensyiarkan dakwah. Ngajar iqro anak-anak kecil juga," ujar akh Amin Agustin, guru ngajinya, via akun twitternya  @amin_agustin saat admin @pkspiyungan menanyakan kabar Ryan hari ini (Rabu, 20/3/2103).

___
*Sumber: http://www.pksjaktim.org/ryan-saya-bejat-bang-saya-mau-berubah-bang/#ixzz2O2rParCO
Read more »

Jokowi Lelet



Nur Mahmudi Turun Tangan Perbaiki Jalan DKI



Setelah satu bulan menunggu keseriusan Pemerintah Kota Jakarta Selatan, untuk memperbaiki jalan rusak di bawah jembatan layang (Fly Over) Universitas Indonesia (UI) tak kunjung dilaksanakan, pemerintah Kota Depok langsung berinisiatif mengambil alih perbaikan jalan tersebut.

Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail langsung blusukan, memperbaiki jalan rusak sepanjang 150 meter tersebut bersama Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Depok dan Dinas Perhubungan.

Sebab, kata Nur Mahmudi, jalan tersebut merupakan akses vital bagi warga Depok dari arah Margonda untuk bekerja ke Jakarta.

"Wilayah Depok kita selesaikan, sempurnakan lagi di perbatasan Jakarta. Sudah ada koordinasi dengan Pemkot Jaksel, yah kita saling bantulah. Total panjang jalan yang diaspal 150 meter," ungkapnya di lokasi, Kamis (14/03/2013).

Nur Mahmudi mengungkapkan, perbaikan jalan tersebut menggunakan anggaran pemeliharaan jalan rusak. Ia pun menegaskan, akan menyempurnakan titik jalan rusak di wilayah perbatasan Depok.

"Lalu kita sempurnakan tempat-tempat yang rusak di daerah Beji dan Kukusan. Ini titik vital Jakarta-Depok-Bogor. Hari ini selesai," jelasnya.

Nur Mahmudi juga membersihkan drainase saluran air yang tersumbat. Setelah dilakukan perbaikan jalan ini, jata dia, diprediksi akan bertahan 1 tahun.

"Dan jika terjadi lubang lagi, Pemerintah Kota Depok akan segera cepat memperbaikinya lagi," tegasnya.

*http://www.islamedia.web.id/2013/03/pemkot-jaksel-lelet-nur-mahmudi-turun.html

Read more »

Sabtu, 16 Maret 2013

PKS, Meski Kalah Tetap Bekerja

 'Sedekah Rombongan' 
ala Kader PKS untuk 'Bedah Rumah' Nenek Ijah


Tepat enam hari sesudah Ahmad Heryawan – Deddy Mizwar, pasangan cagub – cawagub yang diusung oleh DPW PKS Jabar ditetapkan sebagai pemenang Pilgub Jabar 2013 oleh KUPD Jabar, DPRa PKS Cibangkong Kota Bandung langsung bekerja dan memberikan bukti kepada masyarakat, bahwa kemenangan Pilgub bukanlah merupakan garis finish dan akhir dari perjuangan untuk lantas bisa bersantai dan menghela nafas. Kemenangan ini difahami oleh para kader disana sebagai pos pertama dari kemenangan yang akan diikuti dengan pos kemenangan demi kemenangan selanjutnya, insyaAllah, yang sudah seharusnya langsung diisi dengan kerja da’wah yang tiada terputus. Maka, rasa syukur akan kemenangan tersebut diaplikasikan dengan kerja pengabdian kepada masyarakat sekitarnya.

Adalah seorang nenek Ijah (80 tahun), seorang janda tua yang tinggal di rumah yang sudah sangat tidak layak kondisinya, dengan bocor disana sini dan dinding yang sudah rapuh. Beliau tinggal bersama salah seorang cucunya yang masih kecil. Kondisi ekonominya memprihatinkan, sehingga untuk kebutuhan sehari-hari saja sudah sulit, apalagi untuk renovasi memperbaiki tempat tinggalnya tersebut.

Dengan dikomandani oleh “Lurah” DPRa Cibangkong, akhuna Sofyan Hadi, yang didukung penuh oleh Ustadz Jamal dan kader-kader disana, DPRa Cibangkong memutuskan untuk berkarya membantu kesulitan warganya tersebut melalui program “Bedah Rumah”. Program yang nantinya juga akan digulirkan oleh Gubernur terpilih Jabar 2013-2018 ustadz Ahmad Heryawan.

Namun, mereka tidak lantas menunggu program sang Gubernur bergulir, tapi langsung menghubungi para kader disana dan DPC PKS Batununggal untuk melakukan “rereongan” dana demi terealisasinya program tersebut.

Akhirnya, alhamdulillah program tersebut dapat terealisasikan dengan kerja tiga hari, mulai Sabtu (9/3/2013) sampai hari Senin ini (11/3) bisa terselesaikan. Nenek Ijah-pun dapat menikmati tempat tinggal barunya tersebut (yang mana secara khusus diminta untuk dicat dengan warna PKS oleh beliau -pen-).

Sebagai catatan penutup; sebenarnya suara perolehan pasangan Ahmad Heryawan – Deddy Mizwar bukanlah merupakan yang nomer satu di DPRa Cibangkong, namun hal tersebut tidaklah menjadi halangan untuk berkarya dan bekerja. Dengan semangat bahwa kita akan naik, naik dan semakin naik.. semangat bekerja untuk meraih kemenangan hakiki di akhirat nanti.. maka ikhtiar untuk mengantarkan kemenangan itu harus dilakukan.. sehinga insyaAllah aroma kemenangan da’wah itu semakin harum terasa di Bumi Pertiwi ini...

    ”Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. At Taubah: 105)



*kiriman BangRifa
Ketum DPC PKS Batununggal – Kota Bandung
follow  >> @DwiSjarief
Read more »

Harga Bawang Putih dan Merah Naik, Ulah Nakal Importir?


http://statis.dakwatuna.com/wp-content/uploads/2012/03/hermanto-2.jpg


dakwatuna.com – Jakarta. Harga bawang putih yang terus melonjak perlu menjadi perhatian serius pemerintah. Pemerintah perlu melakukan langkah taktis dan strategis untuk mengatasi persoalan ini. Bahkan, pemerintah perlu mengambil tindakan tegas terhadap importir yang ‘nakal’ karena hal ini jelas telah merugikan masyarakat.

Untuk itu, pemerintah perlu melakukan audit terhadap para importir yang telah mendapatkan izin sehingga diketahui apakah izin yang itu sudah digunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan peraturan. Kalau terjadi praktik jual beli izin impor bawang, maka pemerintah harus bertindak tegas dan memebrikan sangsi. Hal itu disampaikan Anggota Komisi IV DPR RI Hermanto terkait dengan masih tingginya harga bawang putih.

Lebih lanjut Hermanto mendukung upaya pemerintah untuk melakukan audit menyeluruh kepada para Importir Terdaftar (IT) bawang putih terkait melonjaknya harga komoditas ini di pasaran. “Hal ini perlu dilakukan segera agar masyarakat mendapatkan informasi yang jelas penyebab naiknya harga bawang putih. Sehingga permasalahannya jadi terang- benderang”, ungkapnya

Sebagai gambaran, Menteri Pertanian, Dr. Ir. Suswono, MMA berencana akan memanggil para importir karena menurut Suswono kondisi mahalnya bawang putih ini tidak logis karena izin sudah diberikan.

“Oleh karena itu Kementerian Pertanian akan melakukan audit menyeluruh untuk mengetahui apakah setelah mendapatkan rekomendasi impor, sesungguhnya para importir ini merealisasikannya atau tidak. Dikhawatirkan, importir yang sudah memiliki izin impor tidak merealisasikan impornya tetapi menjual izinnya ke orang lain. Jika di lapangan nanti terbukti ada impotir nakal, maka akan kita tinjau ulang dan akan kita berikan sanksi”, jelas Mentan sebagimana dirilis melalui Biro Umum dan Humas Kementerian Pertanian Kamis (14/3/2013).

Sebagaimana diketahui, saat ini pengusaha yang menjadi importir bawang sebanyak 131 Importir Terdaftar (IT) untuk hortikultura yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan diantaranya sebanyak 114 perusahaan terdaftar menjadi IT bawang putih. Alhasil, jika alokasi impor itu dibagi kepada seluruh importir, maka masing-masing importir hanya akan memiliki kuota atau alokasi impor yang jumlahnya sangat sedikit.

Mentan khawatir beberapa perusahaan ini menyalahgunakan hak sebagai IT untuk kemudian menjual kuota atau alokasinya kepada perusahaan besar. (ist)
Redaktur: Hendratno
Read more »

Minggu, 10 Maret 2013

Orang-orang berbondong daftar PKS

Aneh, Orang-orang Ini Daftar PKS Setelah Tahu LHI Tersangka
Written By Admin BeDa

Ditetapkannya Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) sebagai tersangka oleh KPK, membuat PKS dibully habis-habisan di sejumlah media. Anehnya, tidak sedikit orang yang justru mendaftar sebagai anggota PKS setelah mengetahui LHI ditangkap secara tiba-tiba.

Seorang ibu menelepon staf Bidang Humas DPW Jawa Barat. Ia menyatakan keinginannya untuk menjadi anggota PKS. Ketika ditanya, "Kok...dalam gonjang-ganjing begini?" Dia menjawab, "Saya tidak terpengaruh. Saya tahu PKS!".

Di Yogyakarta, seorang ulama yang namanya belum boleh disebarkan, menyatakan diri bergabung dengan PKS. Meskipun selama ini ia dikenal cenderung negatif menyikapi PKS, tetapi ia tidak rela partai Islam difitnah.

Di Jawa Timur, seorang ustadz pengelola lembaga pendidikan Islam termasuk ma'had, dalam forum pengajiannya bersama ustadz-ustadz di lembaga tersebut, Sabtu (2/2), memaparkan pembelaannya kepada PKS. Ia menjelaskan bahwa di tengah penurunan kepercayaan terhadap partai-partai sekuler saat ini, PKS memiliki kans besar untuk memenangkan pemilu 2014. Kemenangan tersebut tidak akan disukai oleh pihak-pihak yang menentang Islam. Karenanya, dibuatlah skenario untuk menjatuhkan PKS. Keanehan demi keanehan dalam penangkapan LHI, menurutnya adalah indikasi mencurigakan dari skenario tersebut.

Seorang kader PKS yang ikut hadir dalam ceramah ustadz berinisial MS itu merasa heran. Sebab, selama ini ustadz MS dikenal berseberangan dengan PKS. [JJ/Hdn/lgs]

http://www.bersamadakwah.com
Read more »

Wawancara LHI di “Mata Najwa”?


Salah seorang presenter, host dan wartawan terkenal, tajam dan cerdas, NAJWA SHIHAB, lewat acaranya MATA NAJWA, berhasil melakukan wawancara eksklusif dengan Ustadz Luthfi Hasan Ishaaq di Rutan Guntur. Berikut petikan wawancaranya.

Najwa : Bagaimana kabarnya pak?

LHI : Alhamdulillah baik, seperti yg anda lihat.

Najwa : Sepertinya bapak tetap ceria, tersenyum layaknya tak terjadi apa2.

LHI : Memangnya apa yg terjadi mbak? Oh iya, baru ingat. Saya kan tahanan KPK, hehe.

Najwa : Ha ha ha, padahal udah lebih sebulan lho pak nginap disini. Apa tidak merasa tertekan secara batin?

LHI : Yaaa (sambil menghela nafas agak sedang), sebagai manusia biasa tentu saya merasa sedikit terkungkung, tidak bebas. Namun sebagai seorang da’i, bagi saya, penjara ini hanyalah medan dakwah baru. Disini justru banyak orang yang mendambakan taushiah dan juga bimbingan, termasuk imam kala shalat berjama’ah. Jadi,,, mmmm ya, anggap saja bertemu dgn mad’u dan calon2 kader dakwah baru.

Najwa : [sambil mengerutkan kening], maksud bapak tadi madu??

LHI : hehe, mad’u, bukan madu, meskipun hakikatnya bisa sama. Bertemu mad’u itu ibarat meminum madu, selain membawa manfaat dan obat, juga bagian dari sunnah Nabi. Itulah yg kami pelajari di PKS. Mbak, apa bapaknya gak pernah ngajarin??

Najwa : ooh, iya, mmm, itu ya pak. Kayaknya pernah sih, tapi, bapak kan tahu gimana lingkungan kerja saya di Metro TV.

LHI : ooh gitu, makanya mbak, warnailah lingkungan mbak, jangan dibalik-balik.

Najwa : hehe, betul pak. Tapi maaf ya pak, ini kan saya yg mau wawancara, kok malah bapak yg terus nasehatin saya.

LHI : yaa, itu refleks saja mbak. Udah terbiasa nasehat menasehati. Maaf kalau tersinggung ya.

Najwa : gak apa2 pak… Sepertinya bapak juga tidak sedih ya?

LHI : untuk apa bersedih, selama kita tetap beriman kepada Allah dan istiqamah, kita justru patut bergembira mbak, orang beriman itu posisinya tinggi, mulia, betapapun manusia ingin menghinakannya. Kalo ada fitnah, tuduhan, hujatan bahkan pujian sekalipun, itu hanya perspektif manusia, toh yang paling tahu dan memahami kita adalah Sang Pencipta. Jadi, yaa, kata kuncinya selalu mendekatkan diri pada-Nya dalam keadaan apapun.

Najwa : Para pemirsa, Ustadz LHI telah mengajarkan kita bagaimana menyikapi segala hal yang menimpa diri secara positif, mengambil sisi baiknya. Baik, kita jedah sejenak.

[IKLAN kurang lebih 3 menit]

Najwa : kita kembali lagi dgn Ustadz LHI. Pak, bagaimana perkembangan kasus dugaan suap yang bapak alami, dari rentetan pemeriksaan yang telah dilakukan penyidik KPK.

LHI : sebenarnya, yang mesti menjawab hal ini adalah penasehat hukum saya. Tapi gak apa2lah, saya kabarkan saja sepanjang pengetahuan saya. Tapi tolong pertanyaannya tidak umum begini, mohon lebih spesifik.

Najwa : Pak LHI, anda kan terjerat operasi tangkap tangan KPK pada selasa malam di hotel Le Meridien bersama Ahmad Fathonah dan gadis manis bernama Maharani?

LHI : saya kurang tahu mbak ya, tapi yg pasti saya dijemput KPK pada Rabu malamnya saat rapat di DPP PKS tanpa pemberitahuan awal [pemanggilan atau penangkapan], termasuk kejelasan status saya saat itu. Yg mbak tanyakan itu saya tidak paham, apalagi barang bukti 1M untuk saya, plus gadis lagi.

Najwa : jadi, bapak merasa dijebak?

LHI : sampai sekarang, saya belum bisa memahami, persoalan apa yang dituduhkan ke saya. Coba mbak tanyakan ke KPK saja, kan mereka yang menangkap dan memiliki 2 alat bukti (katanya) untuk kasus ini. Kalau merasa dijebak, saya biasa saja. Saya menganggap hidup saya berjalan apa adanya. KPK menuduh saya begitu, yaa silahkan dibuktikan. Sebagai warga negara, saya akan patuh. Semua kita kan sama didepan hukum mbak, meski waktu itu saya seorang presiden (PKS).

Najwa : apakah bapak merasakan keganjilan dalam proses ini??

LHI : ganjil atau genap, toh semuanya sudah berjalan, kita tunggu saja endingnya. Bagi saya, semakin cepat semakin baik, biar PKS juga tidak tersandera dengan kasus ini. Kan mbak lihat, sehari setelah saya ditangkap, saya langsung mundur dari posisi sebagai Presiden.

Najwa : bapak tidak berniat mempra-peradilankan KPK?

LHI : untuk apa mbak?? Bagi kami di PKS, kita itu mesti terus mendukung KPK dalam pemberantasan korupsi, kita banyak berharap ke KPK dibanding institusi lain. KPK itu tangan dan semangat PKS untuk membangun Negara yang BERSIH. Ketika seorang nelayan menangkap ikan dilaut, bisa jadi itu akan merusak terumbu karang yg indah. Jadi, supaya tidak ada efek samping, nasehati saja nelayannya agar hati-hati, jangan disuruh berhenti nangkap ikan, padahal itu udah kerjaannya. Pesankan juga kepada nelayan, jenis alat tangkapnya mesti adaptif, jangan monoton. Apalagi sengaja menjauh dari gerombolan ikan2 besar, lalu kemudian merusak terumbu yang mempesona mata itu [mungkin nelayannya perlu belajar kode etik, atau semacam timwas etika nelayan].

Najwa : analoginya agak membingungkan pak. Bukankah KPK sendiri via Johan Budi telah menyatakan bahwa jika bapak atau PKS merasa dizhalimi, silah ajukan pra-peradilan?

LHI : mbak, kami ini bukan kelompok orang yang mudah diprovokasi. Coba mbak bayangkan, jika kami mengajukan pra-peradilan dan lalu kalah, berapa energi kami terbuang dan akibatnya kian melemahkan kader. Jika menang, justru kami melemahkan KPK, dan itu melanggar dukungan dan kecintaan kami selama ini ke KPK. Alhasil, kalah jadi abu, menang jadi arang, para koruptor semakin loncat kegirangan. Anggap saja ini sebagai peluru nyasar. Mbak kok kelihatannya makin bingung ya??

Najwa : eeh, ya, mmm, iya pak. Saya agak bingung mengikuti logika berpikir bapak dan PKS. Saya terlihat seperti orang bodoh saja,,, maaf pak kalau saya sudah jujur.

LHI : hehe, gak usah merasa begitu meskipun itu benar… blank…  apa lagi ya mbak?

Najwa : baiklah, mmm, kita beralih sedikit pak. Seberapa dekat atau kenal bapak dengan tersangka Ahmad Fathonah?

LHI : begini mbak, bagi kami di PKS, siapapun itu adalah potensi bagi dakwah, dan itu jati diri kami sebagai partai dakwah. Saudara AF ini memang saya kenal dan bahkan bertemu dibeberapa tempat, dan menurut saya, itu hal yang biasa kan. Apalagi saya pernah sealmamater dengan Saudara AF ini. Tapi kalau metro memberitakan bahwa AF adalah sespri atau orang dekat saya, itu perlu klarifikasi. Ceritanya dari mana. Analoginya begini mbak, ….

Tiba-tiba, aliran listrik di rutan Guntur terputus, sehingga wawancara berhenti dan akan dilanjutkan untuk waktu yang belum ditentukan. [IKLAN menyusul]

***

Setelah aliran listrik di rutan Guntur hidup kembali pasca terputusnya wawancara segmen pertama, Najwa Shihab kembali mewawancarai Ustadz Luthfi Hasan Ishaaq dengan pertanyaan yang lebih tajam dan menukik.

Najwa: saya kembali ingin menanyakan seberapa dekat bapak dengan AF?

LHI: saya kenal dengan AF, pernah jumpa dibeberapa tempat, tapi dia bukan sespri atau teman dekat saya, juga bukan kader PKS. Sebagai orang publik dan presiden sebuah partai dakwah, saya mesti dekat dengan siapapun, meski tidak berarti membaur atau bahkan sejenis. Kalo mbak Najwa pernah mewawancarai seorang pecandu atau koruptor sambil senyam-senyum, ketawa ketiwi, lantas kemudian saya menilai bahwa mbak pro-narkotik atau pro-koruptor, apakah itu adil?? Nabi pernah bahkan selama hidupnya memberi makan seorang Yahudi buta, apakah kemudian kita menilai bahwa Nabi beragama Yahudi atau pro-israel?? Terlalu dini bahkan bisa tidak mungkin. Sedangkan biji salak saja yang selalu seiya-sekata dgn daging salak, rasanya bisa beda, kan?? Yg satu dimakan, yg lain dibuang. Hehe, udah mulai paham ya mbak??

Najwa: entahlah pak ya,,, saya semakin merasa bodoh saja. Oklah, gini pak. Jadi, AF itu berarti sok kenal sok dekat, gitu pak??

LHI: mungkin sudah alamnya begitu, ibarat buah salak tadi, sunnatullah. Kalau niat AF sih saya tidak tahu mbak, yg jelas saya selalu husnuz-zhan, berbaik sangka.

Najwa: baik pak, kemudian uang yang 1 M itu, katanya akan diberikan ke bapak sebagai suap, agar bapak bisa mempengaruhi Mentan [Pak Suswono] untuk mendapatkan porsi kuota impor lebih besar?

LHI: itu pertanyaan ke saudara AF, bukan ke saya mbak. Kalaupun ada niatan begitu, apakah mbak percaya saya akan menerimanya??

Najwa: yaa gak tahu pak,.. bisa ya bisa tidak. Tapi katanya KPK sudah mengantongi bukti rekaman percakapan bapak dengan Mentan??

LHI: tanyakan saja ke KPK, toh KPK sudah diberi kewenangan untuk menyadap percakapan siapa saja, kecuali nyadap karet kali ya mbak. Hehe

Najwa: haha, bapak lucu juga. Tapi memang, belakangan kami dengar dari media lain bahwa KPK melalui pak Abraham Samad telah membantah keberadaan rekaman itu??

LHI: yaa, kita gak tahu juga mbak. Kan saya dipenjara, mungkin penasehat hukum saya lebih tahu. Bagi saya, semua kerja KPK kita hargai yg penting niatnya baik.

Najwa: kalau rekaman itu ternyata tidak ada, dan justru hanya fitnah belaka, apa yang akan bapak lakukan??

LHI: mbak, saya memahami fitnah itu sebagai ujian saja. Jangankan kita, isteri Nabi sendiri (Aisyah r.anha) juga tidak luput dari fitnah, malahan lebih kejam lagi. Sampai-sampai Rasulullah SAW mesti menunggu kurang lebih 1 bulan hingga turun firman Tuhan yg menjelaskan fitnah atas Aisyah itu. Jadi, jangankan kita, Nabi saja mesti menunggu firman dulu baru lepas pikiran dan hatinya sama sekali dari efek fitnah. Apalagi masyarakat kita yang sepertinya sudah jadi watak, selalu berprasangka buruk bukannya berprasangka baik. Mudah2an semua ini cepat berlalu dan Allah menunjukkan keMaha-AdilanNya.

Najwa: jadi terharu saya pak… Pemirsa, Ustadz LHI mengingatkan kita untuk selalu berprasangka baik. Sepertinya, prasangka itu tergantung hati kita, bila ia baik dan hidup, maka yang lahir adalah prasangka baik, begitupun sebaliknya. Kita jeda sejenak pemirsa.

[Iklan sekitar 3 menit]

Najwa: kembali kita mengungkap fakta dibalik cerita, lewat tajamnya mata, di MATA NAJWA. Pak LHI, bagaimana pandangan bapak perihal komisioner KPK dan kerjanya sebagai sebuah lembaga penegak hukum??

LHI: mana yg mesti saya jawab dulu mbak??

Najwa: komisionernya dulu dech…

LHI: saya tidak dalam kapasitas menilai orang-per-orang, yang jelas mereka dipilih oleh wakil rakyat di DPR, tentunya dengan pertimbangan baik-buruk. Kita tetap husnuz-zhan, mereka orang-orang pilihan.

Najwa: tidak hanya dulu, akhir-akhir ini, KPK sering dinilai kurang kompak, ada persaingan diinternal dan antar-penegak hukum. Bagaimana pendapat bapak??

LHI: saya gak banyak komentar ya mbak, meskipun saya tidak terkejut juga. Biasalah, kita maklumi saja.

Najwa: kalau KPK secara lembaga, bagaimana??

LHI: harapan terbesar kita pada upaya penegakan hukum tetap pada KPK, meski tetap perlu memperbaiki dan memberdayakan kepolisian dan kejaksaan. Mereka ini harus sinergi, kolaboratif dan produktif. Jangan saling bersaing mendapatkan kasus atau terlalu sering hadir diacara-acara publik, khususnya entertainment. Jadi, bekerjalah efisien dan efektif karena kejahatan khususnya korupsi masih sangat merajalela. Ini musuh bersama kita.

Najwa: bapak tetap berprasangka baik pada KPK ya??

LHI: harus itu, kalau tidak siapa lagi?? Sebagaimana saya sangat yakin bahwa kami di PKS sangat benci dengan korupsi, jangankan mengambil uang rakyat, menghambur-hamburkan uang kita sendiri saja sudah suatu bentuk pembangkangan terhadap firman Ilahi.

Najwa: bapak tidak dendam??

LHI: he he… biarlah saya menjalani pemeriksaan kasus yang menimpa saya ini selanjutnya, mohon doa semoga Allah SWT menunjukkan kekuasaan dan keadilanNya.

Najwa: ….

Tiba-tiba sepasang kaki mungil bertengger diwajahku. Aku pun terbangun lalu meluruskan badan Hafiy yang miring dengan kepala tanpa bantal. Sambil mengusap wajahnya yang berseri, saya melihat jam dinding dan ternyata sudah menunjukkan pukul 4 pagi. Alhamdulillahilladzi ahyana ba’da ma amaatana wailahinnusyur… Ku segera menuju kamar kecil seraya mengingat-ingat bunga tidur yang baru saja gugur dari kelopaknya… Hmmmm, apa yang sedang kupikirkan….

Hasbunallah wa ni’mal wakiil.

*by Anwar Muhammad | Kompasiana
___
http://politik.kompasiana.com/2013/03/09/wawancara-lhi-di-mata-najwa-535532.html
http://politik.kompasiana.com/2013/03/09/wawancara-lhi-di-mata-najwa-2-535594.html


Catatan Admin:
kalo hari minggu biasanya di koran sering ada 'sisipan' fiksi/cerpen. nah, ini fiksi edisi minggu web pkspiyungan. tak sekedar fiksi tapi penuh hikmah, insya Allah.
Read more »

Sabar Menghadapi Fitnah | Jawaban Irwan Prayitno

Irwan Prayitno
Gubernur Sumbar

***

Berkali-kali saya didesak untuk melakukan  “serangan balasan” atas berbagai black campaign maupun fitnah yang ditujukan kepada saya. Desakan itu datang dari berbagai kalangan, baik perguruan tinggi, swasta, politisi, wartawan, birokrat maupun dari masyarakat umum. “Ayo Pak, jangan diam saja dan sabar terus, sabar itu ada batasnya,” ujar mereka geram.

Berkali-kali mereka mendesak, namun berkali-kali pula saya menjelaskan dengan jawaban yang sama. Jangan balas kejahatan dengan kejahatan. Kesabaran adalah kemenangan, kesabaran adalah strategi, kesabaran adalah solusi dari berbagai masalah.

Hampir semua yang semula memberikan pendapat tersebut mengernyitkan kening, tidak paham dan tidak setuju dengan pendapat saya. Pendapat dan argumen saya dianggap aneh dan tidak masuk akal. Menurut mereka, di zaman kenabian dulu, hal itu bisa dilakukan oleh para nabi. Bahkan banyak dicontohkan bagaimana Nabi Muhammad SAW membalas kejahatan dengan kebaikan. Apakah di zaman seperti saat ini, metode itu masih berlaku dan masih mangkus?

Saya mencontohkan dua orang sedang menunggu bis untuk melakukan sebuah perjalanan yang sangat penting dan waktunya sangat mendesak. Ternyata bis yang ditunggu-tunggu terlambat datang. Orang pertama tetap menunggu dengan sabar dan tenang. Karena  cukup lama menunggu, ia lalu membaca buku dan membolak balik catatan bahan rapat yang akan mereka hadiri.

Sebaliknya orang kedua langsung emosi, tidak terima dengan keadaan tersebut. Ia mengumpat dan menggerutu tak henti-henti karena kesal. Ketika mobil datang, sopirnya langsung ia damprat sambil terus mengomel. Akibatnya, ketika mengikuti rapat ia tidak konsentrasi karena amarah dan rasa kesal masih bersarang di dadanya, sementara sopir yang kena semprot tentulah merasa dendam dan sakit hati.

Beruntunglah orang pertama, meski terlambat hadir untuk rapat, tapi ia bisa hadir rapat dengan kepala dingin, materi rapat ia kuasai dengan baik dan tak ada orang yang tersakiti. Sedangkan orang kedua, terlambat hadir rapat, tak bisa konsentrasi karena hatinya tidak tenang, masih ada lagi tambahan orang dendam dan sakit hati kepadanya. Bukankah ini berarti kesabaran adalah sebuah strategi dan kesabaran adalah kemenangan?

Awalnya sikap dan logika seperti di atas susah dimengerti  dan susah diyakini sebagai sebuah strategi yang ampuh untuk mencapai sebuah kemenangan. Namun seiring dengan perjalanan waktu, akhirnya mereka yang semula membantah argumen saya mulai paham dan percaya. Satu persatu Allah mulai memperlihatkan kekuasaanNya, satu persatu mulai terlihat nyata, perbuatan zalim itu tidak mempan seperti yang mereka rencanakan, bahkan malah berbalik arah menyerang pencetusnya.

Kian hari pelaku black campaign justru makin buruk reputasinya, masyarakat makin tahu keburukan mereka, masyarakat dan semua orang makin tahu siapa saja aktor dan sutradara di belakang semua itu. Semua makin terang dan makin nyata tampak di depan mata. Apakah saya harus membalas dan balik menyerang dan memfitnah serta berbuat kejahatan serupa? Tentu saja tidak, itu bukan sebuah strategi yang baik dan itu bukanlah sebuah jalan yang jitu untuk memperoleh kemenangan.

Saya tetap yakin bahwa kesabaran itu tidak ada batasnya, karena kesabaran itu adalah kemenangan, kesabaran itu adalah strategi, kesabaran itu adalah solusi. Allah dalam surat Al Baqarah ayat 153 berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”  Untuk menegaskan pentingnya sabar dan jaminan Allah terhadap orang yang sabar, kata “Allah beserta (bersama) orang yang sabar” diulang-ulang dalam sejumlah ayat.

Dalam Surat Ali Amran ayat 146 Allah berfirman, “Dan berapa banyaknya nabi yang berperang (berjuang) ber­sama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah, karena ben­cana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah me­nyukai orang-orang yang sabar.” Artinya orang yang sabar bukanlah orang yang lemah dan bukan pula orang yang lemah dan gampang me­nyerah.

Jika dilindungi seorang bodyguard dan selalu bersama kita kemana-mana saja kita sudah merasa aman, apalagi dilindungi Allah yang selalu bersama kita? Apakah masih ada kekuatan dan perlindungan melebihi kekuatan dan perlindungan Allah? ***

Padang Ekspres 7 Maret 2013

http://irwan-prayitno.com/2013/03/sabar/
Read more »

Anis Matta : Kami bukan EO...Orientasi kami bukan dapat suara, tapi mekanisme pendidikan politik dalam berbangsa

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan merampungkan daftar calon anggota legislatif sementara (DCS) pada pertengahan bulan Maret ini. Dari caleg yang diusung hingga kini, tidak ada tokoh-tokoh rekrutan baru dari partai lain.

Demikian disampaikan Presiden PKS Anis Matta di Gedung Kompleks Parlemen, Kamis (7/3/2013) malam. "Insya Allah kami sudah hampir final. Soal DCS ini semoga dalam pertengahan bulan ini sudah ada," ujar Anis.

Persoalan struktur kepengurusan baru yang belum diterbitkan Kementerian Hukum dan HAM, kata Anis, tidak menjadi masalah. Pasalnya, struktur kepengurusan baru itu kemungkinan akan diterbitkan Kemhuk dan HAM dalam pekan ini.

Anis mengatakan, di dalam penyusunan DCS, partainya tidak berupaya merekrut politisi-politisi dari partai lain.  "Kami bukan event organizer (EO). Ini bukan EO, ini school of leadership. Kami konsisten pada ide dasar school of leadership sebagai alat ukur kaderisasi di pilkada dan pileg," ucap Anis.

Di dalam konsep school of leadership, lanjutnya, ada fungsi kaderisasi yang sangat penting untuk dijalankan. "Parpol membina kader bangsa untuk mengelola kader yang mampu memimpin negara. Paling utama adalah kader, apakah kader itu diterima publik atau tidak, ini yang jadi penilaian. Orientasi kami bukan dapat suara, tapi mekanisme pendidikan politik dalam berbangsa," ucap mantan Wakil Ketua DPR ini.

Untuk diketahui saja, pada tanggal 9 April 2013 ini, setiap partai politik harus mendaftarkan para caleg yang diusungnya dalam daftar DCS. Selanjutnya, Komisi Pemilihan Umum akan melakukan verifikasi terhadap para caleg itu.

Pada bulan Juli 2013, KPU akan mengumumkan daftar caleg tetap (DCT) yang akan bertarung pada Pemilu 2014 mendatang.

*nasional.kompas.com/read/2013/03/08/09393157/Anis.Matta.PKS.Bukan.Event.Organizer
Read more »

PKS Habis?


Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid mengatakan dengan menangnya Gatot-Tengku Erry dalam pemilihan gubernur Sumatera Utara, telah mematahkan ramalan para pengamat bahwa PKS akan rontok dan terjun bebas karena kasus impor daging sapi.

"Ternyata sekali lagi itu hanyalah sebuah pepesan kosong. Sebuah analisis yang hanya benar di tingkat teori mereka saja, tetapi tidak dibenarkan oleh realita politik yang ada di lapangan," kata Hidayat, Kamis 7 Maret 2013.

PKS, kata Hidayat, bukan hanya tidak habis, tetapi bahkan mampu melakukan konsolidasi maksimal dan kemudian mampu mendapatkan simpati publik dan memenangkan Pilgub di Jabar dan Sumut. Ini juga menunjukkan bahwa rakyat tidak bodoh dan mudah dipengaruhi opini melalui media dalam kasus impor daging sapi.

"Rakyat semakin mandiri dan mereka bisa memilah-milah masalah dan karenanya tetap mempercayakan hak pilih mereka untuk memenangkan kader yang diusung PKS," ujar dia.

Meski demikian, Hidayat berharap kemenangan pada dua Pilgub ini tidak menjadikan para kader PKS takabur dan kemudian merasa tidak ada masalah dan karenanya bakal menang di Pemilu 2014.

"Ini tak boleh dipikirkan dan diyakini oleh kader PKS. Tetapi justru harus menjadikannya sebagai bukti bahwa memang rakyat masih mempercayai PKS dan kadernya. Karenanya harus dijadikan sebagai cambuk untuk bekerja lebih giat dan lebih efektif membuktikan bahwa memang mereka pantas dipercaya oleh rakyat," ujar Hidayat.

Untuk itu, Hidayat meminta kepada Gubernur Jabar dan Sumut terpilih, agar dalam waktu yang cepat setelah mereka dilantik, atau dalam sisa masa jabatan mereka, betul-betul membuktikan bahwa kepercayaan rakyat kepada mereka tidak salah.

Caranya, dengan bersungguh-sungguh menghadirkan pemerintahan yang pro rakyat, tidak korup dan betul-betul dekat dengan rakyat. Mereka harus pula sungguh-sungguh membuktikan bahwa kader PKS adalah kader yang tetap menjaga berpolitik yang bersih, peduli dan profesional.

Hidayat juga mengingatkan Gatot Pujo Nugroho dan Ahmad Heryawan untuk segera merangkul seluruh pihak yang kalah dalam pilgub.

"Segera silaturahim dan ajak mereka untuk bersama-sama membangun Jabar dan Sumut. Karena hakikatnya kemenangan ini bukanlah kemenangan cagub yg dipilih tetapi kemenangan rakyat dan kemenangan demokratisasi, yang hendaknya memang perlu melibatkan semuanya untuk membangun Jabar dan Sumut," ujar dia.

*http://politik.news.viva.co.id/news/read/395999-hidayat-nur-wahid--pks-rontok--itu-hanya-pepesan-kosong
Read more »

PKS Rontok?



Usai kemenangan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) di Jawa Barat dan Sumatera Utara, peta kekuatan politik di Indonesia semakin bergerak dinamis. Dua Pilgub yang dimenangkan oleh koalisi parpol dengan kader PKS sebagai calonnya juga mendongkrak elektabilitas parpol tersebut.

Kemenangan pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar dan Gatot Pujo Nugroho Tengku Erry, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendapat keuntungan lain. Kemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilgub Jabar dan Sumut  yang diusung PKS ikut mendongkrak elektabilitas partai yang baru saja diterjang “badai”

Banyak analisa pengamat berbalik pandangan yang awalnya meramalkan PKS akan terjungkal kini mau tidak mau mengubahnya. Beberapa pengamat sudah menyatakan bahwa kemenangan dua Pilgub tersebut menaikkan elektabilitas PKS.

Kenaikan elektabilitas PKS didukung oleh data yang dirilis oleh PoliticaWave. PoliticaWave menganalisa percakapan di sosial media tentang topik politik di Indonesia. Pada saat pilkada Jabar berlangsung, pasangan Aher-Demiz menduduki peringkat atas dalam Candidate Electability. Menurut data Tanggal 24 Februari 2014 PoliticaWave menempatkan pasangan Aher-Demiz pada posisi Candidate Electability terbesar yaitu dengan Sentiment Index sebesar 8.08 (Baca disini http://news.liputan6.com/read/520702/politicawave-aher-deddy-kuasai-jejaring-sosial. )

Gambar 1. Candidate Electability masing-masing Pasangan pada Pilgub Jabar

Saat Pilgub Sumut berlangsung, PoliticaWave tidak merilis data update elektabilitas pasangan kandidat yang berkompetisi. PoliticaWave memantau berbagai kanal media sosial, termasuk Twitter, Facebook, Forum, Blog, Youtube dan situs-situs berita nasional dan lokal. Ada jutaan percakapan yang masuk dan dianalisa oleh PoliticaWave untuk dijadikan informasi yang mudah dipahami masyarakat. PoliticaWave tetap meng-update data lain berupa analisa sosial media terkait partai politik pada hari pencoblosan Pilgub Sumut.

Hasilnya, pada hari Kamis (7/3/2013) pukul 12:00, angka Sentiment Index  Partai poltik terbesar diraih PKS sebesar 9.25. Angka ini terus naik hingga menjadi 17.75 pada malam hari. Dan esok harinya, tanggal 8/3/2013, PKS tetap kokoh dalam posisi tertinggi dalam Candidate Electability dengan nilai Sentiment Index positif terbesar yaitu 22.72.  Hingga hari ini, posisi  Candidate Electability tertinggi ditempati oleh PKS dengan Sentiment Index berkisar pada angka 22.  Sentiment Index adalah suatu indeks yang mengukur margin perbandingan antara sentimen tiap kandidat dibandingkan dengan keseluruhan kandidat. Sentimen indeks bertujuan mengetahui persepsi langsung konsumen atau konstituen kepada setiap kandidat.


Gambar 2. Trend of Awareness PKS tertinggi pada saat Pilgub Sumut (7/3/13) (kiri) dan Candidate Electability PKS tertinggi hingga hari ini (9/3/13)

Analis media sosial yang juga Direktur PoliticaWave, Yose Rizal, dan pakar komunikasi politik Effendi Gazali, di Jakarta, Senin (25/2/2013), sama-sama sependapat bahwa pertarungan di Pilgub Jabar terpengaruh juga dengan percakapan di media sosial.. Effendi Gazali mengungkapkan bahwa kebiasaan di Indonesia adalah membawa apa yang terjadi di media sosial ke media offline. Karena itu, jika di media sosial ada sentimen negatif, maka sentimen negatif itu bisa ditularkan di dunia nyata. (baca disini http://regional.kompas.com/read/2013/02/25/21283990/Pelajaran.dari.Perang).

Pada kasus Pilgub Sumut juga tidak berbeda dengan kondisi yang digambarkan oleh kedua pakar tersebut. Tiga hari menjelang Pilgub Sumut pendukung pasangan Ganteng aktif melontarkan amunisi lewat media sosial. Dari pengamatan saya, pendukung Ganteng sukses menempatkan hashtag bernada kampanye buat pasangan Ganteng di Trending Topic Twitter (TT) di skala dunia maupun Indonesia. Dua hashtag yang sempat nangkring adalah #SiGantengdiMetoTV sukses bercokol di TT menjelang Debat Kandidat terakhir di Metro TV (3/3/2013). Sehari sebelum pencoblosan kembali pasukan media sosial pendukung Ganteng melekatkan hashtag #GantengSatuPutaran di TT bahkan hampir 24 jam. Luar Biasa militansi pasukan media sosial yang sebagian besar dilakukan oleh Kader PKS ini.

Tak hanya berupa TL di Twitter, pendukung PKS terus “mengebom” media sosial lewat tulisan di berbagai blog sosial, forum diskusi, situs partai dan situs dakwah. Hasilnya, Masya Allah. Menurut teman saya yang bukan kader PKS….PKS Sessuaatuuuh…Alhamdulillah.

Posisi elektabilitas yang tinggi bagi PKS selain sebagai berkah, juga menjadi tantangan tersendiri untuk mempertahankan tren positif dalam penerimaan di mata masyarakat. Musibah yang sempat menghantam PKS, bisa dijadikan momentum bagi PKS hingga berbuah berkah. Pada saat yang sama PKS diberi mandate yang berat oleh masyarakat untuk menjalankan dan mewujudkan janji-janjinya. Allah sudah member “hadiah” kemenangan pada PKS. Masyarakat juga menitipkan amanah pada PKS. Selanjutnya, marilah kita dukung PKS untuk bisa menjadi partai yang memberikan pendidikan politik terbaik dan pencetak pemimpin bangsa yang berkualitas. []

Salam

Abu Haniyya – Penggiat Sosial Media
Read more »

Tafsir Kemenangan PKS

Oleh: Yons Ahmad




Setelah “dihabisi” oleh berbagai media, terutama Tempo, PKS ternyata masih mampu bertahan. Dalam pilkada Jawa Barat dan Sumatera Utara jago PKS yang ikut bertanding memenangi pertempuran. Presiden PKS, Anis Matta memaknai fenomena ini sebagai kemenangan di tengah badai. Fakta ini sekaligus mengubur dan mematahkan para analis politik yang mengatakan PKS akan ditinggalkan para pendukungnya.  PKS akan habis. Kali ini mereka keliru. Walaupun memang, tetap banyak nada miring yang kemudian muncul, kali ini  malah dilontarkan justru oleh beberapa elemen (organ lain)  di tubuh umat Islam sendiri. Dikatakan bahwa kemenangan PKS di beberapa pilgub tersebut bukan sebuah kemenangan dakwah, benarkah?

Bagi saya sebenci apapun kita pada partai, termasuk partai Islam, tetap saja bangunan institusi itu masih diperlukan dalam kancah politik dan kenegaraan. Partai tersebut, apapun keadaanya, dalam panggung sejarah tetap merupakan hasil karya para tokoh-tokoh muslim, kita mesti menghargainya.  Itu sebabnya, setelah saya pikir lebih dalam, setelah saya pikir lebih jernih, tanpa menafikan adanya kebobrokan yang ada dalam tubuh partai Islam, saya berada dalam posisi yang menguatkan. Memilih jalan untuk menyumbangkan pemikiran konstruktif agar bangunan partai Islam ini terus berkembang lebih baik lagi. Tentu, dalam soal ini tak hanya sebatas PKS saja. Juga termasuk PAN, PKB, PPP sebagai partai Islam dan partai berbasis umat Islam itu.

Saya sadar betul barangkali sikap saya ini terlihat naïf. Tapi, dengan resiko dan tudingan kenaifan apapun, saya masih memilih untuk tetap menguatkan. Nah, terkait dengan fenomena kemenangan PKS  di beberapa pilkada ini, saya kira ada beberapa tafsir dan penjelasannya. Kira-kira, saya mengartikannya sebagai berikut:

Pertama, soliditas kader  yang memukau

Bagi kader PKS, ditetapkannya Luthfi Hasan Ishaq (LHI) mantan Presiden PKS itu sebagai tersangka KPK barangkali membuat syok.  Ada yang tak percaya, ada yang ragu-ragu, banyak yang galau mendapati informasi demikian. Ditengah badai demikian, Anis Mata tampil mengambil alih tampuk kepemimpinan dan langsung berpidato berapi-api, disiarkan langsung oleh beberapa stasiun televisi. Dengan kualitas pidato dan gaya bicara yang berhasil membuat mata para kadernya berkaca-kaca. Tak hanya sekedar pidato, para petinggi PKS juga langsung giat turun ke berbagai daerah untuk mensolidkan barisan kader. Saya kira pada titik inilah modal dasar PKS. Kesolidan kader yang tetap terus bekerja untuk keberhasilan capaian partai, termasuk dalam soal pemenangan pilkada. Barisan kader yang bekerja sebagai tim sukses, pemantau sampai misalnya advokasi sengketa pilkada pengadilan berhasil dijalankan. Ini dalam kasus pilkada Jawa barat. Semua itu bisa dilalui berkat adanya soliditas kader yang memukau.

Kedua, Militansi menghadapi krisis komunikasi

Ketika LHI ditetapkan sebagai tersangka, berbagai media (sekuler) dan beberapa  aktivis sosial media riuh menyerang habis-habisan. Tak hanya LHI yang diserang, tapi tubuh PKS secara keseluruhan. Serangan yang membabi buta, argumen-argumen  begitu kasar dan keterlaluan. Tak peduli informasi benar atau tidak semangatnya pokoknya adalah serang. Plus olok-olokan tentang “sapi” “Jenggot” dll. PKS benar-benar berada dalam krisis komunikasi yang hebat. Tapi, nalar sehat publik tetap berjalan. Saya sendiri pada awalnya biasa-biasa saja tentang PKS. Tidak terlalu punya harapan yang tinggu namun tidak juga terlalu benci. Ya, memang saya akui sedikit mencubit-cubit dan meledek ada. Nah, karena serangan yang membabi buta terhadap PKS ini, saya jadi mengerti bagaimana kualitas para pengkritik PKS, bagaimana mutu argumen dan cara pandang orang-orang itu. Hingga saya berkesimpulan bahwa dalam arus informasi dimana krisis komunikasi PKS sedang terjadi, ada ketidakadilan yang mengemuka di depan mata. Atas fakta demikian, atas ketidakadilan informasi ini, saya malah berbalik untuk mendukung dan menguatkan PKS.

Bukan berarti saya mendukung korupsi yang masih diduga itu, tapi saya memandang bahwa dalam perang informasi, PKS sedang didholimi, maka, saya memilih untuk menguatkan.  Terkait dengan kasus ini, saya juga melihat bagaimana kader-kader PKS bertahan dan punya militansi luar biasa untuk melakukan counter  serangan terhadap partainya. Melalui Twitter, Facebook dan media-media online partisan yang dimilikinya, kader PKS bahu membahu mengembalikan citra partainya. Kemampuan dan ketenangan serta militansi dalam menghadapi krisis komunikasi ini saya kira juga menjadi elemen penting, modal penting PKS bagi sebuah kemenangan kemudian.

Ketiga, kemampuan mematahkan mitos

PKS akan habis, PKS akan hancur. Barangkali banyak pengamat mengatakan demikian setelah kasus LHI. Hanya saja, bagi PKS rasa-rasanya saya melihatnya dianggap sebagai mitos saja. PKS tidak percaya demikian. Dan sikap ini saya kira sudah benar. Sikap optimis saja barangkali masih perlu bukti PKS akan tetap bertahan, bagaimana kalau para petinggi dan kader-kader PKS pesimis, maka benar-benar habislah sudah.  Kalau sikap ini yang ada, tentu hanya membuktikan bahwa mitos tersebut pada akhirnya benar adanya.  Tapi PKS mencoba tidak percaya mitos itu. Semua ini tentu tak lepas dari para petinggi yang menguatkan. Misalnya di berbagai media, Hidayat Nurwahid (HNW) begitu kerap meyakinkan kader-kadernya untuk tetap bisa dan bisa melalui jalan terjal yang disebutnya ujian dakwah ini.

Begitulah,   kira-kira dengan ketiga alasan diatas, akhirnya PKS berhasil memenangkan pilkada Jabar dan Sumut, apakah yang demikian bukan kemenangan dakwah? Saya kira tetap sebagai kemenangan. Dalam konteks ketatanegaraan, jalur kekuasaan adalah instrument paling strategis untuk melahirkan kebijakan-kebijakan yang memihak umat Islam. Bagaimana kalau umat Islam tak punya kuasa? kita sudah tahu jawabnya, bahwa penindasan, ketidakadilan dan kesemena-menaan akan nampak di depan mata.

Itulah yang menurut saya rahasia kemenangan PKS. Hanya saja, kemenangan ini bagi saya hanyalah kemenangan awal.  Semacam keberhasilan menjebol benteng. Langkah selanjutnya adalah bagaimana mengelola kekuasaan tersebut. Apakah PKS dengan kepemimpinan di daerah tersebut mampu memberikan kemanfaatan sebesar-besar untuk kemampuan umat dan rakyatnya? Inilah yang menjadi PR kemudian. Kekuasaan hanyalah alat semata. Substansi paling penting adalah kontribusi kepemimpinan bagi kemanfaatan dan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Begitulah kekuasaan menemukan bentuknya (Yons Achmad/Wasathon.com)

http://wasathon.com/opini_anda/read/tafsir_kemenangan_pks
Read more »

Pengamat: Salut Buat Soliditas PKS!








Dua kemenangan berturut-turut PKS dalam pilgub Jawa Barat (propinsi terbesar di Jawa) dan pilgub Sumatera Utara (propinsi terbesar di Sumatera) membuat para pengamat mengacungkan jempol kepada PKS. Di tengah krisis dan gelombang badai yang luar biasa dihadapi PKS pasca ustadz Luthfi Hasan Ishaq ditetapkan tersangka KPK mampu diubah menjadi kekuatan dahsyat.

Pengamat politik Charta Politika, Yunarto Wijaya, via akun twitternya @yunartowijaya menulis:

    Salut buat soliditas mesin politik PKS ditengah guncangan kasus eks-presidennnya.. :) #Sumut


Nukman Luthfie seorang Technopreneur dan Online Strategist via akun twitternya @nukman menulis:

    Setelah menang di Jabar, PKS menang lagi di Sumut. Sepertinya PKS lolos dari krisis eks presidennya. Salut.


Menanggapi tulisan @nukman, seorang tweeps Muhammad Jaedi @mjaedi ikut menambahi...

    crisis handling-nya cepat. Lokalisir isu juga bagus. Nggak banyak drama kaya PD.

Read more »

PKS Sungguh Mengecewakan

ANWAR MUHAMMAD | Kompasiana


Bukan rahasia lagi bahwa tingkah polah kader dan PKS sebagai sebuah partai kemarin sore (PKS juga), sungguh mengecewakan banyak pihak. Karena itulah, PKS dianggap nyeleneh dan asing, so’-so’an dan menempuh rutenya sendiri sesuai izin trayek yang diberikan konstituennya. Harapan halayak bahwa kader PKS yang ada di parlemen maupun di birokrasi akan melakukan tindakan semisal korupsi, asusila, narkoba, dan hal-hal terpuji lainnya, hingga sekarang justru jauh panggang dari api.

(Yang kecewa) Bukan hanya pihak kiri yang doyan pada nilai-nilai Islam (sampai-sampai jadi alergi, hehe) seperti JIL, kebanyakan LSM, serta pegiat-pegiat kebebasan tanpa batas dan norma, tetapi juga pihak kanan yang 'menyukai' (baca: membenci) demokrasi sebagai barang bid’ah, warisan Barat, dll. Saking kecewanya, mereka sampai mengumpat; “RASAIN LOE PKS“, “MAKAN TUH DAGING SAPI”, “EMANG ENAK DIPENJARAIN KPK”, hingga ungkapan-ungkapan sedap lainnya yang datang dari pikiran dan hati yang sungguh bersih dan tulus. Pokoke, PKS gak bisa diharap, mengecewakan.

Jika kita mengutip dua kasus mutakhir yang menimpa PKS yakni kasus LHI (nasional) dan kasus Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno (daerah dimana saya berkecimpung), kita akan melihat siapa saja pihak yang dikecewakan secara detail dan kasat mata oleh PKS. Berikut kira-kira rinciannya.

Kasus Proposal Dana Safari Dakwah

Kasus ini menimpa Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, dengan tuduhan memberikan dana sebesar 1,9 M untuk kegiatan Safari Dakwah DPP PKS. Lucunya (ha ha ha), kasus ini justru ditemukan sendiri oleh Sang Gubernur (yang memperoleh penghargaan kearsipan dari ANRI) dari laporan staffnya.

Ada dana yang dianggarkan pada 2013 untuk kegiatan safari dakwah DPP PKS, tetapi beliau dan juga Sekdaprov tidak pernah mengetahui apalagi menandatanganinya… hmm mengecewakan. Usut punya usut, ternyata terungkap bahwa dana tersebut dimasukkan oleh salah seorang staff yang telah dinon-jobkan (pake salah nge-poskan anggaran lagi) berdasarkan sebuah proposal yang tidak jelas pengirim dan kepada siapanya… Maklum, Sumbar itu memang tempatnya pakar-pakar politik, kaum cerdik pandai. Alhasil, selain dana tersebut belum diapa-apakan, skenario orang kecewa dan lawan politik PKS juga masih perlu belajar banyak ke Hanung Bramantyo, supaya layak tayang.

Nah lho, siapa yang kecewa pada kasus ini?? Wakil Gubernur yang amat nafsu jadi gubernur? Golkar dkk yang tidak terima status quonya tercemar? Demokrat yang sedang limbung? Atau banyak lagi yang dikecewakan. Hmmmm, kalian yang amat rakus akan harta, tahta, permata, walau hanya banyak ota, bersiap siagalah untuk kecewa, lalu berkata “apa mau dikata”. Ternyata, Irwan itu memang jujur, baik hati, shabar, santun, pengabdiannya tulus, meski namanya seperti wong jawi. Saya sarankan, bagi hamba-hamba yang jauh dari Tuhan, ambillah cermin, tatap wajahmu yang jarang kena air wudhu’. Meski engkau poles dengan dandanan atau image enhancement software, rakyat jelata seperti saya, tetap akan melihat aura kerakusanmu akan kuasa. Your eyes can not lie, brother.

Kasus Suap Quota Impor, LHI

LHI, sudah lebih sebulan menginap di hotel prodeo KPK. Tuduhannya, terjerat operasi tangkap tangan KPK, pada suatu malam di hotel Le Meridien (tidak) bersama Ahmad Olong Fathanah yang cerdas, dan gadis manis bernama Maharani, maha yang tidak dimiliki Tuhan. Gebrakan KPK yang prestisius ini telah melelapkan kader-kader macan PKS, seraya menggelorakan semangat manusia pihak kanan dan kiri. Bukankah KPK itu adalah Tuhan baru yg titah dan firmannya adalah kebenaran sejati?? Yang lain boleh salah, KPK?? Gak mungkin, mustahil, mosok firman Tuhan keliru?? Hal ini diakui Anis Matta sendiri, sehingga beliau mendukung KPK untuk terus melaksanakan pemberantasan korupsi, meskipun, sebagai rekan LHI, dalam hati Anis Matta berkata; “KPK, maafkan kami karena akan mengecewakanmu“.

Oiya, tadi pagi di tivi, saya menyaksikan Bapak Johan Budi menyampaikan bahwa Ahmad Cerdas Fathanah, orang dekat LHI yang tidak begitu dikenal kader-kader PKS, telah disangkakan dengan pasal TPPU (Pencucian Uang). Pertanyaannya, ini sangkaan tambahan yg baru, atau bagaimana boss? Yg dulu ('ketangkep tangan itu') bagaimana?? Hanyuuuut??

Mengapa PKS akan mengecewakan KPK dan orang-orang alergi lainnya? Bandingkan saja fakta-fakta berikut.


    KPK dipilih oleh DPR. Berapa % anggota DPR yg baik, bersih, jujur?? Kalau anda ragu, berarti pilihan DPR sudah pasti meragukan khan bro?? Dengan crisp logic, saya ingin mengatakan bahwa % komisioner KPK yang bersih, sebanding dengan % anggota DPR yang bersih. Setuju gak? Kita tidak bahas bagaimana kualitas penyidik lho mas. [Ada yg komen; ini gerakan pelemahan KPK, hehe]

    LHI dipilih oleh anggota dewan syuro, anggota dewan syuro dipilih oleh kader-kader PKS di daerah (baca AD/ART PKS, tanyakan ke mereka, via email juga boleh).

    Komisioner KPK ada yang rajin puasa sunnat (kata Johan Budi), ustadz-ustadz juga.

    Kader-kader akar ilalang PKS (saja) disuruh menjaga amal-amal hariannya, spt: shalat berjama’ah, shalat malam, puasa sunnat, baca Qur’an 1 juz/hr, olahraga, infaq, silaturrahim, baca buku, dll.

    Begitu jadi tersangka, LHI langsung mundur (meski ini amat mengecewakan Demokrat, Golkar & PDIP tentunya. Yg lain mungkin juga, hehe). Saat kasus Bibit-Chandra?? Siapa yg mundur??

    Anis Matta jadi presiden, langsung mundur dari Wakil Ketua & anggota DPR. Antasari Azhar??


Yaaa, sudahlah. Ini sudah ranah hukum, tidak lagi domain opini, wacana, atau inspirasi artikel para kompasianer yang pintar-pintar, termasuk saya, hehe. PKS sudah terlanjur dibenci oleh para kadernya, bahkan yg sudah tidak pernah ikut pengajiannya PKS sekalipun. Semakin kasus ini mengambang, kian laris pulalah Tempo yang selalu menjadikan Yusuf Supendi dan anonim sebagai rujukan informasi akurat, bahkan mendahului kejadiannya. Secepatnya saja digelar ke meja hijau TIPIKOR, agar firman-firman KPK masih tetap bertuah, khususnya kepada Anas Urbaningrum, Andi A Mallarangeng, IBAS, dll. Kalau perlu, beri mereka ini penghargaan karena 'sudah patuh dan mau ditahan' oleh KPK, serta tidak akan pernah berniat menghilangkan barang bukti atau kabur keluar jagad.

Kita tunggu saja, PKS dan KPK adu bersih.

Wallahu a’lam bis-shawwab.

*http://politik.kompasiana.com/2013/03/07/pks-sungguh-mengecewakan-534901.html
Read more »

Apa Kunci Sukses PKS Kembali Menang di Sumut?




JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tengah diterpa masalah setelah salah satu pucuk pimpinannya, Luthfi Hasan Ishaq, ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tiba-tiba melesat dalam pertarungan pemilihan kepala daerah di Jawa Barat dan Sumatera Utara.

Dua pasangan calon yang diajukan partai ini di dua daerah itu, yakni Ahmad Heryawan-Dedy Mizwar (Jabar) dan Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry (Sumut), mendapat perolehan suara terbanyak. Padahal, ketika kasus Luthfi Hasan mencuat, banyak prediksi yang menyebut PKS akan babak belur. Apa rahasia PKS bangkit dari masalah?

Presiden PKS Anis Matta mengungkapkan, kunci kebangkitan partainya terletak pada kemampuan mental para kadernya. Mental para kader itu disebut Anis layaknya logo sepatu olahraga "Nike".

"Kami terinsipirasi Nike. Kami bisa terpeleset suatu waktu, tapi kami harus punya cara naik. Grafik Nike kami coba ikuti dengan penanganan manajemen turn around, bagaimana kami memutarbalikkan arus, kemudian balik bangit dari titik nadir," ucap Anis di Gedung Kompleks Parlemen, Kamis (7/3/2013) malam.

Selain itu, untuk membangun mentalitas para kader PKS, Anis mengaku dirinya kerap mendatangi kader di daerah. Saat berkunjung ke daerah itu, dia memberikan pandangan bahwa para kader harus mengakui kesalahan dalam kasus sebelumnya kepada masyarakat.

"Kami bicarakan ke masyarakat bahwa kami ini manusia bisa punya salah, tapi tidak berarti tidak punya cara memperbaiki diri. Satu masalah jangan digeneralisir di tempat lain, bicara apa adanya dengan jujur. Masyarakat akan menangkap masalah ini dengan lebih dewasa," kata Anis.

Anis melihat, dengan adanya dua kemenangan di Jawa Barat dan Sumatera Utara itu, PKS semakin percaya diri lantaran memiliki modal kuat di Pemilu 2014 mendatang. "Setelah dua kemenangan itu, partai kami siap untuk take off," ucap mantan Wakil Ketua DPR ini.

Anis menuturkan, kemenangan Gatot-Tengku Erry di Sumatera Utara ini membuat tafsir yang baik bagi PKS. Pasalnya, Sumatera Utara berbeda karakteristik masyarakatnya dibandingkan Jawa Barat. Sumatera Utara, ucap Anis, terkenal heterogen, baik dari sisi agama maupun suku.

"Saya katakan bahwa ini kemenangan di tengah masyarakat plural. Sumut adalah Indonesia kecil, bisa menang di sana alhamdulillah. Artinya, PKS diterima dalam masyarakat plural, insya Allah, ke depan, partai kami diterima dalam masyarakat plural yang lebih luas lagi," ucap Anis Matta.

Sumber: Kompas
Read more »

PKS Jateng Resmi Usung Hadi Prabowo-Don Murdono





SEMARANG — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah secara resmi mengusung Hadi Prabowo sebagai Calon Gubernur Jawa Tengah. Hadi Prabowo yang merupakan Sekretaris Daerah Jawa Tengah ini berpasangan dengan Don Murdono sebagai calon Wakil Gubernur. Pasangan Hadi-Don mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah pada Selasa Malam (6/3) pukul 22.00 WIB, atau sebagai pendaftar terakhir Cagub Jateng.

Menurut Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Jateng, A Fikri Faqih, PKS pada akhirnya memilih Hadi-Don karena dinilai pasangan ini yang paling layak dan memiliki kapasitas untuk memimpin Jawa Tengah.

“Mereka berdua adalah tokoh birokrat yang memiliki pengalaman memimpin di daerah masing-masing. Hadi Prabowo memiliki pengalaman menjabat sebagai Sekda, sedangkan Don memiliki pengalaman memimpin Kabupaten Sumedang,” terang Fikri, Selasa (6/3).

Lebih lanjut Fikri menyampaikan rasa optimisme yang tinggi kepada pasangan Hadi-Don untuk memenangkan kompetisi Pilgub yang akan dilaksanakan pada 26 Mei nanti.

“Berdasarkan pertimbangan yang matang antara PKS dan teman-teman Partai lainnya, kami yakin pasangan ini bisa memenangkan Pilgub. Prosesntase keyakinan kami adalah diatas 70%,” tandasnya.

Seperti diketahui, pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono ini diusung oleh koalisi PKS (10 kursi), Gerindra (9), PKB (9), PPP (7), Hanura (4) dan PKNU (1).


Sempat Alot

Pemilihan pasangan Hadi-Don yang diusug oleh koalisi Partai Islam dan Nasionalis ini pada awalnya sempat alot karena tiap Partai pengusung sudah memiliki calon sendiri.

“Ya, sempat alot, terutama di wakil gubernurnya. Namun demikian setelah melalui diskusi antar ketua Partai, Partai Koalisi akhirnya bersepakat untuk mengusung Pasangan Hadi Prabowo - Don Murdono untuk maju sebagai Cagub Jateng,” kata Fikri.

Disinggung mengenai peluang pasangan yang diusung PKS ini, Fikri optimistis bisa mengalahkan pasangan lainnya.

“Walaupun berat, namun kami tetap yakin bisa memenangkan Pilgub kali ini. Apalagi kami memiliki basis dukungan partai yang cukup kuat ditingkat provinsi. Total 36 kursi ditambah 4 kursi dukungan dari Partai Hanura yang baru bergabung paling akhir, jadi kami memiliki kekuatan 40 kursi,” pungkasnya.

Selain pasangan Hadi-Don Murdono, Pilgub kali ini juga diikuti oleh Calon Gubernur Petahana Bibit Waluyo yang berpasangan dengan Sudijono (Rektor Unnes). Pasangan ini didukung oleh koalisi Golkar, PAN, dan Demokrat. Sementara calon lain yang ikut berpartisipasi dalam Pilgub kali ini adalah calon dari PDI Perjuangan yakni Ganjar Pranowo yang berpasangan dengan Heru Sudjatmoko (Bupati Purbalingga).
Read more »

Senin, 04 Maret 2013

Tabloid Suara Keadilan Ed. 14 dan Ed. 15

Maaf telat semoga masih tetap bermanfaat
silahkan download Tabloid Suara Keadilan edisi 14 dan edisi 15
Read more »

Saya malu jadi kader PKS




Oleh : Apriza Hongko Putra
Pemberitaan tentang PKS (Partai Keadilan Sejahtera) yang kian membanjiri media massa maupun dunia maya membuat saya tertarik untuk membuat tulisan tentang partai bernama PKS ini. Sebuah partai yang menjadi sorotan dan bahan pembicaraan banyak politisi, pengkritisi maupun organisasi. Sebuah partai berlabel islam yang dikemas dengan kesan modern, tidak ketinggalan jaman dan dikenal memiliki ribuan kader tangguh, kreatif dan intelek.


Suatu hari aku yang pada waktu itu masih haus akan belajar tentang islam, maklum karena baru aja tobat dari dunia jahiliah, diajak oleh seorang teman untuk mengikuti pengajian yang diisi oleh Ustad Alam, S.Pd, seorang guru di salah satu SMP IT di Bengkulu. Sang ustad tidak terlihat seperti ustad- ustad lain yang sering kutemui sewaktu mengikuti kajian- kajian islam, tidak memakai sarung, dan kopiah, hanya membawa laptop, buku catatan kecil dan sebuah mushaf Al Qur’an. Sedikit berbeda dari kebanyakan ustad yang akan mengisi pengajian dengan atribut khususnya. Pengajian yang diadakan juga hanya diikuti oleh 7 orang saja. Kontan aku waktu itu mengira jangan- jangan ini aliran sesat yang sering dibilang orang kampung itu. Tapi aku berpikir positif saja, diselidiki dulu baru nanti disimpulkan apa sesat atau tidak.

Hari demi hari berganti, pengajian mingguan yang kami ikuti sudah lebih dari satu bulan. Tidak ada hal- hal yang mencurigakan yang kami alami, tidak ada penyimpangan yang terlihat, dan tidak ada amalan- amalan khusus yang wajib kami jalani sewaktu ikut pengajian dengan ustad Alam. Materi yang diberikan beliau seputar ilmu fikih, dunia islam, bahasa arab dan sebagainya, membuat aku menjadi heran, dari mana ustad ini belajar, padahal dia jurusan matematika lulusan Universitas Bengkulu. Kok bisa tahu banyak tentang agama, jadi ustad lagi. Akhirnya selidik demi selidik kami mengetahui bahwa ustad kami juga ikut pengajian seperti kami juga, dan banyak ikut pelatihan bahasa arab, fikih dan sebagainya. Beliau salah satu kader PKS kota Bengkulu, beliau aktif di PKS sudah 8 tahun lebih. Pribadi beliau yang sederhana, ramah, dan perhatian pada kami telah menghipnotis kami dan menjadikan kami cinta pada beliau. Sesekali kami minta beliau mengisi materi tentang politik, karena saat itu negeri ini sedang kacau dengan urusan politik dan skandal korupsi. Kami banyak mendapat pencerahan dari beliau dan banyak diceritakan kisah- kisah bagaimana perjalanan para kader PKS yang ada di DPR, MPR, maupun lembaga pemerintahan lain untuk memperjuangkan kebenaran.

Kami tidak pernah diajarkan untuk menjadi seorang pemberontak, penentang pemerintah, merasa benar sendiri ataupun memusuhi orang yang tidak sependapat dengan kami. Akan tetapi, kami diajarkan untuk menjadi orang yang taat beribadah, berani menyampaikan kebenaran, penyabar, bersikap santun, berguna bagi masyarakat, dapat melakukan perubahan moral masyarakat, memberikan pelayanan dan menjadi agent of change untuk Indonesia yang lebih maju. Itu yang selalu ditanamkan dalam diri kami. untuk itu kami dibekali dengan pemahaman islam yang benar, universal tidak parsial, damai tidak radikal, dan terbuka tidak eksklusif. Pengajian yang terkesanlebih modern sesuai dengan kemajuan zaman ini sangat menghipnotis kami sebagai para pemuda yang memiliki nasionalisme yang tinggi terhadap bangsa ini.

Sudah 4 tahun lebih kami masih aktif mengikuti pengajian yang dilakukan oleh kader- kader PKS. Ketika orang bertanya apakah kami orang PKS, kami malu untuk menjawab dan mengaku kader PKS, karena kami takut nanti memperburuk citra PKS, kami kenal kader-kader PKS selalu menjaga sholatnya, aktif di masjid, suka menghapal Al Qur’an, selalu menjaga sholat sunnah dan sholat tahajudnya, sedangkan kami…masih sangat jauh dari itu. Kami takut dengan kami mengaku sebagai kader PKS, ketika kami salah mereka menghakimi PKS, bukan kesalahan kami atau kami sendiri. Untuk itu kami hanya mengaku sebagai simpatisan PKS.

Kami sudah dijebak oleh kader- kader PKS ke dalam telaga ilmu yang menghilangkan dahaga ilmu kami dan telaga kebaikan yang menjadikan kami semakin giat berlomba untuk berbakti kepada masyarakat dan terjebak dengan kegiatan- kegiatannya yang membuat kami semakin termotivasi untuk berprestasi, bekerja giat dan membanggakan bagi Indonesia ini. Andai saja kami tidak dijebak oleh kader- kader PKS yang ikhlas ini, mungkin kami tidak akan merasakan kenikmatan berbakti pada masyarakat, bangsa dan agama seperti sekarang ini. Mudah- mudahan lebih banyak lagi orang yang bisa dijebak oleh kader-kader PKS di jalan kebaikan ini. Salam cinta untuk PKS…!!(kompasiana)

http://zilzaal.blogspot.com/
Read more »

PKS, Partai yang Nyeleneh



Gila bener bro, kasus LHI membuka mataku kalau PKS ini paling nyeleneh dibandingkan partai-partai lain. Apalagi huru-hara sengkuni “Demokrat” semakin membuktikan PKS paling nyeleneh se Indonesia. Bayangkan aja mas bro…gue menemukan banyak kejanggalan di partai yang katanya partai dakwah ini. Simak dengan hati bukan dengan emosi…sori-sori maaf deh yang kader jangan panas duluan…ini fakta masbro:


Berikut ini ke “nyeleneh”-an PKS..yang gue temukan di lapangan mass media mas bro:
Ini yang membuat gue mengatakan PKS itu partai nyeleneh. Ketika kasus LHI, bagaimana tuh si para pemimpin partai cepet sekali mengambil tindakan. Sistem dan mekanisme apa yang mereka buat tuh. Pergantian presiden bisa secepat kilat, kagak ada rebutan, kagak ada anggota partai yang saling mencela, tidak ada yang berebut. Tidak butuh biaya dan waktu banyak untuk KLB…singkat padat dan jelas dan mengikat…

Pemilihan Anis Matta pasti dipertanyakan oleh kader lain yang mungkin milih HNW karena cenderung bersih, tapi anehnya ketika sudah diputuskan ..bujuk buneng semua tidak ada suara penolakan dari DPD, DPC nggak kayak partai sebelah-sebelah nyang entu…ribut melulu…PDI pernah ribut, Golkar ribut, Nasdem ribut, Demokrat apalagi…sampai DPC Demokrat Blitar berani mati membela bung Monas eh Anas.

Bukan hanya itu, setelah pergantian jabatan ke jabatan baru…rame-rame mengundurkan diri…dimulai dari Anis Matta mengundurkan diri dari Wakil DPR RI, LHI dari presiden partai dan DPR RI….gile nih orang apa nggak mau jabatan dan kekuasaan tho?…Katanya yang penting melayani masyarakat, partai belakangan..liat aja menteri2 dari PKS pasti dah pada mundur
ketika menjadi pejabat publik…nggak seperti partai-partai sebelah para presiden negara turun gunung ngurusi partai..menterinya masih jadi pengurus partai..acara kenegaraan pun masih sempat pidato ttg partainya….conflict of interest
Ini nih yang juga membuat gue harus bilang WOW tanpa jungkir balik…masak presiden partainya kena kasus, anggotanya tetep solid. Mereka tiap hari dikasih makan apa? Bahkan beberapa minggu kemarin gue sempet ketemu orang-orang jalan long march pake baju coklat tulisan pandu keadilan…tak tanyain (dng bahasa gaulnya begini) eh loe nggak pengaruh tuh bos loe barusan ketangkep koq masih berani ngadaain beginian…dienya jawab..ah gak pengaruh bang, misbakhun aja dulu jg digituin…korban konspirasi…gile bener nih orang pikirku. Bahkan katanya kunjungan Anis Matta ke daerah daerah selalu penuh sampai meluber….wis gak abis pikir dah..Percaya abis mereka ama pimpinan mereka.

Gue lihat di social media nih, anggota partai ini masif melawan isu konspirasi…entah menggunakan jejaring sosial atau di blog-blog mereka..solid bener mereka…padahal kagak dibayar. Loe tau sendiri kan, beda dengan mass media yang membela siapa yang bayar. Selalu ada hidden agenda. Kalau social media mah buah hati nurani mereka. Gue kira ini buah penanaman ideologi PKS ke anggota tidak secara instan, tapi bertahap, kontinyu, dan sistematis…nggak hanya sembarang orang aja.

Hampir kagak ada anggota PKS yang kutu loncat ke partai lain…nah loh..ada pun sedikit sekali macam syamsul balda. Pilihan anggotanya biasanya ikut berjuang di dalam sistem atau keluar sekalian diluar sistem.
Katanya ketika jadi pemimpin tinggi di partai ini harus hapal berapa juz, pegimane sholat hariannya, dll ..gue juga kagak tau…cuma pernah denger aja.

Banyak dah gue kira ini dah cukup untuk bilang PKS ini partai nyeleneh se Indonesia…karena kenyelenahannya harus dijaga dari kepunahannya…

http://zilzaal.blogspot.com/2013/02/pks-partai-yang-nyeleneh.html

Read more »

 

PKS TV

BEKERJA UNTUK INDONESIA

BEKERJA UNTUK INDONESIA

Dikelola oleh Pengurus DPRa PKS Bendan Duwur Semarang

Slide Gallery