Selamat Datang di blog DPRa PKS Bendan Duwur, Gajahmungkur, Semarang

Buku Tamu

Kamis, 30 Mei 2013

Masyarakat Makin Simpatik dengan Kerja Nyata Kader PKS



Pada saat menunggu prosesi pemakaman warga Taman Griya Kencana RT 01 RW 011 Kencana, Tanah Sareal Kota Bogor, Ahad 26 Mei 2013 kemarin, beberapa ibu-ibu dari keluarga yang mengalami musibah tampak sedang meneduh dari terik matahari sambil berbincang-bincang di samping mobil ambulan PKS.

Melihat hal tersebut, sdr. Hasan petugas Ambulan PKS Tanah Sareal mempersilahkan ibu-ibu untuk masuk ke dalam Ambulan agar tidak kepanasan. Maklum ambulan PKS yang sedang melayani tersebut memang terasa nyaman karena dilengkapi dengan penyejuk udara/AC.

Di dalam ambulan, ibu-ibu ini menunggu sambil mengobrol sampai berubah topik menjadi obrolan tentang PKS. Bak penyidik KPK, ibu-ibu ini pun "menginterogasi" petugas ambulan PKS dengan pertanyaan-pertanyaan seputar Ambulan PKS dan kasus PKS yang rame di tipi...
Ibu 1:"Ini Ambulan pembagian dari partai ya?"

Petugas PKS: "Bukan bu, ini hasil patungan kader-kader PKS. Beberapa kader yang memiliki kelapangan rezeki patungan untuk DP (uang muka) kredit mobil. Dan yang lainnya untuk cicilan tiap bulan"

Ibu 1:"Ah masa sih, mobilnya bagus kok, keliatan baru lagi, saya pikir pembagian dari atas, hebat juga ya orang-orang PKS".

Ibu 2:"Trus biaya pemakaian ambulannya gimana ?"

Petugas PKS: "Untuk yang kesulitan ekonomi Gratis bu, tapi jika ada yang berkontribusi infak sekedar untuk kebersihan Ambulan dan perawatan silahkan aja. Baru tiga bulan aja sudah melayani 20 mengantar jenazah dan 9 mengantar pasien"

Ibu 1: "Ohh gitu, jadi ngebantu yang lagi kesusahan klo gitu".

Petugas PKS: "Ya Alhamdulillah bu, apalagi disini klo sewa ambulan minimal 250ribu, kalo sewa bak terbuka rata-rata 150ribu. Seringnya masyarakat menggunakan bak terbuka".

Ibu 1: "Hah bak terbuka? emang disini klo anter jenazah pake bak terbuka ?"

(Maklum ibu tersebut adalah keluarga yang terkena musibah yang tinggal di daerah lain di wilayah perumahan di Bekasi)

Ibu 3: "Iye lah, nyari yang paling murah"

Ibu 1: "Rin catet tuh nomer telpon ambulannya siapa tau ntar butuh"

Petugas PKS: "Klo di lingkungan kecamatan Tanah Sareal, Alhamdulillah bu informasi ambulan PKS sudah sampai hampir semua RT dan RW. Melalui ketua Ranting PKS, mereka sudah kami berikan formulir kalau ingin menggunakan ambulan. Jadi klo ada musibah langsung menghubungi kami"

Ibu 3: "Iye, ini tadi aja pak RT yang ngurusin, tau-tau ambulan udah ada di rumah tadi"

Ibu 1: "Eh trus gimana PKS dengan kasus yang rame di tipi"

Petugas PKS: "Alhamdulillah bu kita nggak terpengaruh, buktinya kita tetap kerja melayani permintaan masyarakat"

Ibu 1: "Iya ya, sukur deh mudah-mudahan cepet selesai PKS makin maju"

Ibu 2: "Tuh yang nguburin dah pada selesai, yuk mas makasih ya dah dibantu"

Petugas PKS: "Iya bu sama-sama"

***



Sumber: pkspiyungan
Written By Kabar PKS on Selasa, 28 Mei 2013
Read more »

"Keadilan bagi Partai Keadilan Sejahtera" | By: Yudi Latif


YUDI LATIF

Pemikir Kebangsaan dan Kenegaraan

"Keadilan bagi Partai Keadilan Sejahtera"

“Keadilan adalah kebenaran dalam tindakan." Ungkapan Benjamin Disraeli itu bisa menjadi panduan bagi para penegak hukum dalam menjalankan tugasnya. Dalam tuntutan untuk menjalankan kebenaran dalam tindakan itu, penegak hukum, seperti digariskan oleh Magna Carta "Tidak pada siapa pun akan menjual, atau menolak, atau menunda hak atau keadilan."

Bagi penegak hukum, bertindak benar berarti melihat masalah dari sudut pandang hukum dan keadilan. Penegak hukum yang benar akan melihat politik sebagai masalah hukum-keadilan, bukan melihat hukum-keadilan sebagai masalah politik. Ketika hukum-keadilan dipandang sebagai masalah politik, penegakan hukum menjadi masalah selera dan kepentingan; bisa dijual kepada yang kuat, bisa disangkal kepada yang lemah, bisa ditunda kepada yang bisa tawar-menawar. Buahnya adalah ketidakadilan.

Tendensi seperti itu sangat mencemaskan bila tebersit dari perilaku Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menjadi tumpuan harapan rakyat. Dalam kasus mega-korupsi dengan bobot politik yang tinggi seperti skandal Bank Century, KPK bertindak kelewat lambat, terkesan menjadikan masalah hukum sebagai masalah politik dengan "menjual" keadilan kepada yang kuat. Dalam kasus dugaan korupsi impor daging sapi, KPK malah bertindak kelewat bersemangat melampaui batas, dengan menjadikan masalah "kelamin" yang berdimensi politis sebagai masalah hukum.

KPK harus bertindak atas dasar realitas hukum. Tak peduli ulama dan partai Islam sekalipun, jika fakta hukumnya terbukti melakukan tindakan korupsi, sudah seharusnya mendapatkan hukuman. Namun, KPK tidak boleh bertindak atas dasar hiper-realitas, menghukum orang/institusi dengan fakta nonhukum; lewat rekayasa kesan (impression management) untuk menghukum orang/institusi dengan persepsi publik. Apalagi, jika pengelolaan kesan ini menabrak kepatutan etis, political corectness, yang dapat melecehkan jenis kelamin tertentu atau menghancurkan reputasi dan masa depan orang yang belum tentu bersalah.

Asas keadilan menyatakan, "Jangan sampai kebencianmu pada suatu kaum membuatmu berbuat tidak adil." Dengan tindakan KPK yang melampaui batas, individu atau partai yang pantas mendapat hukuman publik karena perbuatan korupsinya bisa saja justru mendapatkan simpati publik. Jika itu yang terjadi, KPK gagal menegakkan hukum karena hukuman harus melahirkan efek jera dan disosiasi publik kepada yang bersalah, bukan efek simpati publik.

Apa yang tebersit dari perangai KPK beserta perluasan kejahatan korupsi yang ditanganinya itu sesungguhnya sekadar puncak gunung es dari krisis yang lebih mendalam, yakni lemahnya kekuatan "melek moral" (moral literacy) pada bangsa ini. Peningkatan semangat beribadah dan rumah peribadatan serta perkembangbiakan undang-undang tidak disertai oleh penguatan sensitivitas pada nilai-nilai etika-moralitas.

Rendahnya tingkat melek moral ini membuat bangsa Indonesia kekurangan rasa malu dan rasa kepantasan sehingga ambang batas moral semakin tipis. Dalam kehidupan publik yang sehat ada banyak hal yang tak bisa dibeli dengan uang. Namun, dalam kenyataan hari ini, cuma sedikit yang masih tersisa. Hampir semua hal cenderung dikonversikan dengan nilai uang.

Memberi harga pada institusi-institusi kebajikan publik mengandung daya korosif dan koruptif bagi perkembangan bangsa. Hal itu karena uang (pasar) bukan saja mengalokasikan barang tetapi juga memengaruhi sikap manusia dan nilai barang yang diperjualbelikan. Melelang bangku sekolah kepada pembayar tertinggi memang bisa meningkatkan keuntungan, tetapi juga melunturkan integritas dunia persekolahan dan nilai ijazahnya serta merusak prinsip kesetaraan meritokratis. Menyewakan "kenyamanan" sel tahanan kepada koruptor berduit tidak bisa diterima karena tahanan bukanlah tempat pelesiran, melainkan tempat hukuman-rehabilitasi sosial. Memberi kenyamanan kepada tahanan menempatkan kejahatan sebagai sesuatu yang mulia.

Pilihan politik bukan untuk diperjualbelikan. Kewajiban kewargaan tidak sepatutnya dianggap sebagai properti perseorangan yang bisa dijual, tetapi harus dipandang sebagai pertanggungjawaban publik. Menjual hak pilih menjadikan urusan publik dikendalikan kekuatan privat. Ayat-ayat kitab suci bukan untuk diperjualbelikan karena pemanipulasian pesan-pesan keilahian bagi kepentingan murahan mencerminkan korupsi terdalam terhadap sumber moralitas. Sebab, hal itu akan membuat warga kehilangan kepercayaan kepada apa pun dan siapa pun.

Tanpa basis moral kuat, negara hukum menyimpan banyak kemungkinan kebuntuan karena konstitusi kita memberikan kepercayaan besar kepada moral penyelenggara negara. Pokok pikiran keempat Pembukaan UUD 1945 menyebutkan, "Ketuhanan yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab mewajibkan pemerintah dan penyelenggara negara lainnya untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur." Profesor Soepomo mengatakan, “Sudah tentu orang-orang menjadi Staatman, menjadi pegawai negara yang begitu tinggi harus mempunyai perasaan tanggung jawab, bukan saja kepada diri sendiri, akan tetapi juga kepada umum."

Krisis penyelenggaraan negara kini terletak pada krisis moral. Krisis moral penyelenggara negara itu mencerminkan rendahnya tingkat literasi moral di masyarakat. Bangkit dari keterpurukan harus dimulai dari gerakan "keutamaan budi", Budi Utomo. Itulah khitah sejarah kebangkitan kita! [Kompas cetak (28/05) hal.15]
Written By Kabar PKS on Selasa, 28 Mei 2013 
Read more »

Merasa PKS Dizholimi, Tokoh Agama Datang Beri Dukungan dan Doa



Setelah para pakar hukum menyatakan bahwa KPK telah mendiskriminasikan PKS dengan kasus LHI, dukungan terus berdatangan ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Tadi pagi, (29/5) Prof Philip K Wijaya dari DPP Wali Umat Buddha Indonesia (Walubi), bertandang ke FPKS DPR. Beliau antara lain menyampaikan dukungan moral untuk PKS. Lalu siangnya, KH Mujib Khudhori, Ketum PP Ikhwanul Muballighin dan rekan-rekan berkunjung juga ke FPKS DPR RI. Beliau jg sampaikan simpati dan doa untuk PKS, yang menurut mereka, sedang dizhalimi.


Seperti diberitakan oleh media-media besar, berita-berita miring terus dilimpahkan ke PKS, dari mulai kasus suap yang diduga dilakukan oleh LHI eks Presiden PKS, hingga kasus pencucian uang yang sebenarnya KPK telah terburu-buru dikarenakan belum terbuktinya kasus suap yang dijeratkan ke LHI.(fbhnw/kabarpks)
Read more »

Selasa, 28 Mei 2013

"PKS Terus Difitnah, Preman Pulogadung Marah"



Malam itu tepatnya malam jum’at pukul 20.00 Wib tanggal 23 Mei 2013, hari biasa dimana hari itu adalah hari rutin pengurus DPC Partai Keadilan Sejahtera Pulogadung-Jkt syuro pekanan, sengaja pulang kerja langsung istirahat sejenak sembari menunggu yang lain, karena seharian beraktivitas di kantor ditambah kondisi kesehatan sedang kurang baik.

Sekitar 15 menit rasanya mata sudah bisa terpejam dan sedang tidak ingin diganggu oleh siapapun disebabkan oleh kesehatan yang kurang baik. Belum berlanjut istirahat tiba-tiba ada orang yang mengetok-ngetok pintu dari luar tanpa mengucapkan salam, tapi karena badan terasa lelah, saya anggap saja hanya mimpi.

Ternyata semakin lama semakin suara ketok pintunya semakin keras, terpaksa membuka pintu dengan rasa malas. Setelah membuka pintu sempat terkejut, ternyata yang mengetok pintu adalah seorang Lelaki Fearless (seperti iklan extrajoss, kalau bisa dibilang adalah seorang preman, karena dari tampilannya juga sdh seperti anak Punk), sambil waspada melihat sekeliling, apakah ada motor yang hilang atau sejenisnya, karena sebelum masuk ke pintu biasanya pintu pagar pasti sudah terdengar terlebih dahulu jika ada yang mau masuk (soalnya kata warga sekitar, sekelilingnya kantor dpc sekarang sering kehilangan Barang-barang antik “Motor”), tetap waspada karena ingat kata komandan, "tetap berprasangka buruk sampai antum nyaman dengannya”.

Setelah itu, si Abang preman itu mengucapkan salam sambil mengulurkan tangannya....

Si abang:  Assalamu’alaikum ( sambil mengulurkan tangan)

Saya:  wa’alaikumsalam wr.wb. (menerima dengan senyum dan masih heran)

Si abang: Mohon maaf saya mengganggu pa, saya hanya mau ketemu ketua PKS disini  apakah ada?

Saya:  Maaf bang, ketuanya belum datang, ada yang bisa saya bantu?..mana tau saya bisa bantu (sambil tersenyum, tapi si abang wajahnya gk ada senyum, yang ada wajah ingin marah :..-) )

Si abang: Begini pa, saya hanya menyampaikan salam kepada Ketuanya, PKS jangan pernah menyerah, biarkan Media berkata apa, PKS tetap harus maju "Allahu Akbar” ( si Abang sambil takbir).

(tiba-tiba mendengar itu, saya merinding, rasanya lelah dan sakit saya hilang)

Si Abang melanjutkan pembicaraannya..

Si Abang: “Sebenarnya saya tidak suka dengan pemberitaan di media, itukan masalah pribadi orang tidak perlu bawa ke PKS, sedangkan spanduk PKS yang dipinggir jalan, saya sampe nangis membacanya pa, yang isinya hukum harus ditegakkan dengan adil”

(Saya hanya bisa mendengarkan dan tersenyum, karena takut orangnya emosi)

Si Abang: Begini pa, PKS disini tidak perlu takut, saya punya anak buah banyak, punya cabang dimana- mana, dari jakarta sampai bekasi, kalau ada apa-apa hubungi saya aja pa.

Saya: oo.. gitu ya bang...

Si Abang: Kalau ada acara bisa hubungi saya aja pa buat bantu, bapak gk usah memikirkan bayar kita, saya mengatakan ini mendukung PKS karena Allah pa, bukan karena harta ataupun yang lain (sambil bersumpah dan takbir).

(Saya hanya bisa mendengarkan) -)

Si Abang: Untuk masalah uang pa, kami tidak butuh bantuan siapapun, justru kami dari Laskar kami, sekarang mengumpulkan uang untuk membantu PKS untuk memenangkan Pemilu 2014 nanti. Itu tekad kami pa...

Saya:  Subhanallah pa, terimakasih atas kontribusinya...

(tiba-tiba langsung dipotong sambil marah)

Si Abang: ehh..pa, jangan berterimakasih kepada saya dong.... apakah kami salah ikut PKS?

Saya: maaf bang....

Si Abang:  Kami juga preman pa, tapi kami juga ingin seperti Alm Ust Jefri, taubat dan ingin berdakwah, alhamdulillah dari sini akan kami memulainya, sekarang kami sudah bekerja walaupun hanya sedikit yang penting halal.

Saya: Insya Allah bang..

Si Abang: Kami ingin menjadi kader PKS pa, tapi saat ini saya tidak ingin orang tahu kami ini dekat dengan PKS, tapi insya Allah kami akan dukung dari belakang, maksudnya bapak-bapak yang didepan, tapi kita dari belakang yang tidak kelihatan ini pa..

Saya : Terimakasih bang...

Si Abang:  Satu lagi pa, tolong jangan kasih tahu siapa-siapa atas dukungan kami.....kenalkan nama saya ***** (mohon maaf tak bisa disebut disini). rumah saya  satu RT dengan rumah ini pa.

Saya:  (iseng saya bertanya) ..apakah abang sudah ngaji...?

Si Abang:  Insya Allah Kami sudah mulai mengaji di masjid.. Ya sudah pa, saya pamit dulu ya...sampaikan salam saya ke Ketuanya, jangan sampai menyerah.. Assalamu’alaikum (sambil salaman).

Saya:  Wa’alaikumsalam.wr.wb, terimakasih ya bang atas nasehatnya..
(sambil mengantar sampai ke Pintu gerbang..)

***

Rasanya sakit saya hilang ketika mendengar nasehatnya. Sangat luar biasa semangatnya.

Semoga saja ini menjadi berita besar ketika jiwa kita sedang butuh sesuatu karena sedang ada cobaan dan ujian yang sangat besar, ternyata masyarakat sangat simpatik dengan PKS yang sedang diterpa ujian.


*(seperti dituturkan Hendi)



-sumber: http://politik.kompasiana.com/2013/05/24/pks-terus-difitnah-preman-pulogadung-marah-562989.html
Read more »

Kamis, 23 Mei 2013

Kejahatan-Kejahatan PKS





Saya tidak habis pikir, sejahat apa sih PKS ini, sampai-sampai saya banyak menemukan artikel di kompasiana yg isinya kebencian dan kebencian saja. mungkin jika dilengkapi dengan fakta akan lebih enak dibaca, namun tak satupun artikel-artikel kebencian ini dilengkapi dengan fakta pendukung yg menguatkan kebencian para penulisnya. kebanyakn hanya bersifat asumtif dan sangat emosional.


awalnya saya ingin membalas tulisan-tulisan tersebut dengan tulisan lainnya, tapi tidak satupun tulisan tersebut didukung dengan bukti dan fakta, sehingga saya memutuskan untuk membiarkannya berlalu.
padahal kalau kita mau secara jujur melihat, partai manakah yg sampai saat ini paling bersih. sampai saat ini PKS tidak berkontribusi sedikitpun mengisi penjara dan lapas di Indonesia dengan kader-kadernya. saya mau jujur bertanya kepada para penulis atikel-artikel tersebut, tolong disebutkan kader PKS mana yg sudah terbukti secara hukum dan sudah tervonis bersalah secara hukum?
kejahatan pks

coba bandingkan dengan partai-partai lain, bukan untuk menjelek-jelekkan partai lain, saya hanya mengajak melihat kondisi secara objektif. bandingkan dengan partai-partai lain, dari sejak berdirinya partai tersebut.
tapi jujur saja, saya tidak sama sekali merasa terganggu dengan artikel-artikel macam itu, toh jumlah pembacanya hanya kisaran 100 orang sampai paling maksimal 1.000 orang dan cuman bertahan di halaman kompasiana selama 3-24 jam saja. sedangkan di dunia nyata ada ratusan hingga jutaan warga Indonesia yg melihat secara langsung kontribusi PKS di Indonesia, dan juga kontribusi ini akan terus bertahan dihalaman Indonesia, karena akan selalu di karyakan oleh kader-kader PKS.


saya hanya mau jujur berkata, bahwa saya mencintai orang-orang yg menulis artikel-artikel tentang PKS ini, karena secara langsung dan tidak langsung artikel-artikel tersebut alih-alih menjadi racun namun ia menjelma menjadi penyulut semangat kader-kader PKS dilapangan maupun di dunia maya untuk meningkatkan kontribusinya pada Indonesia, untuk semakin mengenalkan PKS kepada rakyat Indonesia. uga menjadi penyulut rasa penasaran warga Indonesia kepada PKS.



ada sebuah kisah nyata tentang seorang kompasianer yg juga merupaka om saya, pada awalnya dia termasuk yg cenderung membenci PKS, karena selama ini beliau selalu dan sering nyindir PKS di hadapan saya dan istri saya. sejauh pengetahuan saya, om saya ini banyak membaca artikel-artikel kebencian terhadap PKS. dan akhirnya suatu hari beliau secara langsung bertanya ttg PKS kepada saya, dan saya jelaskanlah ttg PKS sebisa saya, saya berikan artikel-artikel lainnya yg membahas PKS secara lebih objektif.
bak pucuk dirindu ulam pun tiba, om saya ini tiba-tiba nanya, “ris PKS itu no urut berapa tahun 2014 nanti? punya rekomendasi ga caleg di tangsel yg kamu kenal dan bisa om pilih nanti”
saya cuman bisa bengong ketika ditanya hal demikian, kemudian saya bilang “PKS itu no 3, kalau calegnya saya belum bisa kasih rekomendasi, kan baru pada didaftarin, insyaAllah kalau udah pasti daftar calegnya akan saya kabari ke om”
jujur saja, seumur hidup saya baru sejak di kompasiana dan sejak saya membaca artikel-artikel tersebutlah saya baru mulai menulis hal-hal terkait PKS. terima kasih para penulis PKS (baik pro ataupun kontra) ^_^
Oleh : Hadiyan Faris Azhar

Judul Asli: SEJAHAT ITUKAH PKS, TAK HABIS PIKIR
Read more »

Gubernur Jabar, Aher! Lebih Memilih Suara "Twitter" Daripada Beli Pakai Mobil Dinas Baru


ahmad heryawan

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menyatakan membatalkan tender pengadaan mobil dinas baru senilai Rp 1 miliar untuk dirinya dan wakilnya nanti Deddy Mizwar. Alasannya ia banyak menerima komentar miring dari masyarakat. Bahkan ia mengaku banyak menerima mention soal ini di akun twitternya.

"Mobil dinas, sudah saya hentikan tendernya. Sudah saya perintahkan ke Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) provinsi Jabar Dadang Suharto. Serius, timing-nya tidak tepat," ujar Heryawan pada wartawan usai mengikuti rapat koordinasi tentang angkutan barang di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Selasa (21/5/2013).

Ia mengaku pertimbangan untuk membatalkan pembelian mobil baru tersebut karena banyak mendapat komentar miring atas rencana tersebut.
"Pertimbangannya, karena diramein sama orang. Gubernur kan belum pernah beli mobil baru. Masih pakai sedan lama. Tapi kalau diramein, di sosmed (sosial media-red) hari ini rame. Ya udah, saya menyatakan untuk menghentikan," tuturnya.
Proses pengadaan mobil baru yang disebut mencapai angka Rp 1 miliar itu saat ini sudah ditenderkan, lalu bagaimana jika gubernur membatalkan?
"Ya enggak apa-apa. urusan kehormatan lebih tinggi daripada urusan mobil," kata Heryawan.
Ia pun menegaskan bahwa pembatalan tersebut bukan emosi sesaat namun dirorong oleh suara masyarakat. "Suara masyarakat kan suara Tuhan dan saya dengar suara itu. Banyak yang mention di twitter, ramai tadi malam," tuturnya.(ndt)
Read more »

Tabiat – tabiat dakwah (taujih Ustadz Zuber Syafawi)


image

“Ikhwatifillah, bersungguh-sungguhlah dalam berdakwah, sampai dengan tercapainya tahapan berikutnya. Jangan sia-siakan pondasi dakwah yang telah kokoh dibangun oleh generasi awal jama’ah”

  “Ikhwatifillah, ingatlah bahwa dakwah ilallah itu memiliki tabiat-tabiat tertentu, dan sebagai kader partai dakwah, maka atmosfer dakwah harus selalu menyelimuti diri para kader tersebut”


 Disampaikan bahwa, tabiat pertama: beban yang berat-tsaqlul a’ba’. Hal ini dikarenakan dakwah membawa perkataan yang berbobot, bernilai luhur dari Allah swt “qoulan tsaqiilaa”. Hanya kader yang kuat dan kokoh jiwanya yang mampu mengemban dakwah sampai ujungnya; bukan orang yang banyak mengeluh (ringkih jiwanya), suka menilai kekurangan diri dan kagum pada orang lain, ia tidak pantas mengemban dakwah, jelas Ust. Zuber.

 Kedua, katsrotul aafaat-banyak rintangannya. Sehingga dakwah ini membutuhkan orang yang tangguh dan ulet, tidak mudah putus asa dan mudah mengeluh. Dicontohkan dengan adanya isyu tentang anggota DPR pemalak BUMN, isyunya ada satu yang dari PKS, padahal itu belum pasti, masih katanya-katanya. Kalaupun ada yang terkait, coba bandingkan, prosentasenya paling sedikit dibanding dengan partai lain, sangat kecil, terang Ust. Zuber.

 Sebagai kader PKS, kalaupun ada salah satu anggota DPR-nya terlibat pelanggaran, dakwah akan tetap jalan terus, tidak akan berhenti. Kita katakan, “Okelah itu kesalahan kami, tapi kami tidak akan berhenti berdakwah dan kami tetap PKS”. PKS Tetap Bersih, Peduli dan Profesional.

 Disampaikan Ust. Zuber bahwa saat ini ada upaya untuk mengubur partai Islam, secara sistemik, contohnya melalui survey dan pemberitaan. “Survey adalah kegiatan ilmiah, hasilnya akan tetap dipertimbangkan, apabila tidak disampaikan secara ilmiah, jadilah penipuan”; mengutip perkataan DR. Sohibul Imam saat dialog dengan tim survey. Margin error survey tersebut 2,5%; Pada kenyataannya PKS tidak pada titik 2,5 %; kemungkinannya PKS bisa 2,5 % maupun 7,5%.

 Menanggulangi begitu derasnya upaya pelemahan partai Islam. Kader PKS adalah motor utama penggerak partai, karena dituntut paling banyak pengorbanan, paling berani menderita dan paling siap untuk diolok-olok, sebagaimana Rasulullah di jaman dahulu juga diolok-olok dan Beliau tetap sabar, tsabat. Terkait dengan olok-olok, ingatlah ayat Al Qur’an “La yakhoofuna laumata laa’im”- tidak takut terhadap orang-orang yang suka mencela. Milikilah sikap mental yang tangguh dalam menghadapi isyu-isyu tersebut, wahai para kader PKS.

 “Percaya dirilah kader PKS!. Tetap lah Teguh, kampanye cukup panjang, mulai Desember 2012 sampai dengan Mei 2014”

 Ketiga, tabiat dakwah adalah thuluth thooriq-panjang dan lama. Jadilah kader yang simpel dan sederhana, karena dakwah membutuhkan waktu yang panjang, nafas kita harus kita atur karena dakwah membutuhkan orang-orang yang tsabat. Keempat, Pahalanya besar-tsawabun ‘adhiim, pahala berlipat dan terus mengalir.

 Mari kita songsong tantangan-tantangan dakwah di depan dengan penuh percaya diri dan tetap memohon kepada Allah swt, sehingga para kader dakwah siap bertarung. Pertarungan untuk mendapatkan eksistensi bahwa PKS layak untuk memimpin di negeri ini.

 Saat-saat penyusunan bakal calon anggota legislatif, merupakan saat yang cukup kritis, percayalah kepada struktur. Akan lebih baik jika kader memiliki pemahaman kepada potensi dirinya, meski tetap harus taat pada hasil keputusan struktur, dan jangan menawarkan diri. Tugas utama kader PKS adalah sebagai da’i, di manapun, kita harus memiliki semangat yang sama, apakah posisi kita di depan, tengah maupun di belakang.  “nahnu du’aat qobla kulli syai’ “.

 Apapun upaya untuk melemahkan partai dakwah, yakinlah Allah swt pasti akan membantu. Teruslah membaca Al Qur’an dan tafsirnya, Al Qur’an sangat inspiratif. Teruslah membaca sunnah Rasulullah dan sirah Rasulullah, betapa kita ternyata masih sedikit berperan dalam menegakkan Islam dibandingkan para sahabat Rasulullah. Perhatikan dan perbaiki mutaba’ah yaumiyah kita. Kuatkanlah ukhuwah Islamiyah, terlebih di antara para kader. Kita patut bersyukur, PKS masih solid sampai saat ini. Sikap kader PKS adalah ma’al jama’ah, taat pada apapun keputusan jama’ah.




Ta’akhi-memperaudarakan, orang muslim asalnya adalah adil kecuali nyata terbukti berbuat tidak adil, ini prinsip dalam berjamaah. Tsiqoh-percaya kepada saudara, agar sesama anggota jama’ah merasa nyaman di rumahnya sendiri. Agar kader bekerja berat akan tetapi dengan rasa nyaman. Salinglah mengunjungi, silaturahim agar tidak ada kader yang merasa bekerja sendiri. Ingat, saat ini PKS sudah masuk ranah publik, bertahanlah terhadap caci maki. Berilah kesempatan orang yang salah untuk bisa memperbaiki dirinya, karena kesalahan dapat terjadi kepada siapa saja. Sampaikan PKS beda dengan partai yang lain, PKS memiliki idealisme, yaitu Islam.

(Sugiharto)



Sumber: PKS Jateng Online

( (Sugiharto) )

Read more »

"Ketika saudara kita tertuduh..."


Abdullah Haidir
Riyadh





Ketika saudara kita tertuduh..

Membela kehormatan org yg belum tentu bersalah tentu lebih baik ketimbang mencelanya. Apalagi jika selama ini dikenal sbg orang baik...

Mencela dan memojokkan, baik dg bhs lugas atau sindiran, terhadap saudara yg sedang dilanda tuduhan yg belum terbukti adalah indikasi 'sakitnya hati'

Mana yg lebih dekat dg adab Islam, membela penuduh yg blm dikenal kepribadiannya atau membela tertuduh yg blm terbukti kesalahannya tapi sdh dikenal kebaikannya?

Pesan Nabi Jelas: Penuduh harus mengajukan bukti, tertuduh cukup bersumpah jika mengingkari... (HR. Baihaqi)

Sebab kalau semua tuduhan langsung diterima, orang akan rame-rame melakukan tuduhan terhadap harta dan darah suatu kaum... (HR. Baihaqi)

Para ulama mengatakan: Keliru menghukumi bahwa sesorang tak bersalah, lebih baik dibanding keliru menghukumi bahwa seseorang bersalah...

Aneh aja.. jika mengaku aktifis Islam dan sering mengusung tema persatuan, namun ketika sesama aktifis diserbu berbagai tuduhan yg belum terbukti..

Alih2 membela, atau berempati dan mendoakan kebaikan.. Yg ada justru ikut2an memojokkan dg statment yg kadang lebih menyakitkan dari masyarakat awam...

Baik dari adab Islam, atau tinjauan moral, sama sekali tdk mengindikasikan­ ukhuwah yg selama ini menjadi salah satu yg diusungnya..

Ukhuwah bukan sekedar jadi judul buku atau seminar...

Benarlah ungkapan hikmah yg sering kita dengar... teman yang sejati dapat diketahui saat kita sedang susah...

Namun kita tidak perlu mengemis2 pertolongan dengan orang semacam itu. Sebab, kebenaran itu, dg sendirinya akan mendatangkan pendukung....

Bergembira apabila mendengar 'kesalahan' saudara sbg sebuah amunisi... lebih berbahaya dibanding kesalahan saudaranya itu sendiri..

Sebab yg pertama akan semakin larut dlm maksiat kebenciannya, dan yang kedua akan semakin sadar dg kesalahannya dan lebih besar harapan taubatnya..


Riyah, Rajab 1434h
Read more »

"PKS Mencuci Otak Para Kadernya?" | Penuturan "Korban"



Oleh: Jaharuddin
Hannover - Germany


Beberapa hari ini, berita tentang PKS dimedia kembali menghangat, lanjutan dari episode sinetron kasus LHI, semakin menarik karena salah seorang artis dipaksakan untuk dikaitkan, akhirnya semakin seksi untuk dikomentari. Saya mengikuti berita melalui media online, dan juga ikut membaca beberapa komentar dibawahnya, pro dan kontra muncul, bahkan ada yang berkomentar bahwa perlu diwaspadai PKS melakukan cuci otak terhadap kader-kadernya, karena kader-kader PKS diduga semakin militan saat pimpinannya ditangkap dan dizhalimi.

Entah mengapa, saya agak terusik dengan frasa “cuci otak” ini, padahal saya bukan siapa-siapanya PKS, bukan pengurus PKS, cuma simpatik berat dengan PKS, karena kader-kadernya sejak awal kuliah membina saya. Saya mendapatkan pencerahan dan manfaat yang sangat besar, ketika Allah mempertemukan saya dengan para kader PKS. Semoga saya dan keluarga bisa istiqomah, berjuang dalam barisan orang-orang yang mengutamakan Cinta, Kerja dan Harmoni ini. Amin ya robbil alamin.

Nah, pertanyaan selanjutnya adalah, apakah saya dan keluarga merasakan otak saya dicuci oleh kader-kader PKS, sehingga buta mata hati dan fikiran serta membela membabi buta ketika PKS dipojokkan, pimpinannya ditangkap, dibully dimedia, dan seterusnya.

Untuk menjawabnya, izinkan saya bercerita pengalaman saya dengan kader-kader PKS wabil khusus pertemuan-pertemuan saya dengan pengajian-pengajian dan acara-acara yang diadakan oleh kader-kader PKS. Sejak awal kuliah, saya ikut proses pembinaan yang diadakan rutin setiap pekan, sesekali diadakan Dauroh (pelatihan) dengan berbagai tema, dan juga dilibatkan dalam mengelola beberapa aktivitas dakwah, Saat itu belum ada partai.

Begitu telatennya mereka membina kami, setiap pekan didatangi, diberi arahan, dibantu kuliahnya, dibantu mencarikan rumah, dibantu dalam segala urusan, bahkan jika uang kiriman dari orang tua terhambat, hal ini juga bisa dikonsultasikan ke murobbi (pembina).

Saya punya pengalaman unik, murobbi saya pernah mendatangi saya ke kost-kostan pada jam sholat shubuh (sebenarnya dia baru pulang dari masjid sholat shubuh berjama’ah), padahal rumahnya berlawanan arah dengan rumah saya dari masjid. Sepertinya dia tidak melihat saya sholat shubuh berjama’ah di masjid, maka dia mengecek saya ke rumah. dan apa yang terjadi?…saya gelagapan, karena masih tertidur, jadi belum sholat shubuh…:) :(

Begitulah, salah satu cara mereka dalam membina kami, agar kami sholat shubuh berjama’ah di masjid, atau paling tidak sholat diawal waktu,  dengan cara yang tepat mengajak kami untuk melakukan amal sholeh. Ada pula program tahajud call, dimana sekitar jam 02.00 malam, kami satu persatu ditelepon oleh murobbi kami, atau teman sekelompok pengajian untuk dibangunkan agar mudah melaksanakan sholat tahajjud.

Ada pula, ifthor jama’i (berbuka puasa bersama) pada hari Senin dan Kamis, agar kami terbiasa melaksanakan sunnah, ada pula bertukar hadiah, tadabur alam, rihlah (wisata), outbound, olah raga …..itu semua dalam kerangka mentadaburi ayat-ayat Allah yang terhampar dimuka bumi ini.

Dari Jambi saya merantau ke Bogor, proses merantau inipun dikonsultasikan ke murobbi, sehingga bisa diberikan masukan konstuktif untuk kebaikan bersama, saya dibekali surat mutasi, sehingga saat sampai di Bogor sudah ada yang menunggu dan menjemput, dan ajaibnya seolah-olah kita berdialog, berinteraksi seperti orang yang sudah kenal lama, dan selanjutnya saya ditempatkan kembali dalam grup pengajian yang telah ditentukan. Budaya yang dulu saya dapatkan, juga saya temukan di Bogor, kami diminta aktif dikampus, mengelola dakwah, mengorganisasi aktivitas mahasiswa, asrama, masjid, dll.

Dari Bogor saya pindah ke Jakarta. Saya kembali dibekali surat mutasi sehingga langsung bergabung dengan teman-teman di Jakarta. Meneruskan budaya yang sama dalam rangka amar ma’ruf nahi mungkar. Saat di Jakarta ini pulalah, ada kenangan special yang tidak bisa dilupakan, dimana murobbi saya membantu dengan sepenuh hati (moril dan materil) proses pernikahan saya, padahal saya adalah anak perantauan dari Riau yang tidak mempunyai keluarga di Jakarta. Namun, percaya atau tidak, teman-teman grup pengajian saya mengurusi pernikahan saya, seolah-olah saya, adalah saudara kandung mereka, sampai akhirnya proses pernikahan berjalan lancar.

Di Jakarta saya bekerja, menikah, mempunyai anak-anak dan menetap sekitar 9 tahun, dan sampai pada episode selanjutnya, kami sekeluarga merantau ke Jerman. Dari Jakarta kami dibekali selembar surat “sakti” yang sudah saya rasakan saktinya ketika pindah ke Bogor dan Jakarta. Ternyata hal yang sama juga saya rasakan ketika pindah ke Jerman, surat sakti tersebut, benar-benar sangat sakti dan membantu adaptasi kami di negeri orang yang jauh dari keluarga dan muslim adalah minoritas.

Kami diterima seperti keluarga yang sudah lama tidak bertemu, kami dibantu urusan visa, rumah, sekolah anak-anak, studi dan semua aspek diurus, dan mereka ini adalah kader-kader PKS. Jadi, kalau ada orang yang berpandangan tidak relevan PKS disebut sebagai partai dakwah, saya dan keluarga sudah membuktikan dan merasakan bahwa politik bagi PKS hanya bagian dari aktivitasnya, dan jauh lebih banyak urusan lainnya yang juga dikelola dengan baik dan konsisten oleh PKS. bahkan ketika kami sudah mempunyai anak-anak, ada panduan yang dibuat dengan matang tentang pendidikan anak-anak, yang diberi nama Tarbiyah Anak Kader, Proses pembinaan yang dirancang agar anak-anak menjadi pribadi yang sholeh, cerdas dan bermanfaat bagi orang tuanya, bangsa dan agamanya.

Singkat cerita PKS mengurusi sejak dari anak-anak, remaja, dewasa, menikah, punya anak, sampai meninggalpun juga diurusi oleh kader-kader PKS. Coba partai mana yang mempunyai bidang khusus yang mengurusi pernikahan, keluarga dan anak-anak para kadernya, serta anak-anak muslim lainnya.

Kembali pada topik, benarkah PKS melakukan cuci otak?

Coba anda tarik sendiri kesimpulan, dari cerita saya diatas, apakah saya dan keluarga dicuci otaknya? kalau kita mau berkata jujur, terlihat dengan jelas, tidak ada proses cuci otak, yang ada adalah jiwa-jiwa kami dicuci dari kejelekan, dan diajak untuk amar ma’ruf nahi mungkar, dengan rasa cinta, dilayani secara konsisten oleh kader-kader PKS. Bisa jadi awalnya kami ikut-ikutan, atau terbawa oleh lingkungan, namun seiring dengan waktu, kami sadar inilah jalan yang baik dan benar, bahkan kami juga ingin menyebarkan cinta-cinta kami kepada semakin banyak orang, untuk ikut dalam pengajian-pengajian kami, agar kami bisa berbagi cinta kepada khalayak ramai, sehingga kami memimpikan orang-orang yang cerdas yang mengetahui hak dan kewajibannya sebagai anak bangsa, dan muslim yang baik.

Saya merasakan proses pembinaan yang dilakukan oleh kader PKS adalah proses menjadikan orang-orang yang cerdas semakin cerdas, dianjurkan semakin banyak membaca, semakin banyak tahu, dan saya melihat langsung kader-kader PKS banyak sekali yang berpendidikan tinggi, apalagi di Jerman, rata-rata mereka adalah mahasiswa mulai dari S1 sampai S3, ada yang bekerja secara profesional dengan disiplin ilmu yang dalam dan specifik, bahkan banyak dari mereka adalah orang-orang yang sangat beprestasi dibidangnya masing-masing.

Saya ikut dalam pengajian-pengajiannya mereka, saya melihat mereka rela merogoh kantong untuk membiayai dakwah mereka, juga mengalokasikan waktu akhir pekan mereka untuk ikut pengajian, mengelola masjid, mengelola pengajian kota, mengisi pengajian, rapat, dauroh, dan seabrek kegiatan dakwah dan sosial lainnya, dalam rangka memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat.

Pengajian-pengajian di Jerman, tidak mudah dilaksanakan layaknya di Indonesia, saya pernah diajak seorang sahabat untuk ikut pengajian, dan ternyata antar kota, saya tinggal di Hannover (bagian baratnya Jerman), dan ternyata saya diajak ikut pengajian di kota Dresden (bagian timurnya Jerman), yang berjarak 373 km dari kota saya, atau kalau naik kereta ekonomi, lama perjalanannya sekitar +/- 7 jam perjalanan sekali perjalanan,  dan ternyata lagi, mereka datang ke Dresden, bukan hanya dari Hannover, tapi juga ada dari kota lainnya, seperti Berlin dan Erfurt. Pengajian ini mereka adakan setiap dua pekan,  mereka rutin bertemu, dengan biaya sendiri.

Saya juga pernah diikutkan dalam dauroh se-Eropa yang diadakan disalah satu kota di Jerman, pesertanya dari beberapa negara di Eropa, panitia menyewa hotel untuk tempat acara dan penginapan, dan belakangan saya baru tahu, panitia merogoh kantongnya  lebih dari 9.000 euro (+/- Rp. 108jt). Dari mana mereka dapatkan uang sebesar itu? ternyata para kader yang sudah bekerja diminta pengorbanan hartanya, sebagian dari gaji mereka diinfaqkan untuk dakwah, salah satunya untuk dauroh ini. Termasuk juga mengongkosi sebagian student yang tidak bisa ikut acara karena tidak ada ongkos.

Coba anda bayangkan, mungkinkah mereka, para Associate Profesor, calon profesor, doktor, master dan orang-orang cerdas ini, bergerak karena otaknya sudah disalah gunakan PKS? anda sendiri yang bisa menjawab, bahkan saking semangatnya mereka, saya pernah mendengar kata-kata “PKS itu hanya wajihah/kendaraan. Kalaupun PKS dibubarkan, atau dibekukan,  dakwah kami tetap berjalan, dan tidak akan memudar”.

Begitulah semangat mereka dalam berdakwah, walaupun muslim minoritas di Jerman, dan terpisah-pisah antar kota, namun mereka, karena cintanya kepada Allah dan Rasulullah SAW, mereka terus bergerak seolah-olah tidak pernah capek, untuk menyebarkan cinta kepada ummat muslim dimanapun berada.

Jadi, kalau anda percaya kader-kader PKS telah dicuci otaknya, bisa jadi benar, PKS telah mencuci hati-hati para kadernya, sehingga Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, telah mengerakkan hati dan fisik mereka untuk bekerja, memberi cinta dan mengidamkan terjadinya pribadi, keluarga, lingkungan, masyarakat, negara bahkan dunia yang harmoni, jiwa-jiwa yang selamat dunia dan akhirat. Amin ya robbil alamin.


Hannover, Musim bunga (Cinta) di Jerman, 15-05-2013



*http://politik.kompasiana.com/2013/05/15/pks-mencuci-otak-para-kadernya-560398.html
Read more »

Senin, 20 Mei 2013

Warga Jayapura, Mereka Menjadi Saksi Kerja dan Pengabdian Kader-kader PKS





Biarlah mereka terus membully, memfitnah, merekayasa. Kami tiada gentar sedikit pun. Karena keyakinan kami, para qiyadah dakwah ini telah berjalan di relnya yang benar. Daripada energi ini habis tersita untuk memikirkan hal yang sesungguhnya telah ada yang memikirkan itu, biarlah kami terus menyalurkannya melalui kerja dengan cinta agar tercipta harmoni di negeri ini.

Lihatlah cara kami, kader-kader di ujung timur negeri ini menjawab persoalan ini. Kami terus menunjukkan karya kami. Kami tiada mau berhenti sedetik pun meninggalkan masyarakat kami yang merupakan objek dakwah kami. Berbagai aksi pun terus kami beri. Berbagai kegiatan pun terus kami gelar. Dengan cinta kami bekerja untuk ciptakan harmoni bagi sesama.

Seperti hari ini, Ahad (19/05/2013), warga Kota Jayapura menjadi saksi kerja nyata kami. Ya, hari ini aksi kader-kader keadilan menjamah penjuru Kota Jayapura. Di tiga distrik secara serentak kami menggelar pelayanan kesehatan, yakni di Distrik Jayapura Selatan, Jayapura Utara, dan Muara Tami.

Di Jayapura Selatan, PKS menggelar pelayanan kesehatan murah dipusatkan di Kompleks SMAN 4 Jayapura. Masyarakat dapat menikmati pemeriksaan gula darah, asam urat, dan konsultasi dokter hanya dengan membayar Rp. 3 ribu per item pelayanan. Pembayaran Rp. 3 ribu ini adalah dalam rangka mengenalkan nomor urut partai ini pada pemilu 2014 mendatang. Sebagaimana pelayanan kesehatan murah bulan lalu, warga tampak membludak. Identitas warga yang hadir dan meminta dilayani kesehatannya ternyata lintas agama, lintas suku, lintas kebudayaan. Ada yang berasal dari suku Papua, banyak yang berasal dari suku Jawa, Bugis, Makasar, dan lain-lainnya. Bahkan tercatat sejumlah lansia yang untuk jalan saja harus dipapah pun ikut menikmati pelayanan kesehatan murah ini.

Puluhan kader lainnya pun disebar untuk mendatangi warga langsung di rumahnya untuk mengenalkan partai dakwah ini lebih dekat. Tidak ada resistensi, yang ada justru apresiasi karena kader-kader partai dakwah ini sudah bersedia menyambangi rumah mereka. Tak ada seorang tuan rumah pun yang menanyakan perihal kasus yang menimpa ustadz LHI. Sehingga, lembaran berisi jawaban kunci terkait dengan kasus tersebut yang telah mereka bawa dan pelajari harus mereka simpan.

Mereka tidak lagi melihat bahwa ini adalah partai berbasis Islam. Tidak ada satu pun di antara mereka yang mengungkit-ungkit masalah yang sedang menimpa partai ini sebagai mana saat ini media mainstream mainkan isunya. Ternyata isu itu tidak laku bagi masyarakat akar rumput. Yang mereka tahu bahwa, kader-kader partai inilah yang sering turun di tengah-tengah mereka, dan mereka langsung merasakan kehadirannya.

Di dua distrik lainnya, hari ini pun kader-kader keadilan menunjukkan cintanya dengan pelayanan kesehatan gratis. Di Jayapura Utara dipusatkan di daerah Bukit Barisan, sementara di Muara Tami dipusatkan di Koya Timur. Dua tempat ini, warga membludak menikmati pelayanan kesehatan gratis. Meskipun hujan sempat mengguyur sesaat di Jayapura Utara, tak menyurutkan warga di perbukitan itu untuk mendatangi aksi cinta kader keadilan. Bahkan panitia pun sempat kewalahan, karena warga yang berobat melebihi target semula.

Demikian pula pelayanan kesehatan gratis di Muara Tami. Warga pinggiran kota dengan mayoritas bermatapencaharian sebagai petani itu antusias. Pasalnya, selama ini hanya dari partai dakwah inilah yang menggelar pelayanan semacam ini. Kursi yang disiapkan panitia penuh oleh warga. Jumlah mereka yang demikian banyak, terkesan seperti hendak dilaksanakan tabligh akbar di sana.

Sekali lagi tiada resistensi dari masyarakat. Mereka semua membaur menikmati pelayanan kesehatan dari partai yang kini telah bisa membentuk fraksi sendiri di DPRD Kota Jayapura itu. Perolehan kursi PKS di pemilu 2009 lalu telah mengantarkannya berada di posisi 3 besar di ibukota provinsi tempat awal mentari terbit di negeri ini. Ini adalah bukti cinta mereka, sebagai jawaban atas aksi cinta kader-kader keadilan selama ini. Bahkan bukti cinta warga itu pun telah mewujud dengan menempatkan salah satu kader partai dakwah ini berada di posisi  wakil ketua DPRD Kota Jayapura. Lebih dari itu PKS pun mampu mengusung dan memenangkan pilwalkot Jayapura pada 2010, dan juga pilgub Papua 2013 beberapa saat yang lalu.

Beginilah cara kami menjawab isu yang mereka anggap besar itu.

Sementara itu dulu, catatan yang bisa kami torehkan. Masih banyak aksi cinta kader keadilan Jayapura lainnya, yang insya Allah di lain waktu akan kita tuliskan kembali.

*By Masdi Abu Hani


-sumber: http://pkskotajayapura.org/artikel/read/beginilah-cara-kaderkader-jayapura-menjawab-fitnah
Read more »

Sejak Bada Shubuh, Kader-kader PKS ini Sudah Bergerak Melayani Masyarakat






Ahad Pagi ini (19/5/2013) setelah Bada Subuh kami pun bersiap-siap untuk agenda rutin PKS Ranting Rorotan, Jakarta Utara.

Alhamdulillah kali ini kami bisa mengadakan Bakti PKS untuk Masyarakat beruapa layanan kesehatan gratis meliputi: pemeriksaan Gula darah, Asam Urat, Kolesterol Murah dan Tensi darah Gratis di wilayah Pasar Green Garden, Rorotan, Jakut.

Selain pemeriksaan kesehatan, kami juga memiliki program unggulan yaitu 1000 pasang sepatu gratis untuk pelajar SD dan SMP. Sebagai bagian menyukseskan program tersebut kamipun melaksanakan sosialiasi dan pembagian formulir bagi warga Rorotan yang berkenan ikut seleksi program tersebut dengan sasaran siswa yang berprestasi dan siswa tidak mampu.

Alhamdulillah kegiatan yang dimulai pukul 06.30-09.00 ini dikunjungi sekitar 60 warga yang hadir untuk memeriksakan kesehatannya.

Insya Allah program yang sudah menjadi agenda rutin ini akan hadir di wilayah-wilayah lain yg ada di Rorotan.


*by Nurliani Ummu Nashifa-Zhafira
Isteri Ketua PKS Ranting Rortan
Read more »

Kader-Kader Ndeso Siap Menangkan PKS 3 Besar






Ada banyak cara untuk mensosialisasikan nomer urut PKS, karena memang partai ini gudangnya kader kreatif. Dibelahan bumi nusantara, ada yang menukar botol bekas dengan sayuran dengan jumlah 3, ada yang membagi macam-macam sayuran dengan jumlah 3, ada yang dengan pit-pitan alias gowes, ada yang memakai boneka dan lain sebagainya.

PKS Piyungan melakukan sosialisasi PKS nomer 3 dengan pawai keliling Piyungan tanggal 28 April 2013 kemarin. Pawai ini dilakukan dengan mengendarai kereta kelinci dan motor, melewati puluhan dusun di 3 desa yang berada di wilayah kecamatan Piyungan, yaitu Sitimulyo, Srimulyo dan Srimartani.

Bidang Perempuan (bidpuan) tidak kalah unik dalam mensosialisasikan PKS nomer 3 di anggota Pos Wanita Keadilan (Pos WK) yang sudah bertahun-tahun di bina. Ada sekitar 750 perempuan yang tersebar di 14 Pos WK di kecamatan Piyungan, dengan intensitas pertemuan bulanan dan lapanan. Bulanan artinya 1 bulan sekali, Lapanan artinya selapan (35 hari) sekali.

Bulan Mei-Juni 2013 ditargetkan semua Pos WK sudah mengetahui bahwa PKS turut berpartisipasi kembali dalam pemilu 2014 dengan nomer urut 3. Sosialisasi dilakukan dengan cara membagikan Permen Cinta, Sabun Colek Cinta dan Bunga Cinta. Nilainya memang tidak seberapa, tepi itulah kerja wujud cinta dan perhatian kami.



Kalau di tanya KPK dapat uang dari mana, kami sampaikan bahwa pembiayaan DPC kami kumpulkan dari kader DPC kami, dari recehan seratusan yang kami kumpulkan dalam botol air mineral yang kami namai "Kencleng PKS", Karena memang itulah kami, shunduquna juyubuna.

Keterbatasan finansial kami, tidak bisa dapat membendung kreatifitas kami dalam beramal kerja nyata dalam masyarakat.

*by Hida
kader Ndeso _ Siap Memenangkan PKS menuju 3 Besar
Read more »

Dengan Sampan, Suami Istri Kader PKS ini Mengisi Pengajian Antar Pulau



Dengan menumpangi sampan, kader PKS menyeberangi banyak pulau dengan medan yang berat dan penuh rintangan. Para Kader PKS di Kundur Kabupaten Karimun Kepulauan Riau itu tidak sedang menguji adrenaline dengan menggunakan sampan atau perahu. Mereka berdakwah kepada masyarakat di pulau-pulau.

Lika-liku perjalanan, perjuangan dan pengorbanan mereka di jalan dakwah sungguh sangat luar biasa. Salahsatu sepenggal kisah perjuangan dan pengorbanan mereka berikut ini bisa menjadi pelecut bagi ikhwah di manapun.

Selasa (14/5), sepasang suami istri dari DPC PKS Kundur Utara Karimun, Akh Jasim dan istrinya Misgiyati, mengisi halaqoh di salah satu pulau tepatnya di Desa Sebele Kecamatan Belad. Aktivitas ini rutin mereka lakukan setiap pekan. Menyebarkan ilmu, membina kader-kader dakwah.

Ketika mereka baru saja selesai mengisi halaqoh sekitar habis Isya pukul 20.15 wib, mereka lalu menuju pelabuhan untuk pulang ke Kundur Utara. Saat turun ke pelabuhan, sampan yang mereka tumpangi itu terbalik, sedangkan mereka telah berada didalamnya dan ikut kejebur kelaut bersama sampan tersebut. 

Alhamdulillah... musibah itu tidak mengalami hal yang fatal. Keduanya selamat dalam musibah tersebut. Namun sang istri sempat tenggelam namun masih sempat diselamatkan sang suami. Dengan musibah tersebut sebuah HP milik akh Jasim rusak dan beberapa buku pun ikut rusak akibat basah kejebur ke laut. 

Akh Jasim merupakan Sekretaris DPC PKS Kundur Utara yang ditugaskan untuk membina dan mengelola halaqoh di Desa Sebele bersama sang istri tercinta. Beruntung anak mereka yang berumur 4 tahun kali ini dititipkan sama neneknya, namun biasanya anak mereka selalu dibawa serta saat mengisi halaqoh di pulau.

Ini merupakan perjuangan yang tak akan terlupakan oleh akh Jasim dan istrinya. Bagaimana pun beratnya perjuangan mereka dalam berdakwah tak pernah terpikirkan untuk surut walau selangkah. Mereka merupakan sosok kader yang tangguh yang siap berjuang di jalan dakwah ini. ***

*PKS Karimun

Read more »

Kamis, 16 Mei 2013

KISAH PENUNGGANG KELEDAI


Segala Puji Bagi Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Semoga Shalawat serta salam tetap tercurah kepada Nabi Muhammad beserta keluarganya, para sahabatnya dan ummatnya yang setia kepada ajaran yang dibawanya hingga akhir zamman. Amma ba’d.

Imam Ahmad Ibn Hambal rahimahullah ta’ala pernah menyatakan bahwa, “Mencari ridho manusia merupakan suatu puncak yang tak kan pernah dapat dicapai”. Kata-kata ini singkat namun mendalam dan penuh makna. Maksudnya adalah, apabila kita melakukan sesuatu hal ataupun berbicara tentang sesuatu hal, tentulah tak kan pernah mungkin seluruh manusia secara aklamasi (kompak) menyatakan setuju dengan apa yang kita bicarakan atau apa yang kita lakukan, walau itu kebaikan sekalipun.

Pembahasan ini lebih ditekankan kepada para pemimpin yang salah satu tugasnya adalah memberikan keputusan, maka pemimpin itu harus tegas terhadap keputusan yang kita buat. Bukan saja untuk para pemimpin, namun kita sebagai ummat yang diperintah untuk berdakwah, yang sangat mungkin untuk berpendapat tentang sesuatu hal, maka kita juga harus berani mengatakannya bahwa yang baik adalah baik dan yang buruk adalah buruk, sebagaimana Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam...” (Muttafaq ‘alaih).

Apabila dalam memutuskan perkara ataupun dalam berpendapat, kita mencari persetujuan manusia/anggota organisasi secara totalitas, maka kita tak kan pernah mampu untuk memberikan keputusan atau pendapat itu kecuali sangat jarang kita temui. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam saja ditentang setiap pendapatnya, padahal Beliau Shalallahu ‘alaihi wasallam adalah Nabi dan Rasul, ucapannya pasti benar dan baik, apalagi kita orang awam pastilah banyak pertentangan diantara pendapat kita walau itu merujuk Al-Qur’an dan Sunnah serta berpikiran seperti pemikiran para sahabatnya sekalipun. Maka disinilah pentingnya memegang prinsip dalam hidup, sehingga sebagai Muslim kita harus benar-benar berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah berdasarkan apa yang telah dicontohkan para sahabatnya dan orang-orang shalih terdahulu maupun saat ini walau konsekuensinya adalah ‘bagai menggenggam bara api’.

Ada suatu kisah menarik yang sangat indah, kisah ini dari orang-orang terdahulu dan disampaikan secara beruntun. Hanya Allah Yang Maha Mengetahui, apakah ini kisah nyata ataukah hanya kiasan (dongeng) belaka, namun kisah ini memberikan suatu makna yang dapat ditarik benang merahnya dan dijadikan pelajaran bagi kita semua.

Kisah Penunggang Keledai:
Terdapat seorang ayah beserta anaknya sedang melakukan perjalanan jauh dengan seekor keledainya. Desa demi desa ia lalui, pematang demi pematang ia lewati dan wilayah demi wilayah ia singgahi.

Karena keledai yang mereka miliki hanya seekor, maka mereka pun memutuskan untuk bergantian menaikinya. Setelah beberapa hari melakukan perjalanan, akhirnya mereka melihat ada suatu perkampungan yang dihuni oleh banyak penduduk dan mereka berencana singgah di tempat itu. Dengan perasaan penuh keyakinan mereka akan memasuki perkampungan itu dengan nyaman, saat itu yang menunggang keledai adalah Sang Ayah dan anaknya yang menuntun keledainya. Tatkala singgah di suatu perkampungan itu, betapa mereka bagai disambar petir, ternyata orang-orang kampung banyak yang menggunjingnya, bahkan ada yang menasehatinya secara langsung, “Anda ini seorang ayah yang tega sama anaknya, masak anaknya disuruh jalan kaki sedangkan dirimu enak-enakan duduk di atas keledai?”. Mendengar kritikan tajam ini sang ayah pun mengiyakan mereka.

Mereka pun pamit pergi meninggalkan perkampungan itu untuk melanjutkan perjalanan, sesuai pendapat orang kampung yang mereka singgahi sebelumnya, akhirnya anaknya yang di atas keledai dengan ayahnya yang terus berjalan kaki, mereka pun melihat perkampungan selanjutnya. Betapa terkejutnya mereka, tatkala mereka singgah di perkampungan itu mereka juga mendapat kritikan yang luar biasa tajamnya, “Apakah anak Anda itu kurang ajar?! Masak Anda seorang ayah disuruh berjalan, sedangkan anak Anda menaiki keledai. Didiklah kesopan santunan pada anak Anda!”. Mendengar kritikan ini, Sang Ayah pun mengiyakan mereka kembali.

Akhirnya mereka pun akan meninggalkan desa itu untuk melanjutkan perjalanan mereka. Mereka berdua mendapatkan inisiatif untuk menaiki sang keledai. Perjalanan pun sampai kepada perkampungan selanjutnya dan ia mampir di perkampungan itu, alangkah terkejutnya mereka, tatkala mereka pun mendapat kritikan yang tidak kalah tajamnya dengan yang sebelumnya. Penduduk kampung itu berkata, “Alangkah kejamnya kalian ini, masak keledai kecil dan kurus seperti itu kalian naiki berdua?!”. Sang Ayah pun mengiyakan mereka.

Mereka pun akan berpamitan pergi untuk melanjutakan perjalanan berikutnya. Mereka memiliki inisiatif untuk menunutun saja keledai itu, sementara mereka berdua berjalan kaki. Tatkala mereka memasuki perkampungan selanjutnya, alangkah terkejutnya mereka. Ternyata mereka pun masih mendapat kritikan yang tak kalah hebatnya, sedangkan mereka ingin agar semua orang yang ia singgah di tempat itu memujinya atau minimal menerima inisiatif mereka. Penduduk perkampungan itu mengatakan, “Kalian ini melakukan hal yang sia-sia, kalian memiliki keledai yang bisa kalian tunggangi. Masak kalian jalan kaki sementara keledai itu tidak membawa beban kecuali barang-barang kalian saja?!”.Sang ayah pun mengiyakan mereka.

Pikiran sang ayah sudah tidak karuan lagi, setiap sudut desa dan perkampungan selalu saja ada pendapat yang menyalahkan mereka. Sedangkan sang anak adalah diam dan tidak berani berkata-kata. Akhirnya mereka berpamitan untuk melanjutkan perjalanan, Sang Ayah mendapat inisiatif, bagaimana bila keledai ini dipikul saja, sementara kita memanggulnya. Akhirnya mereka sampai di suatu perkampungan, tentu saja orang-orang kampung itu heran dan tertawa, akhirnya mereka pun bertanya, “Ada apa kalian tertawa?”, orang-orang kampung menjawab, “Kalian ini masih sehat kan? Tidak gila? Masak kalian melakukan shafar dan memiliki keledai, namun kalian yang malah memikulnya?”. Betapa bingungnya Sang Ayah ini.

Nah dari cerita yang pendek ini, apakah yang terpikirkan oleh Para Pembaca Sekalian? Dan apakah solusinya? Silahkan jawab pada diri Anda masing-masing...
Selamat berfikir dan semoga kisah ini bisa mencerahkan

Alhamdulillah hamdan katsiro mubarokan fih, Allahumma Shali ‘ala Muhammadin wa ‘ala alihi wa sahabihi wa ummatihi minal yaumil akhirin.


@nd
Rujukan:
1. Ibnu Daqiq Al-‘Ied. Syarah Hadits Arba’in Imam Nawawi. 2001. Media Hidayah: Yogyakarta.

http://swaranda.blogspot.com/2011/01/kisah-penunggang-keledai.html
Read more »

"Ikhwah … hari ini, kalian begitu berharga"

Oleh Ustadz Farid Nu'man


Ayyahul ikhwah.…

Apa yang kalian rasakan hari-hari belakangan ini? Pada diri kalian dan juga dakwah yang kalian bangun? Jangan katakan ini hal biasa, sebab dakwah adalah pekerjaan luar biasa, dan para du’at juga merupakan golongan manusia luar biasa, maka guncangannya pun juga bukan hal yang biasa-biasa saja! Untuk apa? Surga! Karena surga itu mahal dan sangat indah! Maka, medan yang mesti kalian tempuh, halang rintang yang menghadang, serta musuh yang mesti kalian kalahkan, juga bukan yang biasa-biasa saja; mereka begitu banyak, ganas, buas, kuat, dan tidak pernah lelah. Namun, setelah itu justru pertolongan Allah Jalla wa ‘Ala begitu dekat. Semua tipu daya mereka dan kekuatannya bukanlah apa-apa bagi Allah yang Maha Gagah dan Maha Perkasa (Qawwiyun ‘Aziz).

Sungguh, kalian bukan orang pertama yang merasakannya … maka tersenyumlah dan berbahagialah, sebab kumpulan orang-orang mulia dan besar telah menanti kalian untuk bersatu dalam barisan mereka. Bukankah ini sebuah kemuliaan bagi kalian?

Perhatikanlah ketika Rabb kalian telah menceritakan ………


أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آَمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللَّهِ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, Padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu Amat dekat. (Al-Baqarah: 214)

Ayyulah ikhwah….!

Sungguh hari yang dijanjikan-Nya telah datang …, hari di mana kalian sendiri dan sedikit manusia yang mau mengerti kalian dan menjadi pembela kalian. Sungguh Islam yang kalian bawa membuat kalian menjadi ghurabaa (orang asing, yang tersisihkan) , bahkan di hadapan umat sendiri. Di segala arah dan penjuru, berbagai entitas dan kekuatan tengah menghadang laju, dan melumpuhkan gerak kalian. Segenap bentuk fitnah, dusta, kebencian, dendam, dan amarah bersekutu menjadi satu, dengan tujuan yang sama; lenyapnya kalian.

Namun percayalah, kalian tidak akan lenyap dengan izin Allah, justru peristiwa itu menambah iman dan ketundukan kalian kepada Allah Jalla wa ‘Ala.

Bacalah firman-Nya ini:

وَلَمَّا رَأَى الْمُؤْمِنُونَ الْأَحْزَابَ قَالُوا هَذَا مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَصَدَقَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَمَا زَادَهُمْ إِلَّا إِيمَانًا وَتَسْلِيمًا

Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata: “Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita”. dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan. (Al-Ahzab: 22)

Ayyulah ikhwah…

Inilah zaman itu .., inilah masanya … zaman dan masa di mana yang dusta dipercaya, yang benar didustakan, pengkhianat diberi amanah, dan yang amanah malah dikhianati.

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alahi wa Sallam bersabda:

سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ

“Akan datang kepada manusia tahun-tahun penuh kedustaan, saat itu pendusta dipercaya, sedangkan orang benar justru didustakan, pengkhianat diberikan amanah, orang yang amanah justru dikhianati, dan saat itu Ruwaibidhah berbicara.” Ada yang bertanya: “Apakah Ruwaibidhah itu?” Beliau bersabda: “Seorang laki-laki yang bodoh namun dia membicarakan urusan orang banyak.” (HR. Ibnu Majah No. 4036, Ahmad No. 7912, Al-Bazzar No. 2740 , Ath-Thabarani dalam Musnad Asy-Syamiyyin No. 47, Al-Hakim dalam Al-Mustadrak ‘Alash Shahihain No. 8439, dengan lafaz: “Ar Rajulut Taafih yatakallamu fi Amril ‘aammah – Seorang laki-laki bodoh yang membicarakan urusan orang banyak.” Imam Al-Hakim mengatakan: “Isnadnya shahih tapi Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya.” Imam Adz-Dzahabi juga menshahihkan dalam At-Talkhis-nya)

Inilah zaman itu … zaman di mana manusia selalu membicarakan dan menyampaikan apa yang didengarnya, tak peduli benar atau salah, fakta atau dusta, … dan perilaku itu cukuplah disebut sebagai pendusta. Dengarkanlah nasihat dari lisan yang paling mulia …

كفى بالمرء كذبا أن يحدث بكل ما سمع

Cukuplah seseorang disebut berdusta jika selalu menceritakan apa-apa yang didengarkannya. (HR. Muslim No. 5)

Duh .. media dan wartawan, pernahkah engkau membaca hadits ini?

Wahai ikhwah…

Apa yang kalian sedihkan? Apa yang kalian keluhkan terhadap mereka? Jika kalian tidak memiliki media, TV, koran, majalah, dan berita online, untuk melawan gelombang kekejian ahlul fitnah, maka kalian masih memiliki iman untuk bisa membedakan mana kebohongan dan mana kejujuran, mana kebenaran dan mana kebatilan. Kalian masih memiliki ukhuwah yang menjadi benteng kokoh untuk menghadang mereka. Kalian masih memiliki banyak ladang amal shalih untuk menggapai khairun naas anfa’hum lin naas….

Katakan kepada mereka, “Turunkan semua media yang kalian punya, panggilah investor-investor kalian, dan gelontorkan semua dana yang kalian miliki untuk tujuan kalian itu ……….., tetapi itu semua kecil dan bukan apa-apa bagi kami -Insya Allah, sebab kami terbiasa berjuang dalam keadaan sudah dan kekurangan, walaupun untuk menghadapi lawan dan pendengki yang lebih besar dari kalian …, sebab kami selalu bersandar kepada Allah Yang Maha Besar!”

Ikhwah … hari ini, kalian begitu berharga ….

Di saat kalian tidur, makan, shalat, tilawah, menghadiri halaqah-halaqah tarbawiyah dan ta’limiyah dan sebagainya … justru mereka sibuk mencari-cari kesalahan kalian, mereka lelah, sakit, takut, dan sempit dada, karena menghabiskan waktu dengan tujuan menjatuhkan kalian … perhatian mereka yang begitu besar untuk melukai kalian adalah bukti betapa besar perhatian mereka terhadap kalian. Bukankah ini juga sebuah kemuliaan? Kalian begitu berharga bagi mereka sehingga mereka tidak mau kehilangan momen untuk menjatuhkan kalian, dari dekat atau jauh. Kalian sakit dan lelah? Mereka juga merasakannya! Maka, jangan lemah ketika menghadapi mereka, karena kalian masih mending sebab masih ada Allah Taala menjadi tumpuan harapan ….

Allah Taala menasihati kita semua …


وَلَا تَهِنُوا فِي ابْتِغَاءِ الْقَوْمِ إِنْ تَكُونُوا تَأْلَمُونَ فَإِنَّهُمْ يَأْلَمُونَ كَمَا تَأْلَمُونَ وَتَرْجُونَ مِنَ اللَّهِ مَا لَا يَرْجُونَ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). jika kamu menderita kesakitan, Maka Sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap kepada Allah apa yang tidak mereka harapkan. dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. (An-Nisa: 104).

Maka, tetaplah beriman bukan bermain … teruslah belajar bukan menghajar …. teruslah bekerja untuk manusia walau dikerjain orang lain … jadilah seperti pohon, walau manusia menimpukinya dengan batu tapi pohon tersebut membalas mereka dengan buah-buahan segar .. Jadikanlah Allah Ta’ala sebagai tempat berbagi kalian, sebelum selain-Nya …

Wallahu A’lam wa Lillahil ‘Izzah wa lirasulihi wal mu’minin
(dakwatuna)
Read more »

"KPK, Harta Kami yang Sesungguhnya Adalah Hati, Akal & Lisan Kami"

By @MahfudzSiddiq


KPK terperangah aset mobil2 dinas PKS senilai 21M ? Hmm.. Pintu masuk bagus untuk mengenal PKS.#taaruf

Info tambahan, PKS juga punya kantor milik sendiri di beberapa provinsi dan kabupaten/kota. Jika dinilai tentu total lebih dari 21M #taaruf

Untuk operasional, PKS juga memberi tunjangan finansial bagi sejumlah pengurus yg full-time, baik DPP, DPW dan DPD. #taaruf

Biaya operasional bulanan DPP misalnya 1 sd 1.5 M per-bulan, membiayai seluruh Bidang, Badan dan Departemen-2 serta rumah-tangga. #taaruf

Untuk ukuran DPD di kabupaten/kota, biaya operasional bulanan mereka antara 50 sd 100 juta. Smntr tuk DPW sekitar 100 sd 200 juta. #taaruf

Jadi tuk hitung biaya operasional total bulanan, jumlahkan saja DPP + 33 DPW + hampir 500 DPD. Pastinya sangat besar. #taaruf

Sblm muncul sbg parpol pd 1999, PKS adalah gerakan dakwah yg juga terorganisir. Punya aset kantor, kendaraan dan biaya operasional. #taaruf

Seingat saya sblm 1999, aset gerakan ini tidak kurang dari 5 kantor & 20-mobil serta sejumlah sepeda motor. Atas nama perorangan. #taaruf

Semua aset gerakan dakwah sblm 1999 berasal dari infak dan wakaf banyak pihak yang terlibat, mendukung dan simpati dgn dakwah. #taaruf

Skrg dr mana sumber dana utama PKS tuk biayai kegiatan2nya? Pertama infak rutin kader tiap pekan. Biasanya dihimpun saat pengajian. #taaruf

Kami pun biasa menghimpun dana solidaritas bagi dunia Islam dan bantuan kemanusiaan dgn berbagai acara keumatan. #taaruf

Tiap pekan per-group pengajian bisa himpun Rp 50-100 ribu. Kami saat ini punya lebih dr 200 ribu group bernama halaqah tarbawiyah. #taaruf

Kedua, infak wajib bulanan anggota inti. Liputi iuran wajib & zakat penghasilan. Sbg contoh infak wajib bulanan saya 1.5 sd 2 juta. #taaruf

Besaran infak wajib bulanan berbeda tiap anggota, sesuai besaran penghasilannya. Skrg ada 600 ribuan anggota inti. #taaruf

Ketiga, zakat tahunan. Berupa zakat maal, zakat fitrah, infak dan shadaqah anggota. Biasanya dihimpun selama ramadhan. #taaruf

Lemaba2 amil zakat yg dikelola kader PKS jg himpun zakat, infak & shadaqah dr masy untuk didistribusikan ke masy fakir-miskin. #taaruf

Dr zakat maal tahunan anggota tsb terhimpun cukup besar. Tuk membantu anggota yg fuqara&masakin dan untuk program2 kemanusiaan. #taaruf

Keempat, infak bulanan pejabat publik baik di legislatif maupun eksekutif. Anggota FPKS DPR tiap bulan bayar infak 20 juta ke DPP. #taaruf

Ada 57 anggota di DPR, 200-an anggota DPRD Prov dan 2000-an anggota DPRD Kab/Kota. Besaran infak bulanannya berbeda2. #taaruf

Sebagai contoh aleg DPRD kota/kab cirebon, infak bulanan sbg pejabat publik ke DPD sebesar Rp 3 juta. Jika ditotal pasti besar. #taaruf

Kelima, ta'awun maali atau partisipasi pendanaan. Biasanya dilakukan jika ada kegiatan tertentu, musibah yg dialami anggota, dll. #taaruf

Ta'awun maali bersifat sukarela termasuk jumlahnya. Bisa juga dilakukan dlm bentuk pinjaman lunak. #taaruf

Sbg contoh di cirebon ada kader dokter pinjamkan dana 500 juta tuk bantu bangun kantor DPD. Tanpa bunga. #taaruf

Kelima, kerjasama program. Kader2 PKS banyak yg kelola lembaga pendidikan, sosial, dakwah & bisnis. Mrk lakukan kerjasama program. #taaruf

Misal BPR syariah milik kader kerjasama program dgn Bidang Ekonomi di PKS. Lembaga pendidikan dgn Departemen Pelajar di PKS, dst. #taaruf

Keenam, dana bantuan keuangan parpol dari pemerintah setiap tahun berdasarkan perolehan suara pemilu. Lumayan besar-lah jumlahnya. #taaruf

Ketujuh, hibah aset bergerak dari dermawan. Ada yg bantu motor, mobil, komputer, dll. Untuk kendaraan biasanya pakai nama pribadi. #taaruf

Kedelapan, penyertaan modal untuk usaha/bisnis yg dikelola secara profesional oleh perorangan/perusahaan yg dilakukan bendahara. #taaruf

Ini dilakukan krn UU mengatur parpol tdk boleh memiliki lembaga usaha/bisnis. #taaruf

Itu sumber dan cara PKS menghimpun dana tuk biayai program-kegiatan yg putarannya harian dan sediakan fasilitas kerjanya. #taaruf

Silakan Anda kunjungi kantor2 PKS di DPP, DPW, DPD, DPC dan DPRa. Perhatikan kesibukan kegiatan mereka yg tak henti siang-malam. #taaruf

Ada satu lagi, yg kami sebut "da'mu dzati" atau pendanaan mandiri. Yaitu aktivitas yg diikuti dan didanai mandiri oleh kader. #taaruf

Misalnya bulan ini sejumlah DPD adakan camping-ground/mukhayyam. Tiap anggota keluarkan Rp 200 ribuan untuk jadi peserta. #taaruf

Atau rakor PIP PKS di Istanbul lalu. Semua perwakilan yg datang atas biaya sendiri.#taaruf

Jadi ketika KPK terperangah melihat mobil2 PKS, saya maklum. Krn mereka belum mengenal kami. #taaruf

Setiap Departemen, Bidang dan Badan di DPP PKS memang difasilitasi mobil operasional. Trmsk tuk Pres, Sekjen & Bendahara. #taaruf

Ketika melihat petugas KPK geledah ruang kantor DPP PKS tuk lacak asal-muasal keuangan partai, hati saya sangat galau. #taaruf

"Jika saja petugas2 itu tahu lembaran2 lusuh uang infak kader-2 kami yg mereka berikan dgn ikhlas tiap pekan, bulan & ramadhan.." #taaruf

Bukankah awalnya anda sdg selidiki uang 1 M di tangan AF yg diduga akan diberikan ke LHI ? Uang yg blm pernah sampai ke LHI itu ? #taaruf

Lalu skrg anda usut kantor, mobil dan ruang2 kerja kami -- lalu diikuti premis "jika partai terlibat maka...". #taaruf

Saudaraku.. Saya tahu ada yg ingin PKS bubar dgn delik korupsi-korporasi & bahkan target si A si B si C harus "masuk" sblm lebaran. #taaruf

Saya pun kenal sejumlah orang di sekeliling Anda yang nyata tak suka kepada kami. Baik alasan politis maupun ideologis. #taaruf

Anda bisa lakukan apa saja sesuai tafsir kewenangan dan hukum yang hanya Anda di atasnya. Berakrobat pun mampu Anda lakukan. #taaruf

Sekali kami berupaya mengingatkan kesalahan kecil Anda. Toh kita manusia yg bisa lupa dan keliru? Tapi Anda sebut kami "melawan". #taaruf

Meski akhirnya kami senang krn Anda perbaiki kekeliruan itu. Tp Anda mmg tak ingin merasa "kalah". Anda ingin tetap dilihat hebat. #taaruf

Kali ini Anda datang dgn surat lengkap. Tapi baru kali ini pula Anda dikawal puluhan polisi bersenjata. #taaruf

Saudaraku.. Kenalkan, kami ini gerakan dakwah. Partai hanyalah instrumen saat kami harus juga berjuang secara politik. #taaruf

Harta kami yg sesungguhnya adalah hati, akal dan lisan kami... Yg dulu bergerak leluasa di atas kaki-kaki bersepatu seadanya. #taaruf

Menghampiri manusia di manapun mereka tuk ikuti kebenaran Ilahi dan bangun hidup dalam kebaikan. Hanya hati, akal dan lisan kami! #taaruf

Kalian bisa ambil semua rumah, kantor, mobil dan meja kami. Tapi sekali-kali kalian tak akan bisa rampas hati, akal dan lisan kami. #taaruf

Kalian pun bisa penjarakan siapapun yang kalian kehendaki dari kami. Tapi sekali-kali tak bisa kalian jamah hati, akal & lisan kami #taaruf

Kami akan kagum dan hormat kepada Anda ketika anda berani krn kejujuran. Tegas krn kebenaran. #taaruf

Tapi nurani kami yg kami hidupkan di tengah malam sunyi selalu mengatakan sebaliknya. Ada awan gelap menyelimuti kalian. #taaruf

Tapi kami harus katakan bahwa yang Anda lakukan adalah sunnah dalam jalan dakwah kami. Suatu yang akan selalu terjadi. #taaruf

Sunnah itu akan memperbaiki dan memperkuat jalan dan barisan dakwah kami. Saat kalian sdh hampa wewenang dan kuasa. #taaruf

Meski kalian sakiti kami, namun kami akan tetap mendoakan kalian. Masih panjang perjalanan dan waktu di depan. #taaruf

Kami harus terus berdoa untuk kalian. Karena rakyat negeri ini masih menaruh harapan baik kepada Anda. Kami pun begitu. #taaruf

Doa malamku: "Ya Allah Engkau Maha Tahu bahwa hati-hati kami tlah berhimpun atas dasar cinta kepada-MU... #taaruf

"bersama bangun kebaikan dalam ketaatan kepada-MU. Dan bersatupadu dalam jalan dakwah-MU. Serta berjanji menyebarluaskan ayariatmu. #taaruf

"Maka eratkanlah Ya Allah ikatan hati di antara kami. Langgengkan persaudaraannya. Dan tunjuki jalan dakwah kami.. #taaruf

"Dan terangilah jalan kami dgn cahaya-MU yang tak pernah pudar & padam. Lapang dan tentramkan hati kami dgn keutamaan iman kpd-Mu.. #taaruf

"Perindahlah tawakal kami kepada-MU. Hidupkan senantiasa kami dalam ma'rifat kpd-MU. Dan wafatkan kami dalam syahid di jalan-MU.. #taaruf

"Sesungguhnya Engkau-lah tempat perlindungan dan pertolongan bagi kami.. Dan segala puji bagi-MU ya Rabb.." #taaruf

 https://twitter.com/MahfudzSiddiq
Read more »

Dari Kopi Sampai Nasi Goreng, PKS Sediakan Untuk Wartawan

Jakarta - Sejumlah Wartawan yang sejak pagi berada di depan gerbang Kantor DPP PKS dikawasan TN Simatupang Jakarta Selatan, sangat menikmati liputan rencana eksekusi terhadap 3 mobil mewah milik mantan Presiden PKS, Lutfi Hasan Ishak (LHI).

Pasalnya, Rabu pagi (8/05), pihak PKS selalu mengirimkan makanan juga minuman untuk wartawan. "Wah enak disini, biarpun duduk-duduk di luar, perut kita kenyang," ujar salah seorang wartawan online yang enggan disebutkan namanya di DPP PKS, Rabu (8/5).

Sementara dari pantauan Komhukum.com sendiri, sejak sore, berbagai makanan seperti kacang rebus, minuman ringan botol, hingga nasi goreng pun disediakan oleh pihak DPP PKS. Namun, meskipun demikian wartawan tetap saja tidak diperbolehkan memasuki kantor DPP PKS, walaupun untuk sekedar sholat ataupun ke kamar kecil.

"Kan ada Masjid di sebelah PKS," ujar Muzammil Yusuf salah seorang pimpinan DPP PKS menjawab protes sejumlah wartawan. Sementara hingga berita ini diturunkan belum ada tanda tanda kedatangan dari tim eksekutor KPK yang akan mengeksekusi mobil milik LHI. (komhukum)
Read more »

 

PKS TV

BEKERJA UNTUK INDONESIA

BEKERJA UNTUK INDONESIA

Dikelola oleh Pengurus DPRa PKS Bendan Duwur Semarang

Slide Gallery