Selamat Datang di blog DPRa PKS Bendan Duwur, Gajahmungkur, Semarang

Buku Tamu

Senin, 29 April 2013

Caleg Non Muslim di daerah minoritas Muslim

Oleh: Ustadz Farid Nu’man

Ada pun jika keadaan umat Islam mayoritas di sebuah daerah, maka tidak ada pilihan yang sulit untuk menjadikan seorang muslim saja sebagai caleg. Maka, tidak dibenarkan menjadikan non muslim sebagai  caleg. Sebab, ini bukan situasi yang dikecualikan.

Umar bin Al Khathab Radhiallahu ‘Anhu menulis surat kepada Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu sebagai penguasa (gubernur) Bahrain yang sudah berhasil ditaklukan, berikut ini penggalan suratnya:

…وَأَبْعِدْ أَهْلَ الشَّرِّ وَأَنْكِرْ أَفْعَالَهُمْ وَلَا تَسْتَعِنْ فِي أَمْرٍ مِنْ أُمُورِ الْمُسْلِمِينَ بِمُشْرِكٍ، وَسَاعِدْ عَلَى مَصَالِحِ الْمُسْلِمِينَ بِنَفْسِكَ، فَإِنَّمَا أَنْتَ رَجُلٌ مِنْهُمْ غَيْرَ أَنَّ اللَّهَ تَعَالَى جَعَلَكَ حَامِلًا لِأَثْقَالِهِمْ.

“… dan jauhilah  pelaku keburukan dan ingkarilah perbuatan mereka, dan janganlah meminta pertolongan kepada orang musyrik dalam mengurus urusan kaum muslimin, dan bantulah kemaslahatan kaum muslimin oleh dirimu sendiri, karena engkau adalah seorang laki-laki termasuk golongan mereka maka Allah akan menjadikanmu sebagai pembawa beban berat yang mereka bawa.” (Imam Ibnul Qayyim, Ahkam Ahludz Dzimmah, 1/455)

Umar bin Al Khathab Radhiallahu ‘Anhu juga pernah meminta Abu Musa Al Asya’ri Radhiallahu ‘Anhu  mencopot sekretarisnya yang Nasrani, berikut ini kisahnya:

عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قُلْتُ لِعُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: إِنَّ لِي كَاتِبًا نَصْرَانِيًّا، قَالَ: مَالِكٌ؟ قَاتَلَكَ اللَّهُ! أَمَّا سَمِعْتَ اللَّهَ تَعَالَى يَقُولُ: {يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ} [المائدة: 51] ، أَلَا اتَّخَذْتَ حَنِيفًا، قَالَ: قُلْتُ: يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ لِي كِتَابَتُهُ وَلَهُ دِينُهُ، قَالَ: لَا أُكْرِمْهُمْ إِذْ أَهَانَهُمُ اللَّهُ وَلَا أُعِزُّهُمْ إِذْ أَذَلَّهُمُ اللَّهُ، وَلَا أُدْنِيهِمْ إِذْ أَقْصَاهُمُ اللَّهُ.

Abu Musa Al Asy’ari berkata: Aku berkata kepada Umar: “Aku punya seorang sekretaris seorang Nasrani.” Beliau menjawab: “Kenapa kamu ini? Semoga Allah memerangimu.” Aku pernah mendengar Allah Ta’ala berfirman: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, Maka Sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. (QS. Al Maidah: 51). Kenapa kamu tidak menjadikan seorang yang hanif (muslim)?

Aku menjawab: “Wahai Amirul mu’minin, saya membutuhkan tulisannya, sedangkan agamanya urusan dia sendiri.”

Umar menjawab: “Aku tidak memuliakan mereka ketika Allah telah menghinakan mereka, dan aku tidak meninggikan mereka ketika Allah telah merendahkan mereka. Aku tidak merendahkan mereka ketika Allah telah meninggikan mereka.” (Ibid, 1/454)

Demikian. Wallahu A’lam

LAMPIRAN:

Berikut ini adalah ringkasan kitab At Tahalluf As Siyasi fil Islam, karya Syaik Munir Muhammad Al Ghadhban, tentang koalisi, kerjasama politik, perdamaian, dan perjanjian yang dilakukan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan orang-orang kafir, baik pada masa awal kenabian, ketika  sedikit dan lemah, masa awal pembentukan negara Madinah, dan seterusnya. Kitab ini diringkas oleh Al Ustadz Al Fadhil Nabil Fuad Al Musawa -Hafizhahullah wa Jazahullah khairan.

ADAKAH  KOALISI-POLITIK  DIMASA  NABI  MUHAMMAD  SAW ??

Oleh : Nabiel Fuad Al-Musawa

DEFINISI
1.   Secara bahasa Arab (lughah) at-Tahaluf (koalisi) berasal dari kata al-Hilfu yg artinya perjanjian untuk saling menolong, ia berasal dari kata halafa-yahlifu-hilfan. Dlm bentuk kalimat dikatakan hilfuhu fulan fayakunu halifuhu (Fulan berjanji dg fulan maka ia menjadi sahabatnya) .

2.   Secara syar’I maknanyapun sama, dlm hadits nabi SAW disebutkan dari Ashim ra : “Aku berkata kepada Anas bin Malik : Apakah telah sampai kepadamu bhw nabi SAW bersabda : “Tdk ada hilfu dlm Islam.” Maka jawab Anas ra : “Bahkan nabi SAW telah mengambil sumpah suku Quraisy dan Anshar dirumahku.” (HR Bukhari bab Laka al Adab, hal 78 dan bab al-Ikha wa Halaf juz 8/26, cet Dar asy-Syatibi).

KOALISI2  JAHILIYYAH  DIMASA  SEBELUM  KENABIAN  YG  DIDUKUNG  OLEH  NABI  SAW
1.   Perjanjian Muthayyibin, yaitu koalisi antara kabilah Bani Abdud-Dar, Bani Jamah, Bani Salim, Bani Makhzum dan Bani Adi, yaitu untuk tdk saling berebut kekuasaan atas Ka’bah yaitu dg memasukkan masing2 tangannya kedlm mangkok berisi minyak wangi dan mengusapkannya ke Ka’bah sehingga dinamakan Muthayyibin (orang2 yg memakai minyak wangi). Ttg ini nabi SAW bersabda : “Aku menyaksikan berlangsungnya al-Muthayyibin, aku tdk ingin membatalkannya walaupun aku hanya diberikan kekuasaan atas binatang ternak.” (HR Ahmad dlm al-Musnad, juz-I hal 190 dan 193).
Dan ketika nabi SAW menaklukkan Makkah (fathul Makkah) dan sedang duduk di Masjidil Haram, Ali ra berkata : Wahai RasuluLLAH, kita telah menguasai kunci Ka’bah dan air zam-zam. Lalu nabi SAW berkata : Dimana Usman bin Thalhah? Ini kuncimu, ambil kunci ini selamanya dan tdk akan merebutnya kecuali orang yg aniaya. (Sirah an-Nabawiyyah, Ibnu Hisyam, juz-II, hal. 412)

2.   Perjanjian Fudhul, yaitu koalisi antara Bani Hasyim, bani Muthalib, bani Asad bin Abdul ‘Uzza, bani Zuhrah bin Kilab dan bani Taim bin Murrah untuk tdk membiarkan kezaliman di kota Makkah baik thd penduduk pribumi maupun thd pendatang (Sirah an-Nabawiyyah, Ibnu Hisyam, juz-I, hal 133-134). Ttg ini nabi SAW bersabda : “Aku telah menyaksikan perjanjian Fudhul di kediaman AbduLLAH bin Jad’an, perjanjian yg tdk akan aku batalkan walaupun aku hanya diberi kekuasaan atas binatang ternak. Dan sekiranya perjanjian itu dilaksanakan pd masa Islam, maka aku akan menyetujuinya.”

KOALISI  POLITIK PADA  MASA  AWAL  KENABIAN  YG  DILAKUKAN  NABI  SAW  DG  KAUM  MUSYRIKIN  BAIK  TERHADAP  PERORANGAN  MAUPUN  KELOMPOK

1.   Perlindungan Abu Thalib pd nabi SAW, ketika turun ayat QS 26/214 maka nabi SAW memanggil bani Hasyim, bani Muthalib bin Abdi Manaf dan berkata : “Segala puji bagi ALLAH, aku memuji dan dan memohon pertolongan kepada-NYA, beriman dan bertawakkal kepada-NYA, aku bersaksi bhw tiada Ilah selain ALLAH Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-NYA. Sesungguhnya pemandu jalan tdk akan menyesatkan orang yg dipandu. Demi ALLAH yang tiada Ilah kecuali DIA, DIA Maha Esa dan tiada sekutu bagi-NYA, bahwa aku adalah utusan ALLAH bagi kalian secara khusus serta untuk semua manusia secara umum. Demi ALLAH bahwa kalian akan meninggal dunia sebagaimana kalian tidur dan akan dihidupkan kembali sebagaimana kalian bangun, lalu kalian akan diminta pertanggungjawaban dari apa yg telah kalian lakukan. Sesungguhnya surga dan neraka adalah abadi.”  Maka Abu Thalib berkata : “Alangkah senangnyaaku dpt menolongmu, menerima segala nasihatmu, dan menjadi orang yg paling percaya akan tutur katamu, mereka yg berkumpul ini adalah keturunan nenek moyangmu, dan aku adalah salah satu dari mereka, hanya saja aku adalah orang yg paling dulu senang dg apa yg kau senangi, maka laksanakan apa yg telah diperintahkan Tuhan kepadamu. Demi ALLAH aku akan selalu bersamamu dan menjagamu, akan tetapi aku tdk mampu meninggalkan agama Abdul Muthalib. Maka abu Lahab berkata : Demi ALLAH ini adalah malapetaka! Cegah dia sebelum mempengaruhi yg lain! Maka jawab abu Thalib : Demi ALLAH! Aku akan selalu menjaganya selama aku masih hidup! (Sirah Nabawiyyah, Ibnu Hisyam, juz-I, hal 265).

2.   Perlindungan Syi’ib Bani Hasyim, diriwayatkan oleh Musa bin Uqbah dari Ibnu Syihab az-Zuhri : Orang2 kafir berkumpul untuk merencanakan pembunuhan pd nabi SAW, yg akan dilakukan secara terang2an, ketika kabar itu didengar oleh abu Thalib, maka ia mengumpulkan bani Hasyim dan bani Muthalib untuk melindungi nabi SAW, diantara mereka ada yg melakukannya berdasarkan keyakinan pd kebenaran Islam dan adapula yg ingin melindunginya karena hubungan kekeluargaan (ta’ashub kesukuan) saja (Sirah Nabawiyyah, AbduLLAH bin Muhammad bin Abdul Wahhab, hal. 93, Dar al-Arabiyyah).

3.   Perlindungan Muth’im bin ‘Adi, ketika nabi SAW pulang dari Tha’if untuk kembali ke Makkah maka beliau SAW mengutus seseorang dari suku Khuza’ah untuk menemui Muth’im bin Adi dan berkata : Apakah engkau bersedia menjadi pelindung Muhammad?, Muth’im menjawab : Ya. Lalu ia menyiapkan pedangnya dan berkata pd kaumnya : Hunuskan senjata kalian dan berdirilah di setiap pojok Ka’bah, sesungguhnya aku telah melindungi Muhammad! Muth’im lalu mengutus orang untuk mepersilakan Muhammad SAW masuk ke Makkah, maka nabi SAW dan Zaid bin Haritsah ra pun memasuki Makkah. Sesampainya di Ka’bah maka Muth’im bin Adi duduk di atas ontanya sambil berkata : Hai orang2 Quraisy! Sesungguhnya aku telah melindungi Muhammad, maka jangan ada yg berani mengganggunya!, maka nabi SAW pun menyelesaikan thawaf, mencium hajar aswad, melakukan shalat 2 raka’at dan kembali ke rumahnya. Sedangkan Muth’im dan anak2nya terus menjaga nabi SAW, sampai ia masuk ke rumahnya. (ar-Rahiq al-Makhtum, al-Mubarakfuri, riwayat Zuhr dari Musa bin Uqbah; al-Bidayah wa Nihayah, Ibnu Katsir juz-III, hal. 150)

4.   Tawaran nabi SAW terhadap qabilah2 Arab, Al-Maqrizi berkata dlm kitab al-Imta’ al-Asma’ : Nabi SAW langsung menawarkan dan menyerukan Islam sendiri kepada kabilah2 pd setiap musim hajji, diantaranya adalah pd bani Amir, Ghassan, Fazarah, Murrah, Hanifah, Sulaim, Abbas, Nashr, Tsa’labah, Kindah, Kalb, Harits, Udzrah, Qais. Dari seruan itu difahami bahwa keislaman seluruh kabilah tsb bukanlah yg terpenting, namun kepercayaan kabilah2 tsb untuk memberikan perlindungan kepada nabi SAW untuk melaksanakan dakwahnya, sebagaimana perlindungan bani Hasyim sebelumnya pada nabi SAW juga tdk seluruhnya muslim, bahkan abu Thalib sendiri sampai wafatnya tdk masuk Islam. (Sirah Nabawiyyah, Ibnu Hisyam I/422-425)

KOALISI  POLITIK  PADA  FASE  PEMBENTUKAN  NEGARA

1.   Bai’at Aqabah Pertama, ketika nabi SAW melewati Mina beliau bertemu dg 6 orang pemuda Yatsrib dari suku Khazraj, mereka adalah As’ad bin Zurarah, Auf bin Harits, Rafi bin Malik bin Ajlan, Quthbah bin Amir bin Hadidah, Uqbah bin Amir bin Nabi dan Jabir bin AbduLLAH bin Riab. Maka nabi SAW berkata pd mereka : “Maukah kalian mendengarkan apa yg akan kukatakan?” Mereka menjawab : Silakan. Maka nabi SAW mengajak mereka untuk menyembah ALLAH SWT dan membacakan pd mereka ayat2 suci al-Qur’an. Lalu nabi SAW bersabda : “Sanggupkah kalian memberikan perlindungan kepadaku?”  Mereka menjawab : Ya RasuluLLAH, saat peperangan Bu’ats dulu kami saling berperang, jadi kalau sekarang engkau tdk memiliki banyak pendukung. Biarlah kami kami kembali, semoga kami dpt mengajak keluarga kami dan menyatukan kaum kami untukmu. Jika mereka semua telah berkumpul, maka tdk seorangpun yg lebih mulia darimu. Kami berjanji perayaan hajji yg akan datang. (Sirah Nabawiyyah, AbduLLAH bin Muhammad bin Abdul Wahhab, hal.125)

2.   Bai’at Aqabah Kedua, dalam hadits yg diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Jabir bin AbduLLAH ra secara rinci disebutkan, Jabir ra berkata : Wahai RasuluLLAH, dlm hal apa kami membai’at engkau? Maka jawab nabi SAW : “Untuk mendengar dan taat, baik ketika kalian sedang semangat maupun ketika malas; memberikan sedekah baik ketika lapang maupun sempit; berdakwah pd kebenaran dan menentang kemungkaran; mentaati ALLAH SWT dan tdk mel;akukan hal yg dimurkai-NYA; dan menolongku dan melindungiku jika aku datang ke tempat kalian, sebagaimana perlindunganmu kepada dirimu, istri dan anak2mu.”  Maka jawab mereka : Ya RasuluLLAH, apa imbalan dari semua itu? Jawab nabi SAW : “Kalian akan mendapatkan surga.”  Setelah itu maka nabi SAW membai’at mereka dan memilih 12 orang naqib diantara mereka yaitu 9 dari Khazraj dan 3 dari Aus.

KOALISI  POLITIK  DG  KAUM  YAHUDI  DAN  MUSYRIKIN  SAAT  PEMBENTUKAN  NEGARA  BARU

1.   Saat nabi SAW memasuki Madinah maka beliau SAW menghadapi masyarakat yg sangat heterogen dlm suku dan agama, ada Muhajirin, suku Khazraj, suku Aus, Yahudi bani Quraizhah, Yahudi bani Qainuqa, para pimpinan ekonomi seperti AbduLLAH bin Ubay bin Salul, dsb. Maka dibuatlah perjanjian sbb : 1) Perjanjian persaudaraan diantara sesama muslim, 2) Perjanjian tolong-menolong kaum muslimin dg kaum musyrikin, 3) Perjanjian kerjasama antara kaum muslimin dg kelompok2 besar qabilah Arab non muslim, 4) Peraturan2 yg berlaku umum.

2.   Perjanjian yg terkenal tsb kemudian disebut Piagam Madinah yg merupakan teks perjanjian Hak Asasi Manusia antar agama, suku dan golongan pertama di dunia yg tertulis dlm sejarah, yg isinya (saya kutipkan hanya yg terkait dg non muslim saja) adalah sbb  :

a.   Bab-II (dg orang Yahudi) :
  1. Org Yahudi bani Auf hidup berdampingan dg kaum mu’min. Bagi org Yahudi diperbolehkan menganut agama mereka, dan bagi org mu’min diperbolehkan menganut agama mereka, begitu pula thd harta dan jiwa masing2.
  2. Apabila ada salah satu dr mereka (Yahudi) melakukan kezaliman dan kesalahan, mereka tdk dpt dihukum semuanya, kecuali mereka yg melakukan perbuatan tsb atau keluarganya.
  3. Sesungguhnya org Yahudi dari bani Nadir mempunyai kesamaan dg org Yahudi bani Auf.
  4. Sesungguhnya org Yahudi dari bani Haritsah mempunyai kesamaan dg org Yahudi bani Auf.
  5. Sesungguhnya org Yahudi dari bani Saidah mempunyai kesamaan dg org Yahudi bani Auf.
  6. Sesungguhnya org Yahudi dari bani Jasyim mempunyai kesamaan dg org Yahudi bani Auf.
  7. Sesungguhnya org Yahudi dari bani Aus mempunyai kesamaan dg org Yahudi bani Auf.
  8. Sesungguhnya org Yahudi dari bani Tsa’labah mempunyai kesamaan dg org Yahudi bani Auf, kecuali bagi yg berbuat kezaliman dan kesalahan. Dan mereka semua tdk dihukum kecuali hanya yg berbuat kesalahan tsb.
  9. Sesungguhnya keselamatan jiwa org bani Tsa’labah seperti org2 bani Auf.
  10. Sesungguhnya org2 bani Syathbiyyah seperti org2 bani Auf.
  11. Memberi pertolongan pd perbuatan baik dan bukan pd perbuatan buruk.
  12. Bhw org2 yg terikat perjanjian dg bani Tsa’labah diperlakukan sama dg kaum mu’minin.
  13. Bhw keselamatan jiwa org2 Yahudi sama dg keselamatan jiwa kaum mu’minin.
  14. Tdk dibolehkan seorangpun dr org Yahudi keluar dr Madinah kecuali atas izin Rasul SAW.
  15. Tdk dibolehkan seorangpun pergi ke Makkah untuk balas dendam.
  16. Barangsiapa yg melakukan pembunuhan maka hanya dirinya dan keluarganyalah yg mendpt hukuman dari perbuatannya, kecuali jika ia org yg dizalimi.
  17. ALLAH melindungi isi perjanjian ini (ALLAH senantiasa meberikan keridhaan atas segala isi perjanjian).
  18. Org Yahudi bekerjasama dg kaum muslimin dlm mengumpulkan biaya perang, selama terjadi peperangan.
b.   Bab-IV (Peraturan2 umum) :
  1. Tdklah berdosa bagi org2 mu’min yg melakukan perjanjian perdamaian dg mereka.
  2. Hendaknya pertolongan ditujukan pd org yg dizalimi.
  3. Org2 yg terikat dlm perjanjian ini dilarang untuk membunuh penduduk kota Yatsrib.
  4. Seorang tetangga bagaikan sebuah jiwa yg tdk pernah melakukan sesuatu yg membahayakan dan kesalahan thd dirinya sendiri.
  5. Tdk dibolehkan menikahi seorg wanita, kecuali atas izin keluarganya.
  6. Apabila tjd suatu permasalahan atau perselisihan yg dikuatirkan akan tjd perpecahan antara org2 yg memegang perjanjian hendaknya hal tsb dikembalikan pd ALLAH SWT dan nabi Muhammad SAW.
  7. Sesungguhnya ALLAH bersama org yg paling mematuhi dan melaksanakan dg sebaik2nya isi perjanjian.
  8. Tdk dibolehkan memberikan perlindungan kepada org2 Quraisy dan para penolongnya.
  9. Mereka harus saling menolong atas segala musibah yg menimpa penduduk Yatsrib.
  10. Apabila mereka diajak untuk berdamai dan melaksanakan segala usaha untuk menuju perdamaian, mereka harus berdamai dan mewujudkan perdamaian tsb.
  11. Jika mereka dianjurkan untuk melakukan yg seperti itu, maka org2 mu’min juga memiliki beban yg sama.
  12. Kecuali thd org yg memerangi agama mereka.
  13. Tiap manusia memiliki bagiannya masing2 dr apa yg ia kerjakan.
  14. Bagi org2 Yahudi bani Aus, baik kolega ataupun diri mereka, memiliki persamaan mengenai isi perjanjian, dg org2 yg memegang perjanjian ini. Dlm hal yg baik, bukan thd perbuatan jelek. Dan tdk akan mendpt hukuman kecuali yg melakukannya.
  15. Sesungguhnya ALLAH bersama org2 yg paling patuh dan paling baik dlm menjlnkn isi perjanjian ini.
  16. Isi perjanjian ini tdk berlaku atas org yg melakukan kezaliman dan kesalahan.
  17. Sesungguhnya ALLAH dan Rasul-NYA akan selalu menolong orang2 yg baik dan bertakwa.

KOALISI POLITIK DG  KAUM  MUSYRIKIN  SETELAH  PEMBENTUKAN  NEGARA  MADINAH

1.   Koalisi Politik Nabi SAW dg qabilah2 Musyrikin di luar Madinah untuk melawan Quraisy, seperti dg bani Mudallij dan bani Dhamrah di sepanjang laut Merah pd jalur yg menuju ke Syam, ketika pemimpin musyrik bani Juhainah, Majdi bin Amru al-Juhanilah bertemu nabi SAW di Madinah, maka ia disambut oleh nabi SAW sehingga ia berkata : “Sungguh aku tdk tahu bahwa Maimun itu seorang pemimpin yg baik dlm urusan ini.”  Dan ditetapkanlah perdamaian antara keduanya dg kesepakatan Nabi SAW tdk memerangi bani Dhamrah dan bani Dhamrah tdk memerangi nabi SAW serta memprovokasi kelompok lain untuk memusuhi nabi SAW serta tdk memberi bantuan kepada musuh nabi SAW .

2.   Bahwa pasca koalisi2 politik yg dilakukan oleh nabi SAW tsb (terutama pasca perang Badar dan perjanjian Hudhaibiyyah) maka nabi SAW pun seringkali dikhianati dan disabot isi perjanjiannya terutama oleh kaum Yahudi (persis yg dilakukan oleh kelompok sekular thd kemenangan2 partai Islam saat ini), tapi beliau SAW berusaha mengatasi semua bahaya dan bertahan agar tdk menghadapi 2 musuh sekaligus (Quraisy dan Yahudi), kecuali setelah kaum muslimin bisa mengalahkan musuh terbesarnya kafir Quraisy yaitu pasca perang Ahzab.

3.   Bahwa ayat2 al-Qur’an yg turun berkenaan ttg larangan mengangkat pemimpin dari golongan non muslim turun berkenaan dg tema ini (jadi bukan sbgm dituduhkan oleh orang2 yg tdk mengerti asbab an nuzul,  bhw ayat tsb melarang partai Islam berkoalisi politik dg orang kafir di parlemen). Contohnya QS 5/51 yg berbunyi : “Hai org2 yg beriman, janganlah kamu mengambil org2 Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin2mu. Karena sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yg lain...”  Sabab an nuzul ayat ini adalah turun berkenaan ttg sikap AbduLLAH bin Ubay bin Salul yg melarang nabi SAW memerangi Yahudi bani Qainuqa karena mereka telah membelanya selama ini ... Lalu bagaimana mungkin ayat ini ditafsirkan sbg ayat yg melarang semua jenis koalisi politik dg non muslim, sementara nabi SAW sendiri berkoalisi dan meminta perlindungan kepada pamannya Abu Thalib, Muth’im bin Adi, dll yg semuanya adalah non muslim!!! Jadi jelaslah bagi kita bhw duduk perkaranya adalah bhw masalah ini tergantung pd fase pertumbuhan dan kekuatan dari partai Islam itu sendiri.

4.   Coba bandingkan dg ayat ke-52-nya yg memuji sikap Ubadah bin Shamit ra yg juga memiliki perjanjian dg Yahudi tsb tapi memutuskannya setelah pengkhianatan mereka pd nabi SAW tsb sbb : “Dan barangsiapa mengambil ALLAH, Rasul-NYA dan orang2 beriman sbg penolong maka partai ALLAH itulah yg akan menang.”  Jadi permasalahannya bhw konteks ayat itu adalah keharusan mentaati kebijakan pemimpin (yg saat itu dipegang oleh nabi SAW), serta ketaatan pd syura yg telah diputuskan oleh gerakan Islam. Hal lain yg dpt ditambahkan sbg argumen adalah bhw ALLAH SWT tdk pernah membatalkan koalisi politik dg bani Nadhir dan bani Quraizhah, maka bagaimana mungkin ayat tsb melarang berkoalisi dg non muslim, sementara perjanjian nabi SAW telah berjalan selama 4 th!!!

5.   Latar-belakang peristiwa Fathu (penaklukan) Makkah. Pd saat terjadi perjanjian Hudhaibiyyah dulu, mk bani Bakr memilih bersekutu dg Quraisy, sementara bani Khuza’ah memilih bersekutu dg nabi SAW (keduanya adalah qabilah musyrik). 22 bulan setelah Hudhaibiyyah di bln Sya’ban bani Bakr menyerang dan membunuh 23 orang bani Khuza’ah di dekat mata air al-Watir dekat Makkah. Maka Amru bin Salim dr Khuza’ah bersama 40 org kaumnya datang dan melantunkan sya’ir ttg kepedihan kaumnya dan mengadukan pd nabi SAW. Maka nabi SAW berdiri sambil menyeret bajunya bersabda : “Aku tdk akan ditolong ALLAH SWT, jika aku tdk menolong bani Ka’ab sbgm aku menolong diriku sendiri!”  Dlm lafz Ibnu Ishaq disebutkan : “Aku tdk akan mendpt pertolongan jk tdk menolong bani Ka’ab spt aku menolong diriku sendiri. Sesungguhnya awan ini menjerit memintakan pertolongan untuk bani Ka’ab.”  Maka lihatlah bgm nabi SAW memegang perjanjian politiknya dg kabilah musyrikin dan bahkan menggerakkan pasukannya untuk memerangi Makkah karena membela kabilah musyrikin yg telah berkoalisi politik dg kaum muslimin!

6.   Turunnya surat Bara’ah (at-Taubah). Setahun setelah penaklukan Makkah dan kaum muslimin telah memiliki kekuatan yg besar, dan ketika semua kekuatan yg menentang Islam di wilayah jazirah Arab telah jatuh ke tangan kaum muslimin, maka barulah ALLAH SWT menurunkan QS at-Taubah yg memerintahkan memutuskan semua hubungan perjanjian pd kaum musyrikin : “Inilah pernyataan pemutusan hubungan ALLAH dan Rasul-NYA dari orang2 musyrik yg kalian (kaum muslimin) telah mengadakan perjanjian dgnya...” (QS 9/1), maka ketika ayat ini turun nabi SAW mengutus Ali ra untuk menyusul Abubakar ra yg sedang memimpin hajji dg kaum muslimin yg lain untuk membacakan dan mengumumkan ayat ini, maka Ali ra mengumumkan 4 hal : 1) Setelah tahun ini tdk boleh lagi orang musyrik mendekati Ka’bah, 2) Tdk boleh lagi thawaf dlm keadaan telanjang, 3) Tdk akan masuk syurga kecuali orang mu’min, 4) Brgsiapa yg masih ada perjanjian dg rasuluLLAH maka akan ditepati sampai akhir masanya. Point yg ke-4 ini ditegaskan pd ayat ke-4 dr QS 9 tsb, az-Zamakhsyari berkata dlm tafsirnya al-Kasysyaf  bhw istitsna (pengecualian) dlm ayat tsb bermakna istidrak (penyusulan kalimat), sehingga makna ayatnya adalah : Barangsiapa yg menepati perjanjian dan tdk mengingkarinya maka sempurnakanlah perjanjian tsb dan jangan perlakukan mereka sbgm org yg tdk menepati perjanjiannya dan sebaliknya jangan jadikan org yg tdk menepati perjanjian seperti yg menepatinya. Imam Ibnul Qayyim  menyatakan bhw setelah turunnya ayat ini maka kaum kafir dibagi 3, yaitu muharibin (yg memerangi kaum muslimin), ahlul ‘ahdi (yg masih ada perjanjian dg kaum muslimin) dan ahlu dzimmah (kafir yg berada dlm perlindungan nabi SAW).

KESIMPULAN  : TINJAUAN  FIQH  TTG  KOALISI  POLITIK  YG  DIBOLEHKAN  DLM  ISLAM

1.   Hukum meminta bantuan pd org musyrik di luar urusan perang, adalah dibolehkan berdasarkan perilaku nabi SAW di atas, ada pula hadits Bukhari yg mempertegas sbb : Nabi SAW dan Abubakar menyewa seorang bani Dalil yg masih mengikuti agama Quraisy sbg penunjuk jalan ke Madinah.”

2.   Hukum meminta bantuan kepada orang musyrik dlm peperangan saat kaum muslimin lemah baik jumlah maupun kemampuannya, maka ini dibolehkan berdasarkan perilaku nabi SAW di atas. Imam Ibnu Hazm dlm kitabnya  menyatakan : Jika kaum muslimin dlm keadaan darurat dan tdk bisa menang maka dibolehkan meminta bantuan pd kafir Harbi tsb, sepanjang ia yakin bhw kemenaangan tsb tdk membahayakan jiwa, harta dan kehormatan kaum muslimin, sbgm istitsna (pengecualian) ALLAH SWT thd kebolehan memakan bangkai saat kondisi terpaksa (...kecuali apa yg kamu terpaksa memakannya...). Dlm hal ini ada yg mendebat kami dg menyebutkan firman ALLAH SWT : ..Dan tdklah aku mengambil org2 yg menyesatkan itu sbg penolong.”  (QS 18/51). Maka jawaban kami adalah, ayat ini tdk tepat untuk kasus ini karena kita sama sekali tdk menjadikan mereka sbg penolong melainkan mengadu mereka sebagian dg sebagian yg lain, karena mereka adalah sama jahatnya satu dg lainnya maka ayat yg benar adalah “..dan demikianlah KAMI jadikan sebagian org yg zhalim sbg teman bagi sebagian yg lain krn apa yg mereka perbuat.” (QS 6/129), juga dlm hadits yg diriwayatkan oleh AbduLLAH bin Rabi’ dari Muhammad bin Mu’awiyah dari Ahmad bin Syu’aib dari Imran bin Bakr bin Rasyid dari abu Yaman dari Syu’aib bin abi Hamzah dari az-Zuhri dari Sa’id bin Musayyib dari abu Hurairah berkata : “Rasul SAW bersabda : ALLAH SWT akan menegakkan agama ini dg bantuan orang yg fajir.”  Maka Imam abu Muhammad berkata : Meminta bantuan pd ahlul harb (kafir harbi) dlm melawan kafir harbi yg lain dibolehkan, sebagaimana juga dibolehkan meminta bantuan pd muslim yg fajir untuk menghentikan kezaliman muslim yg zalim. (Selesai kutipan dr Ibnu Hazm)

Man yuridiLLAHa bihi khairan yufaqqihhu fid diin...

------------------------------------*
3. Diringkas dari kitab at-Tahalluf as-Siyasi fil Islam, Syaikh Munir Muhammad al-Ghadhaban
4. Dosen Pendidikan Agama Islam Fakultas Pertanian Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor
5. Mu’jam Maqayis al-Lughah, Ahmad bin Fariz bin Zakaria, bab ha, lam, fa; juz-2 hal 97-98.
6. Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq (seorang tsiqat tapi tadlis) dari Muhammad bin Zaid bin Muhajir (tsiqat) dari Thalhah bin AbduLLAH bin Auf (tsiqat) seorang tabi’in. Hadits ini mursal  tp ketadlisan Ibnu Ishaq tdk melemahkannya, karena Ibnu Ishaq tdk tadlis dlm hadits ini hanya menyebutkan sanadnya. Dan juga telah diriwayatkan melalui jalur lain dari Humaidi dari Sufyan dari AbduLLAH dari Muhammad dan AbduRRAHMAN, keduanya anak dari Abubakar ra.
7. Sirah Nabawiyyah, Ibnu Hisyam, jilid-I, hal 501-504.
8. Imta’ al-Asma’, al-Maqrizi, hal 1/52
9. Al-Watsaiq an-Nabawiyyah, hal.267; Ibnu Sayyidin Nas, 2/3; Ansab al-Baladziri 1/287.
10. Sirah Nabawiyyah, Ibnu Hisyam, 2/49
11. Imta’ al-Asma’, al-Maqrizi 1/357-358
12. Thabaqat al-Kubra, Ibnu Ishaq 2/98
13. Zaadul Ma’ad, 2/90-91
Read more »

Jumat, 26 April 2013

Download Ustadz Taufik Ridho Menyanyikan Mars PKS terbaru dengan judul "Cinta Kerja dan Harmoni", yang disampaikan dalam Milad XV PKS di Semarang.


CINTA KERJA dan HARMONI

Oh Tuhan…beri kami cinta
Cinta abadi tulus kepadaMu
Cinta yang menyatukan hati kami
Oh Tuhan…beri kami cinta

Oh Tuhan…beri kami cinta …
Cinta sejati bangun negeri ini
Cinta yang mengembalikan
Badai jadi gelombang
Oh Tuhan…beri kami cinta

Badai kini tlah berlalu
Dengan CINTA, BEKERJA dan HARMONI
Badai kini tlah berlalu
Taklukkan negeri ini dengan Cinta
Badai kini tlah berlalu...
Tuk Indonesia yang adil sejahtera…


Oh Tuhan…beri kami cinta...
Cinta sejati bangun negeri ini
Cinta yang mengembalikan
Badai jadi gelombang
Oh Tuhan…beri kami cinta

Badai pastikan berlalu
Dengan Cinta, beKerja dan harmoni
Badai pastikan berlalu
Taklukkan negeri ini dengan Cinta

Badai kini tlah berlalu...
Saatnya memimpin negeri ini
Badai kini tlah berlalu
Saatnya terbang mengangkasa

Badai kini tlah berlalu
Saatnya meraih kemenangan
Badai kini tlah berlalu
Saatnya memimpin negeri ini…

Tuk Indonesia yang Adil Sejahtera...

Download Versi MP3 Disini
Read more »

Kamis, 25 April 2013

Download Hadapilah by Shoutul Harokah





"Hadapilah"
~Shoutul Harokah~

Walau hujan badai kan terus melanda
Walau amuk gelombang tak henti menerjang
Walau terang mencegah, walau mentari kan membakar
Jangan letih menapaki kehidupan

Ujian bagaikan terik sinar sang surya
Hadir kedunia bersama berjuta karunia
Janganlah bertekuk lutut dalam pelukan putus asa
Janganlah bersimpuh dihadapan duka

Hadapilah segala tantangan
Sambutlah harimu dengan suka cita
Hadapilah segala ujian
Dalam kesulitan pasti ada kemudahan

***


Download mp3: KLIK INI
Read more »

Kecewanya saya dengan PKS



Begitulah perasaan yang mewakili hati saya sekian tahun kebersemaan saya di PKS.

Kekecewaan demi kekecewaan telah membuat saya terus berfikir dan merenung apa yang bisa saya lakukan untuk memperbaiki kondisi bangsa Indonesia.

Diawali kekecewaan yang katanya para Aleg PKS gaya hidupnya sudah berubah, dekat dengan kesenangan duniawi. Tapi oh ternyata infaq mereka jauh dan jauh lebih besar berkali-kali lipat dari saya. Langsung saja saya kecewa ternyata infaq saya masih terbilang recehan, pantaslah mereka Allah berikan harta yang lebih banyak. Tapi dari yang sekian banyak anggota dewan yang Allah berikan harta, masih banyak saya kenal dekat anggota DPR&DPRD hidupnya jauh lebih sederhana dari saya. Ya, lebih sederhana, karena untuk sekedar biaya berobat anaknya pernah tdk memiliki uang, belum lagi kesederhanaan istrinya yang menjadi contoh teladan buat saya. Jelas saya kecewa, karena lagi-lagi saya belum mampu mengikuti jejak ketawadhuan mereka. Malu sambil menutup muka.

Kemudian saya kecewa lagi, karena ternyata Anggota DPR saya kedapatan nonton video porno (kata media), geram luar biasa saya ini sebagai kader PKS. Bagaimana tidak, selama ini kami begitu gigih memperjuangan golnya UU Pornografi agar bisa disahkan dan untuk mencegah degradasi moral. Lagi-lagi saya kecewa,karena dalam hitungan 1 hari setelahnya Aleg DPR tsb dengan bijak mengundurkan diri. Setelah berapa lama kemudian saya bertemu dengan beliau, akhirnya saya paham yang terjadi sebenarnya. Jauh dari kebenaran media yang memberitakan, bahkan sikap mengundurkan dirinya sepi tak terdengar.

Belum sampai disini kekecewaan saya hadir lagi pada PKS. Saya kecewa, kok ya pemimpin PKS pada ramai-ramai melepas jabatan strategis mereka di Partai, alias tidak merangkap jabatan karena mereka telah diberi amanah sebagai pejabat publik. Semisal Ustadz Nurhmahmudi, Ustadz Hidayat, Ustadz Tifatul, Ustadz Salim, dll melepas jabatannya di partai tanpa perlu merasa khawatir keberadaan mereka menjadi terganggu. Jelas kekecewaan saya bertambah, ternyata para pemimpin ini mengajarkan bahwa amanah publik tidak bisa dianggap main-main atau disambi. Kok kecewa? Ehm, kecewa karena contoh-contoh kebaikan ini jarang terdengar media. Malah yang lain sibuk berlomba-lomba mengamankan posisinya agar tetap strategis :)

Jumlah kami yang sedikit diparlemen, baru 57 dari 560 aleg DPR telah membuat saya kecewa. Kecewa kalau 57 orang saja sudah bisa 'menggigit' dalam mengawasi kinerja pemerintah. Dari mengusahakan UU Pornografi, mengusung hak angket pajak, hak angket century yang terakhir lebih seru saat berani menjadi satu-satunya partai koalisi bersikap tegas menolak kenaikan BBM. Kecewa dengan jumlah sedikit itu karena sudah berhasil mengajak dan melegislasi beberapa kepentingan masyarakat. Seperti sekarang ini yang nyaris sulit gol adalah RUU Jaminan Produk Halal, dll nya. Walaupun akhirnya PKS dengan segala perjuangannya diparlemen membuat kehilangan satu kursi menteri strategisnya. Ya, kecewa karena demi kepentingan masyarakat lagi-lagi PKS tidak khawatir akan kehilangan kursi menteri. PKS bersama rakyat, itu ucapan yang saya ingat yang disampaikan oleh Ustadz LHI saat beliau masih menjabat sebagai Presiden PKS. Jawaban seorang presiden yang bijak, yang mengutamakan kepentingan masyarakat dibandingkan kursi menteri untuk partainya.

Kekecewaan saya ternyata tidak sampai disana, disaat kami semua kader PKS sedang bersiap-siap untuk bergerak memenangkan Pemilu, diantara kerja-kerja kami di masyarakat. Lagi-lagi Partai Dakwah ini, yang mengusung nama Islam sebagai azas kami ditimpa musibah, ujian, cobaan yang sampai menusuk jantung (kalau bisa didramatisir nih berita). Bagaimana tidak, Presiden PKS kami disangkakan menerima suap 1M dari pengusaha terkait Impor sapi. Kecewa saya lagi-lagi, karena dengan sigap tanpa perlu pembuktian yang bertele-tele, Ustadz LHI lantas mengundurkan diri.

Sampai hari ini saya masih kecewa, ya karena tudingan sana-sini yang begitu keji masih sulit terbukti oleh KPK. Padahal sudah berhari-hari Ustadz LHI dipenjara sana, namun itulah berkah bagi aktivis dakwah bukan kekesalan dan mendendam, justru dipenjara Ustadz LHI bercerita hapalannya qur'annya malah bertambah. Jauh dari saya yang diluar sini, hapalan malah gak nambah-nambah.

Kecewa lagi saya dibuatnya, kalau Ustadz kami telah mengajarkan arti kemuliaan dalam menghadapi persoalan dengan baik. Setelah ujian yang menimpa Ustadz LHI, dalam hitungan hari lagi, Presiden PKS kami diganti oleh Ustadz Anis Matta. Bahkan yang membuat saya lebih kecewa, beliau langsung mengundurkan diri. Melepas jabatannya yang strategis sebagai wakil DPR untuk menyelamatkan prahara ini (bahasa media, lagi-lagi). Saking ingin memastikan kondisi kadernya diseluruh Indonesia, dalam hitungan hari Presiden PKS dan jajarannya langsung berkunjung ke kader-kader seluruh di Indonesia. Beliau ingin menyampaikan, bahwa prahara ini harus berlalu, harus terus dikawal kerja-kerja kita ini untuk masyarakat dengan terus memberikan cinta dan menghadirkan harmoni yang menyejukkan bagi seluruh bangsa Indonesia.

Terkagum-kagum masyarakat dibuatnya atas sikap dan pidato politik, sudah terlalu banyak yang terkesima atas sikap simpatik beliau dimedia televisi. Dimulai dari saya, orangtua saya, tetangga bahkan kurir langganan saya siap bergabung menjadi kader PKS.

Kekecewaan yang bertambah ini, karena bukannya kader PKS membubarkan diri atau membakar bendera di kantor DPC/DPD, yang ada saya malah menerima banyak pesan melalui ponsel saya untuk kembali bergabung dalam barisan dakwah ini. Ternyata kekecewaan saya ini malah membuat macan tidur kembali dari tidur panjangnya dengan banyak menggerakkan kembali semangat-semangat kader untuk lebih bekerja dengan tulus untuk masyarakat.

Alhamdulillah, diantara kekecewaan yang banyak ini Allah memberikan anugerah berupa kemenangan pilkada dibeberapa daerah. Padahal saat itu, bisa dibilang kondisi kader pada kondisi yang paling lemah. Namun ternyata Alhamdulillah, bukan kelemahan yang berkepanjangan namun justru menjadi titik balik dalam kebangkitan.

Sampai saat ini saya masih juga kecewa, karena berkali-kali Menteri Pertanian kami dipanggil KPK. Dipanggil untuk terus dimintai keterangannya. Padahal sudah jelas, kuota impor daging sapi dan buah dari AS dan Australia dikurangi dalam jumlah yang sangat besar. Kalau Ustadz LHI, mau menerima suap harusnya bukan dikurangin ya kuotanya. Justru malah ditambah, agar besar suap itu semakin besar. Ternyata oh ternyata selalu saja ada kepentingan bisnis yang membuat kasus ini semakin tidak jelas arahnya. Kecewa yang terus ada melihat bagaimana perlakuan hukum itu berbeda satu dengan yang lainnya. Antara Presiden Partai kecil dengan Ketua Umum Partai besar, yang satu dalam hitungan jam tanpa uang suap ditangan sudah ditangkap. Sedangkan yang dari Partai besar malah sudah terima mobil & dikembalikan, namun kenyataannya sampai sekarang masih bisa twiterran di social media dan plesiran ke Bali.

Kecewa tambah berat saya dengan partai islam ini, karena katanya PKS mengusung caleg non muslim. Udah sesat katanya PKS, karena hal ini. Hello, aleg non muslim dari PKS itu udah lama dari tahun 2004 kalau tidak salah. Ya, itu terjadi di daerah minoritas muslim. Dimana muslim disana hanya 1%, tapi ehm kok ya menarik banget dicermati. Kalau yang non muslim saja simpatik dan mau bergabung dengan PKS. Boleh donk ditanya kenapa? Kenapa yang non muslim bisa bekerja sama, malah lebih memilih bergabung dengan kami yang notabene hanya partai kecil disana. Kenapa caleg-caleg non muslim, itu tidak bergabung dengan partai besar nasionalis lainnya? bukankah peluangnya lebih besar dibandingkan dengan kami? Ya itulah, ketika PKS berhasil membuktikan. Bahwa keberadaan kami sebagai Partai Islam bukan lantas menjadi ancaman, namun menjadi pembuktian, kalau kami partai islam kecil disana bisa diajak kerjasama yang tunjuannya memberikan manfaat yang luas bagi kepentingan masyarakat. Itulah ketika ayat-ayat suci dalam Alqur'an telah diterjemahkan dengan nyata dengan baik. Karena memang tidak perlu ada yang dikhawatirkan memang, ketika Allah memberikan PKS memimpin negeri ini. Kerja nyata yang didasari cinta yang menunjukkan Islam sebagai Rahmatan lil Alamiin.

Miris memang negeri ini, negeri yang begitu kaya sumber daya alam. Memiliki banyak anak bangsa yang mumpuni diberbagai bidang, yang teah bertindak nyata namun jauh dari penghargaan. Namun, karena inikah terus kita semua jadi kecewa? meratapi nasib, bersungut-sungut menyesali keadaan, berteriak-teriak tanpa banyak berbuat. Ya saya kecewa, namun kekecewaan saya tidak akan diartikan dengan perbuatan yang sama. Saya akan mengartikan kekecewaan ini dengan kerja yang tulus untuk masyarakat, menghadirkan cinta dengan makna terus memberi dan memberi yang bisa saya miliki. Tanpa perlu peduli, mereka ada di barisan yang memilih PKS atau tidak. Karena bagi kami di PKS, sungguh indah harmoni anak bangsa yang saling bahu-membahu memberikan karya nyata hingga hasil kerja tersebut dapat dinikmati kelak oleh generasi penerus negeri ini.

Cinta|Kerja|Harmoni




by Nurliani Ummu Nashifa
Jakarta
Read more »

Senin, 22 April 2013

Warga: "PKS mah pemilu ga pemilu kerja terus"




Unik sekali apa yg dilakukan oleh kader kader PKS Larangan, Tangerang, dalam mensosialisasikan angka 3. Mereka dengan semangat membagikan 3 ikat kangkung kepada 500 rumah disertai dengan brosur yg menjelaskan 3 manfaat kangkung.

Tepat pukul 08.00 WIB hari ini (21/4), seratusan kader PKS Larangan menyebar ke setiap penjuru kelurahan Cipadu Jaya.  Mereka mensosialisasikan nomer urut 3 PKS kepada warga Cipadu Jaya. Selain itu, kader juga mensosialisasikan calon walikota yang hendak diusung PKS, Hilmi Fuad.

Budi Novianto, ketua DPC PKS Larangan menjelaskan, "Untuk kami, ini bukan soal pemilu saja. Kegiatan menyapa warga ini sudah menjadi kebiasaan bagi kami. Bersilaturahim dengan masyarakat membuat kami bisa merasakan cinta ditengah mereka. Kangkung tidak seberapa, tapi nilai cinta dan harmoni dibaliknya itu yg membuat kami terus ikhlas bekerja".

Respon warga sangat senang dengan apa yang dilakukan oleh kader kader PKS ini. Mereka mengapresiasi dengan beragam. "Alhamdulillah dikasih buat nyayur" ujar bu Heni sambil tersipu. "PKS mah pemilu ga pemilu kerja terus", tambahnya.

"Cinta, Kerja dan Harmoni bukan sekedar jargon buat kami. Itu adalah keseharian kami" Tutup Budi.
Read more »

Semenjak Ikut Pengajian PKS, Pedagang Mie Ayam ini Merasa Nyaman Hidupnya




Nama aslinya Rejono, usia beliau 47 tahun, memiliki 3 orang anak, tinggal di Jalan Kebon Pala II RW 04, Kampung Melayu, Jakarta Timur.

Sehari-harinya ia adalah pedagang Mie Ayam Pangsit yang biasa mangkal di belakang Sekolah Dasar Negeri Kampung Melayu, dekat pangkalan ojek motor.

Pak Are jualan mie ayam pangsit terbilang cukup lama, yaitu 30 tahun lebih beliau mengeluti usahanya. Dari belum menikah hingga memiliki keluarga.

Dari hasil jeripayahnya pak Are sudah dapat membiayai kuliah kedua anaknya dan yang bontot masih duduk di bangku SMA.

Alhamdulillah pak Are adalah bagian dari jamaah “Majelis Ta’lim Al-Inabah” yang dirintis oleh para kader DPRa PKS Kampung Melayu.

Semenjak mengikuti majelis ta’lim ini kehidupanya merasa ‘nyaman’, dulu yang baca Al-Qurannya terbata-bata sekarang sudah mulai lancar.

Beliau cukup kesulitan untuk membaca Al-Quran karena keterbatasan penglihatan, kaca mata yang dimiliki sudah lama dan kurang layak pula.

Para kader DPRa PKS Kampung Melayu membantu mengusahakan mencari donatur untuk membelikan buku Iqro dan Al-Quran berukuran besar dan juga kaca mata baru untuk kenyamanan pak Are membaca Al-Quran.

Pak Are pun tidak merasa malu ikut mengaji dengan para jamaah lain yang jauh lebih muda. Beliau mengatakan “Menuntut ilmu itu wajib hukumnya, apalagi yang dipelajari adalah Quran dan As Sunnah”.

Pak Are pun dikenal baik oleh para kader. Jika ada kader yang berkunjung ke beliau, maka beliau menyajikan mie ayam pangsit dagangannya kepada mereka.

“Mie Ayam Pangsitnya pak Are enak banget,” ucap Endy yang pernah berkunjung dan mencicipi semangkuk mie ayam pangsit ala pak Are.

Saking enaknya dagangan nya sering habis oleh para langganannya. (endy)


*http://www.pksjaktim.org/indahnya-bersama-dalam-barisan-dakwah/
Read more »

PKS Miliki Jargon Baru, Ini Harapan Anis Matta




SEMARANG -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memutuskan jargon baru menjelang Pemilu 2014. Kata cinta, kerja dan harmoni dipilih untuk menggantikan jargon sebelumnya bersih, peduli, profesional. Presiden PKS Anis Matta mengelak meninggalkan jargon bersih, peduli dan profesional.

Dalam ajang Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Anis menegaskan jargon ini adalah kelanjutan dari semangat bersih, peduli, dan profesional. "Salah dikatakan kita tinggalkan bersih, peduli dan profesional," katanya di Semarang, Kamis (18/4) malam.

Ketika ditanya apakah PKS sudah tercitrakan tak lagi bersih pascakasus yang membekap mantan presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI), Anis punya jawaban sendiri. Anis berkilah kesalahan individu tidak bisa dinisbatkan kepada partai.

"Masih belum terbukti di pengadilan. Umpama terbukti nanti ada mekanisme taubat, perbaikan," ujar Anis.

Anis menambahkan PKS memiliki mekanisme perbaikan yang sangat cepat dan terstruktur dibanding partai lain. Masyarakat sudah menilai PKS profesional mengelola individual problem. "Jargon baru ini akan melekatkan kader dengan warga," harap Anis. [republika online]
Read more »

Kapolda Jateng: PKS Tertib, Tidak Bikin Pusing



SEMARANG - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah mengapresiasi langkah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam kedisiplinan dan ketaatan terhadap peraturan hukum yang berlaku, terutama saat menyelenggarakan setiap kegiatan dan agenda partai. Hal itu disampaikan oleh Kepala Kepolisian Daerah Irjen Pol Didiek Sutomo Triwidodo saat bertemu dengan tim dari Dewan Pengurus Wilayah (DPW) di kantor Polda Jateng, Jalan Pahlawan Semarang, Rabu (17/4).

Menurut Didiek, PKS adalah salah satu partai yang membuat tugas kepolisian menjadi lebih mudah dalam mengamankan kegiatan.

“Kalau dengan PKS kita tidak terlalu repot, karena bisa menertibkan partainya sendiri. Jadi PKS tidak bikin pusing pihak kepolisian,” terang Didiek saat menerima tim dari DPW PKS Jateng.

Lebih lanjut Didiek menyampaikan bahwa pihak kepolisian siap mendukung penuh agenda PKS, termasuk pengamanan jelang Milad PKS ke 15 yang akan diselenggarakan pada Kamis-Sabtu (18-2-/4).

“Kalau perlu voorijder, pihak kami (Polda) siap menyediakan. Intinya agar acara yang diselenggarakan PKS bisa berlangsung dengan aman dan sesuai jadwal,” tandasnya.

Dalam pertemuan dan audiensi di Polda jelang Milad tersebut, selain Kapolda juga turut hadir Wakil Kepolisian Daerah (Wakapolda) Brigjen Pol Ahmad Syukrani. Sementara dari struktur DPW PKS Jateng diwakili oleh Ketua Umum DPW PKS Jateng, A Fikri Faqih, Aleg DPR RI Zuber Safawi, Ketua MPW Arif Awwaluddin, Ketua Fraksi PKS Kota Semarang Imam Mardjuki, dan Bambang dari tim pengamanan PKS.

Audiensi ini adalah dalam rangka menjalin kerja sama antara pihak kepolisian dengan PKS dalam rangka mensukseskan milad PKS ke 15 yang akan dilaksanakan serentak di Lawangsewu, mulai Kamis (18/4). [pksjateng.or.id]
Read more »

Download Jingle "Cinta, Kerja, Harmoni"

Jingle "Cinta, Kerja, Harmoni" Karya Mahasiswa S2 UGM




"Cinta, Kerja, Harmoni"
By Dharma Setyawan
(Mahasiswa S2 UGM)

"Berharap lagu ini bisa dinyanyikan oleh penyanyi yang suaranya lebih bagus"

***

C               F
Saat lelah, tanpa arah
Am                                    G
Kembalilah, Jangan pernah menyerah
C                  F
Tetap tegar, janganlah pudar
Am                           G
Asa harus dikejar, biarkan dia berpijar

Chorus :        
             F       G          Am
            Meraih semua mimpi
           G        F
Cinta, kerja, harmoni
F       G        Am
Tetap tegar berdiri
          G          F
Bangkitlah dan berlari

Reff
C      G        Am       F
Jika ada cahaya sambutlah dengan cinta
C           G        Am       F
Hapus jejak derita tetap keras bekerja
C                G        Am       F
Sampai mentari pagi menemukan harmoni

CGAmF
CGAmFG back to
Chorus
Reff

***

Download jingle:  KLIK INI
Read more »

Dua Gubernur PKS Ziarah ke Makam Sultan Demak




DEMAK - Dalam rangkaian agenda Milad ke 15 Partai Keadilan Sejahtera (PKS), para tokoh dari partai yang berlambang bulan sabit kembar tersebut mengunjungi makam para sultan dan walisongo, Sabtu (20/4) di Kabupaten Demak. Makam sultan yang dikunjungi Raden Abdul Fattah Al-Akbar Sayyidin Panotogomo atau lebih dikenal dengan Raden Patah, Raden Pati Unus dan makam sunan Kalijaga di Demak Kadilangu.






Para tokoh PKS yang ikut dalam agenda ziarah makam tersebut adalah Ketua Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho.

Menurut Hidayat Nur Wahid, kunjungan itu sebagai bentuk pembelajaran bagi para penerus Walisongo dan para pemimpin Islam tersebut untuk mengelola pemerintahan.

“Para tokoh ini adalah contoh para ulama dan pemimpin atau umaro’ yang telah sukses menjadi pemimpin bagi rakyatnya. Pemimpin seperti inilah yang kita butuhkan ke depan,” terang Hidayat dalam keterangan persnya.

Lebih lanjut, pria yang juga sebagai ulama ini menyampaikan bahwa para kader PKS harus mencontoh para pemimin Islam tersebut untuk mensejahterakan Indonesia.

“Raden Fattah telah sukses memimpin kerajaan Demak dan mampu mensejahterakan rakyatnya. Ini adalah tipikal pemimpin Islam yang kita butuhkan. Sementara Sunan Kalijaga adalah ulama yang mampu menanamkan nilai Islam dengan baik ditengah masyarakat. Perpaduan keduanya inilah yang harus dijadikan inspirasi oleh para kader PKS,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Demak, H. Dachirin Said menyampaikan apresiasi atas kunjungan para tokoh bangsa tersebut. “Karena dari kota ini lahir para Wali Islam maka harus menjadi perhatian para tokoh bangsa. Maka saya sangat senang tokoh-tokoh PKS mau kesini,” tandas Bupati yang baru dilantik beberapa waktu yang lalu ini, saat ikut mendampingi kunjungan para tokoh PKS tersebut.

Dachirin juga menambahkan bahwa tudingan miring yang sering dilekatkan ke PKS ternyata salah. “Ini membuktikan bahwa PKS itu tidak seperti yg dibayangkan banyak orang. Tokoh-tokohnya saja tidak asing dengan ziarah apalagi kadernya,” jelas Dachirin.

Dengan adanya agenda ziarah makam para wali dan sultan ini, PKS semakin menegaskan dirinya sebagai Partai yang menjadi bagian dari ahlussunnah wal jamaa’ah. Sebelumnya, beberapa waktu lalu, Presiden PKS Anis Matta bersama para fungisonaris pusat PKS juga melakukan ziarah ke makam walisongo Sunan Kalijaga.

Selain para Gubernur dari PKS, dalam kunjungan ke makam sultan tersebut juga nampak hadir walikota Depok yang juga mantan Presiden PKS, Nur Mahmudi Ismail, Wakil Walikota Salatiga Muhammad Haris. Selain itu turut hadir juga para pengurus DPW PKS Jateng, diantaranta Ketua DPW Fikri Faqih dan Sekum Ahmadi. (pks.or.id)
Read more »

PKS Gelar Pengajian dan Sholawatan di Lawangsewu






Semarang, - Hujan yang mengguyur Semarang sejak siang tidak menyurutkan semangat warga masyarakat Semarang dan sekitarnya untuk menghadiri Pengajian Umum dalam rangka MILAD ke-15 PKS Kamis malam (18/04). Pengajian yang mengambil tema ‘Semarang Bersholawat’ itu diselenggarakan di lapangan tengah Kompleks Lawang Sewu Kota Semarang. 

Antusias pengunjung untuk mendengarkan taushiyah Habib Musthofa Al Hamid dan Habib Novel al Hamid tetap tinggi. Diantara seribuan hadirin, terdapat rombongan pemuda dan remaja dari pondok-pondok pesantren disekitar kota Semarang. Sulhan, selaku ketua rombongan remaja bertutur mereka datang dari Pati dengan Daihatsu beserta pengasuh Yayasan Yatim Piatu Baitul Agrari. “Kami berangkat ba’dha maghrib dari Pati, alhamdulillah selamat sampai Semarang,” tutur Sulhan.

Pengajian umum yang bertajuk “Semarang Bershalawat” ini merupakan bentuk komitmen untuk tetap menyelipkan sisi religiusitas di tengah-tengah agenda Milad ke-15 PKS. “Bagaimanapun juga PKS adalah partai yang menjunjung tinggi religiusitas. Apalagi Semarang merupakan kota religius yang memiliki latar belakang sejarah Islam yang kuat”, terang Setyawan dalam keterangan Persnya Senin (15/4).

Pengajian Umum ini dimulai sekitar pukul 20.00 WIB dalam nuansa serba putih yang semakin menguatkan sisi religius kota Semarang. Turut hadir sebagai pengisi acara Habib Mustofa Al Hamid dari Jakarta, dan Al Hamid dari Semarang. (pksjateng)
Read more »

Gebyar Budaya PKS Sedot Perhatian Masyarakat Semarang



SEMARANG, – Agenda puncak milad Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang bertajuk gelar budaya benar – benar meriah dan menyedot perhatian masyarakat.
Agenda yang dilaksanakan di pelataran utama Lawangsewu pada jum’at (19/4) tersebut diikuti oleh ribuan masyarakat semarang, termasuk para tokoh Semarang dan tokoh internal PKS.
Selain calon gubernur (Cagub) Jateng Hadi Prabowo terlihat membaur dengan masyarakat umum dan kader PKS, nampak juga para tokoh publik dari PKS, diantaranya Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dan juga Walikota Depok Nurmahmudi Ismail.
Menurut Ketua Panitia pusat Gebayar Milad PKS ke 15, Yudi Widiana Adia, agenda puncak milad yang bertajuk gelar budaya PKS ini didesain sedemikian rupa untuk menghargai seni budaya di Indonesia.
Selain itu, menurut Yudi, parade seni budaya ini juga menampilkan seni budaya dari anak kader sebagai bentuk apresiasi seni kepada mereka.
"Ini semoga menjadi spirit bagi kader di Jateng untuk memenangkan pasangan HP-Don," harap pria yang juga sebagai Ketua Bidang Seni Budaya Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS.
Sementara itu, calon gubernur yang diusung oleh PKS, Hadi Prabowo mengaku salut dan bangga dengan gebyar budaya yang digelar dalam rangka milad ke 15 PKS.
"Luar biasa, sukses untuk PKS,"akunya.
Selain menampilkan kesenian pantomim dan puisi dari anak kader PKS, acara yang menjadi akhir dari agenda milad PKS ke 15 tersebut juga diisi berbagai kesenian, diantaranya wayang politik, tarian khas daerah mulai dari tari lokal seperti banyumasan sampai tari papua, penampilan rapper Ebiet Biet A, Awan X Factor, ketoprak politik, dan juga penampilan khusus dari Presiden dan Sekjen PKS.
Presiden PKS membacakan puisi berjudul Diponegoro, sementara Sekjen PKS menyanyi lagu – lagu perjuangan bersama grup Shuotul Harokah.
Dalam puisinya, Anis Matta membacakan puisi dari Chairil Anwar dengan judul Diponegoro. Pembacaan puisi tersebut juga menjadi magnet tersendiri bagi kader PKS dan masyarakat yang hadir dalam malam puncak gebyar budaya PKS tersebut. (suaramerdeka/pks jateng)
Read more »

Mitos Kartini dan Rekayasa Sejarah


Pada tahun 1970-an, di saat kuat-kuatnya pemerintahan Orde Baru, guru besar Universitas Indonesia, Prof. Dr. Harsja W. Bachtiar pernah menggugat masalah ini. Ia mengkritik 'pengkultusan' R.A. Kartini sebagai pahlawan nasional Indonesia.

Dalam buku Satu Abad Kartini (1879-1979), (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1990, cetakan ke-4), Harsja W. Bahtiar menulis sebuah artikel berjudul “Kartini dan Peranan Wanita dalam Masyarakat Kita”. Tulisan ini bernada gugatan terhadap penokohan Kartini. “Kita mengambil alih Kartini sebagai lambang emansipasi wanita di Indonesia dari orang-orang Belanda. Kita tidak mencipta sendiri lambang budaya ini, meskipun kemudian kitalah yang mengembangkannya lebih lanjut,” tulis Harsja W. Bachtiar, yang menamatkan doktor sosiologinya di Harvard University.

Harsja juga menggugat dengan halus, mengapa harus Kartini yang dijadikan sebagai simbol kemajuan wanita Indonesia. Ia menunjuk dua sosok wanita yang hebat dalam sejarah Indonesia. Pertama, Sultanah Seri Ratu Tajul Alam Safiatuddin Johan Berdaulat dari Aceh dan kedua, Siti Aisyah We Tenriolle dari Sulawesi Selatan. Anehnya, tulis Harsja, dua wanita itu tidak masuk dalam buku Sejarah Setengah Abad Pergerakan Wanita Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1978), terbitan resmi Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Tentu saja Kartini masuk dalam buku tersebut.

Padahal, papar Harsja, kehebatan dua wanita itu sangat luar biasa. Sultanah Safiatudin dikenal sebagai sosok yang sangat pintar dan aktif mengembangkan ilmu pengatetahuan. Selain bahasa Aceh dan Melayu, dia menguasai bahasa Arab, Persia, Spanyol dan Urdu. Di masa pemerintahannya, ilmu dan kesusastraan berkembang pesat. Ketika itulah lahir karya-karya besar dari Nuruddin ar-Raniry, Hamzah Fansuri, dan Abdur Rauf. Ia juga berhasil menampik usaha-usaha Belanda untuk menempatkan diri di daerah Aceh. VOC pun tidak berhasil memperoleh monopoli atas perdagangan timah dan komoditi lainnya. Sultanah memerintah Aceh cukup lama, yaitu 1644-1675. Ia dikenal sangat memajukan pendidikan, baik untuk pria maupun untuk wanita.

Tokoh wanita kedua yang disebut Harsja Bachriar adalah Siti Aisyah We Tenriolle. Wanita ini bukan hanya dikenal ahli dalam pemerintahan, tetapi juga mahir dalam kesusastraan. B.F. Matthes, orang Belanda yang ahli sejarah Sulawesi Selatan, mengaku mendapat manfaat besar dari sebuah epos La-Galigo, yang mencakup lebih dari 7.000 halaman folio. Ikhtisar epos besar itu dibuat sendiri oleh We Tenriolle. Pada tahun 1908, wanita ini mendirikan sekolah pertama di Tanette, tempat pendidikan modern pertama yang dibuka baik untuk anak-anak pria maupun untuk wanita.

Penelusuran Prof. Harsja W. Bachtiar terhadap penokohan Kartini akhirnya menemukan kenyataan, bahwa Kartini memang dipilih oleh orang Belanda untuk ditampilkan ke depan sebagai pendekar kemajuan wanita pribumi di Indonesia. Mula-mula Kartini bergaul dengan Asisten-Residen Ovink suami istri. Adalah Cristiaan Snouck Hurgronje, penasehat pemerintah Hindia Belanda, yang mendorong J.H. Abendanon, Direktur Departemen Pendidikan, Agama dan Kerajinan, agar memberikan perhatian pada Kartini tiga bersaudara.

Harsja menulis tentang kisah ini: “Abendanon mengunjungi mereka dan kemudian menjadi semacam sponsor bagi Kartini. Kartini berkenalan dengan Hilda de Booy-Boissevain, istri ajudan Gubernur Jendral, pada suatu resepsi di Istana Bogor, suatu pertemuan yang sangat mengesankan kedua belah pihak.”

Ringkasnya, Kartini kemudian berkenalan dengan Estella Zeehandelaar, seorang wanita aktivis gerakan Sociaal Democratische Arbeiderspartij (SDAP). Wanita Belanda ini kemudian mengenalkan Kartini pada berbagai ide modern, terutama mengenai perjuangan wanita dan sosialisme. Tokoh sosialisme H.H. van Kol dan penganjur “Haluan Etika” C.Th. van Deventer adalah orang-orang yang menampilkan Kartini sebagai pendekar wanita Indonesia.

Lebih dari enam tahun setelah Kartini wafat pada umur 25 tahun, pada tahun 1911, Abendanon menerbitkan kumpulan surat-surat Kartini dengan judul Door Duisternis tot Lich. Kemudian terbit juga edisi bahasa Inggrisnya dengan judul Letters of a Javaness Princess. Beberapa tahun kemudian, terbit terjemahan dalam bahasa Indonesia dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran (1922).

Dua tahun setelah penerbitan buku Kartini, Hilda de Booy-Boissevain mengadakan prakarsa pengumpulan dana yang memungkinkan pembiayaan sejumlah sekolah di Jawa Tengah. Tanggal 27 Juni 1913, didirikan Komite Kartini Fonds, yang diketuai C.Th. van Deventer. Usaha pengumpulan dana ini lebih memperkenalkan nama Kartini, serta ide-idenya pada orang-orang di Belanda. Harsja Bachtriar kemudian mencatat: “Orang-orang Indonesia di luar lingkungan terbatas Kartini sendiri, dalam masa kehidupan Kartini hampir tidak mengenal Kartini dan mungkin tidak akan mengenal Kartini bilamana orang-orang Belanda ini tidak menampilkan Kartini ke depan dalam tulisan-tulisan, percakapan-percakapan maupun tindakan-tindakan mereka.”

Karena itulah, simpul guru besar UI tersebut: “Kita mengambil alih Kartini sebagai lambang emansipasi wanita di Indonesia dari orang-orang Belanda. Kita tidak mencipta sendiri lambang budaya ini, meskipun kemudian kitalah yang mengembangkannya lebih lanjut.”

Harsja mengimbau agar informasi tentang wanita-wanita Indonesia yang hebat-hebat dibuka seluas-luasnya, sehingga menjadi pengetahuan suri tauladan banyak orang. Ia secara halus berusaha meruntuhkan mitos Kartini: “Dan, bilamana ternyata bahwa dalam berbagai hal wanita-wanita ini lebih mulia, lebih berjasa daripada R.A. Kartini, kita harus berbangga bahwa wanita-wanita kita lebih hebat daripada dikira sebelumnya, tanpa memperkecil penghargaan kita pada RA Kartini.”

Dalam artikelnya di Jurnal Islamia (INSISTS-Republika, 9/4/2009), Tiar Anwar Bahtiar juga menyebut sejumlah sosok wanita yang sangat layak dimunculkan, seperti Dewi Sartika di Bandung dan Rohana Kudus di Padang (kemudian pindah ke Medan). Dua wanita ini pikiran-pikirannya memang tidak sengaja dipublikasikan. Tapi yang mereka lakukan lebih dari yang dilakukan Kartini. Berikut ini paparan tentang dua sosok wanita itu, sebagaimana dikutip dari artikel Tiar Bahtiar.

Dewi Sartika (1884-1947) bukan hanya berwacana tentang pendidikan kaum wanita. Ia bahkan berhasil mendirikan sekolah yang belakangan dinamakan Sakola Kautamaan Istri (1910) yang berdiri di berbagai tempat di Bandung dan luar Bandung. Rohana Kudus (1884-1972) melakukan hal yang sama di kampung halamannya. Selain mendirikan Sekolah Kerajinan Amal Setia (1911) dan Rohana School (1916), Rohana Kudus bahkan menjadi jurnalis sejak di Koto Gadang sampai saat ia mengungsi ke Medan. Ia tercatat sebagai jurnalis wanita pertama di negeri ini.

Kalau Kartini hanya menyampaikan ide-idenya dalam surat, mereka sudah lebih jauh melangkah: mewujudkan ide-ide dalam tindakan nyata. Jika Kartini dikenalkan oleh Abendanon yang berinisiatif menerbitkan surat-suratnya, Rohana menyebarkan idenya secara langsung melalui koran-koran yang ia terbitkan sendiri sejak dari Sunting Melayu (Koto Gadang, 1912), Wanita Bergerak (Padang), Radio (padang), hingga Cahaya Sumatera (Medan).

Bahkan kalau melirik kisah-kisah Cut Nyak Dien, Tengku Fakinah, Cut Mutia, Pecut Baren, Pocut Meurah Intan, dan Cutpo Fatimah dari Aceh, klaim-klaim keterbelakangan kaum wanita di negeri pada masa Kartini hidup ini harus segera digugurkan. Mereka adalah wanita-wanita hebat yang turut berjuang mempertahankan kemerdekaan Aceh dari serangan Belanda. Tengku Fakinah, selain ikut berperang juga adalah seorang ulama-wanita. Di Aceh, kisah wanita ikut berperang atau menjadi pemimpin pasukan perang bukan sesuatu yang aneh. Bahkan jauh-jauh hari sebelum era Cut Nyak Dien dan sebelum Belanda datang ke Indonesia, Kerajaan Aceh sudah memiliki Panglima Angkatan Laut wanita pertama, yakni Malahayati.

Jadi, ada baiknya bangsa Indonesia bisa berpikir lebih jernih: Mengapa Kartini? Mengapa bukan Rohana Kudus? Mengapa bukan Cut Nyak Dien? Mengapa Abendanon memilih Kartini? Dan mengapa kemudian bangsa Indonesia juga mengikuti kebijakan itu? Cut Nyak Dien tidak pernah mau tunduk kepada Belanda. Ia tidak pernah menyerah dan berhenti menentang penjajahan Belanda atas negeri ini.

Meskipun aktif berkiprah di tengah masyarakat, Rohana Kudus juga memiliki visi keislaman yang tegas. “Perputaran zaman tidak akan pernah membuat wanita menyamai laki-laki. Wanita tetaplah wanita dengan segala kemampuan dan kewajibannya. Yang harus berubah adalah wanita harus mendapat pendidikan dan perlakukan yang lebih baik. Wanita harus sehat jasmani dan rohani, berakhlak dan berbudi pekerti luhur, taat beribadah yang kesemuanya hanya akan terpenuhi dengan mempunyai ilmu pengetahuan,” begitu kata Rohana Kudus.

Seperti diungkapkan oleh Prof. Harsja W. Bachtiar dan Tiar Anwar Bahtiar, penokohan Kartini tidak terlepas dari peran Belanda. Harsja W. Bachtiar bahkan menyinggung nama Snouck Hurgronje dalam rangkaian penokohan Kartini oleh Abendanon. Padahal, Snouck adalah seorang orientalis Belanda yang memiliki kebijakan sistematis untuk meminggirkan Islam dari bumi Nusantara. Pakar sejarah Melayu, Prof. Naquib al-Attas sudah lama mengingatkan adanya upaya yang sistematis dari orientalis Belanda untuk memperkecil peran Islam dalam sejarah Kepulauan Nusantara.

Dalam bukunya, Islam dalam Sejarah dan Kebudayaan Melayu ((Bandung: Mizan, 1990, cet. Ke-4), Prof. Naquib al-Attas menulis tentang masalah ini:

“Kecenderungan ke arah memperkecil peranan Islam dalam sejarah Kepulauan ini, sudah nyata pula, misalnya dalam tulisan-tulisan Snouck Hurgronje pada akhir abad yang lalu. Kemudian hampir semua sarjana-sarjana yang menulis selepas Hurgronje telah terpengaruh kesan pemikirannya yang meluas dan mendalam di kalangan mereka, sehingga tidak mengherankan sekiranya pengaruh itu masih berlaku sampai dewasa ini.”

Apa hubungan Kartini dengan Snouck Hurgronje? Dalam sejumlah suratnya kepada Ny. Abendanon, Kartini memang beberapa kali menyebut nama Snouck. Tampaknya, Kartini memandang orientalis-kolonialis Balanda itu sebagai orang hebat yang sangat pakar dalam soal Islam. Dalam suratnya kepada Ny. Abendanon tertanggal 18 Februari 1902, Kartini menulis:

”Salam, Bidadariku yang manis dan baik!... Masih ada lagi suatu permintaan penting yang hendak saya ajukan kepada Nyonya. Apabila Nyonya bertemu dengan teman Nyonya Dr. Snouck Hurgronje, sudikah Nyonya bertanya kepada beliau tentang hal berikut: ”Apakah dalam agama Islam juga ada hukum akil balig seperti yang terdapat dalam undang-undang bangsa Barat?” Ataukah sebaiknya saya memberanikan diri langsung bertanya kepada beliau? Saya ingin sekali mengetahui sesuatu tentang hak dan kewajiban perempuan Islam serta anak perempuannya.” (Lihat, buku Kartini: Surat-surat kepada Ny. R.M. Abendanon-Mandri dan Suaminya, (penerjemah: Sulastin Sutrisno), (Jakarta: Penerbit Djambatan, 2000), hal. 234-235).

Melalui bukunya, Snouck Hurgronje en Islam (Diindonesiakan oleh Girimukti Pusaka, dengan judul Snouck Hurgronje dan Islam, tahun 1989), P.SJ. Van Koningsveld memaparkan sosok dan kiprah Snouck Hurgronje dalam upaya membantu penjajah Belanda untuk ’menaklukkan Islam’. Mengikuti jejak orientalis Yahudi, Ignaz Goldziher, yang menjadi murid para Syaikh al-Azhar Kairo, Snouck sampai merasa perlu untuk menyatakan diri sebagai seorang muslim (1885) dan mengganti nama menjadi Abdul Ghaffar. Dengan itu dia bisa diterima menjadi murid para ulama Mekkah. Posisi dan pengalaman ini nantinya memudahkan langkah Snouck dalam menembus daerah-daerah Muslim di berbagai wilayah di Indonesia.

Menurut Van Koningsveld, pemerintah kolonial mengerti benar sepak terjang Snouck dalam ’penyamarannya’ sebagai Muslim. Snouck dianggap oleh banyak kaum Muslim di Nusantara ini sebagai ’ulama’. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai ”Mufti Hindia Belanda’. Juga ada yang memanggilnya ”Syaikhul Islam Jawa”. Padahal, Snouck sendiri menulis tentang Islam: ”Sesungguhnya agama ini meskipun cocok untuk membiasakan ketertiban kepada orang-orang biadab, tetapi tidak dapat berdamai dengan peradaban modern, kecuali dengan suatu perubahan radikal, namun tidak sesuatu pun memberi kita hak untuk mengharapkannya.” (hal. 116).

Snouck Hurgronje (lahir: 1857) adalah adviseur pada Kantoor voor Inlandsche zaken pada periode 1899-1906. Kantor inilah yang bertugas memberikan nasehat kepada pemerintah kolonial dalam masalah pribumi. Dalam bukunya, Politik Islam Hindia Belanda, (Jakarta: LP3ES, 1985), Dr. Aqib Suminto mengupas panjang lebar pemikiran dan nasehat-nasehat Snouck Hurgronje kepada pemerintah kolonial Belanda. Salah satu strateginya, adalah melakukan ‘pembaratan’ kaum elite pribumi melalui dunia pendidikan, sehingga mereka jauh dari Islam. Menurut Snouck, lapisan pribumi yang berkebudayaan lebih tinggi relatif jauh dari pengaruh Islam. Sedangkan pengaruh Barat yang mereka miliki akan mempermudah mempertemukannya dengan pemerintahan Eropa. Snouck optimis, rakyat banyak akan mengikuti jejak pemimpin tradisional mereka. Menurutnya, Islam Indonesia akan mengalami kekalahan akhir melalui asosiasi pemeluk agama ini ke dalam kebudayaan Belanda. Dalam perlombaan bersaing melawan Islam bisa dipastikan bahwa asosiasi kebudayaan yang ditopang oleh pendidikan Barat akan keluar sebagai pemenangnya. Apalagi, jika didukung oleh kristenisasi dan pemanfaatan adat. (hal. 43).

Aqib Suminto mengupas beberapa strategi Snouck Hurgronje dalam menaklukkan Islam di Indonesia: “Terhadap daerah yang Islamnya kuat semacam Aceh misalnya, Snouck Hurgronje tidak merestui dilancarkan kristenisasi. Untuk menghadapi Islam ia cenderung memilih jalan halus, yaitu dengan menyalurkan semangat mereka kearah yang menjauhi agamanya (Islam) melalui asosiasi kebudayaan.” (hal. 24).

Itulah strategi dan taktik penjajah untuk menaklukkan Islam. Kita melihat, strategi dan taktik itu pula yang sekarang masih banyak digunakan untuk ‘menaklukkan’ Islam. Bahkan, jika kita cermati, strategi itu kini semakin canggih dilakukan. Kader-kader Snouck dari kalangan ‘pribumi Muslim’ sudah berjubel. Biasanya, berawal dari perasaan ‘minder’ sebagai Muslim dan silau dengan peradaban Barat, banyak ‘anak didik Snouck’ – langsung atau pun tidak – yang sibuk menyeret Islam ke bawah orbit peradaban Barat. Tentu, sangat ironis, jika ada yang tidak sadar, bahwa yang mereka lakukan adalah merusak Islam, dan pada saat yang sama tetap merasa telah berbuat kebaikan.

Sumber dari Tulisan Dr. Adian Husaini
(Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia)
Read more »

PKS, Hebat...


Mirip Film Mission Imposible 4, Anis Matta atur Strategi Rapimnas dan Shalat Berjamaah di Atas Kereta


 
Jakarta – Bagi kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), ibadah salat merupakan kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan. Setiap kali tiba waktu salat, mereka kontan salat berjamaah, di manapun, tak terkecuali di gerbong kereta api sekalipun.

Dalam perjalanan menuju Semarang, Jawa Tengah dari Jakarta, Rabu (17/4/2013), rombongan PKS yang di antaranya Presiden PKS Anis Matta, menggelar salat magrib berjamaah di dalam gerbong kereta VIP yang tengah melaju.


Salat memang biasa dilakukan setiap muslim di mana saja pada waktunya. Namun, bagi petugas kereta api, salat berjamaah di dalam gerbong ini jarang-jarang dilakukan. Apalagi, mereka menggelarnya di gerbong VIP yang biasanya menjadi arena hiburan sepanjang perjalanan.


"Ini langka sekali melakukan salat berjamaah, biasanya yang di VIP pada foya-foya, nyanyi-nyanyi. Jadi mau diabadikan untuk laporan kami," kata salah satu petugas kereta yang mengambil foto mereka.

Menurutnya, hal yang seperti ini memang jarang sekali sehingga perlu didokumentasikan untuk kegiatan penumpang kereta. "Ya buat laporan saja, penumpang kami kegiatannya ini," tuturnya. 
Dari pantauan INILAH.COM, Anis Matta bersama jajaran elite partai berada di gerbong kereta wisata atau gerbong 1. Meski menjabat presiden partai, Anis tidak memimpin salat jamaah tersebut dan memilih berada di barisan belakang.

Sebagai informasi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan melakukan rapat pimpinan nasional (Rapimnas) sekaligus merayakan hari lahir partai di kota Semarang, Jawa Tengah mulai tanggal 18 - 20 April 2013. 
Read more »

 

PKS TV

BEKERJA UNTUK INDONESIA

BEKERJA UNTUK INDONESIA

Dikelola oleh Pengurus DPRa PKS Bendan Duwur Semarang

Slide Gallery