13.51
Unknown
KEDIRI - PKS bergerak cepat membantu pengungsi korban erupsi Gunung Kelud. Sejak Jumat (14/2/2014), dapur yang dikelola 40 orang relawan ini, didirikan di Dusun Cangkring, Desa Pelem, Kecamatan Wates, sekitar 50 km dari puncak Kelud. Ini adalah pusat pengungsian pertama di radius terdekat. “Awalnya di area 30 km. Namun karena kondisi dirasa kurang aman, maka dipindah lebih jauh oleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah, red),” ujar Tatag Widhi, koordinator Dapur Umum PKS.
Hari pertama setelah letusan debu masih sangat tebal dan diwarnai kepanikan luar biasa para pengungsi. “Keadaan ini yang menyemangati kami harus segera memberikan bantuan. Rata-rata para pengungsi turun gunung tanpa membawa apa-apa. Apalagi letusannya terjadi malam hari dan mendadak. Kami berpikir, yang penting bagaimana caranya para pengungsi tidak kelaparan dan sedikit mengurangi ketegangan, “ kata Hamy Wahjunianto, ketua DPW PKS Jatim, yang kemarin meninjau ke lokasi bencana.
Dapur umum PKS ini setiap hari melayani tak kurang 1000 pengungsi, untuk tiga kali waktu makan pagi, siang dan malam. Tim masak terdiri dari 15 orang kader perempuan PKS. Ada yang memang berlatar belakang pengusaha katering, juga guru TK-SD dan ibu rumah tangga, dipimpin oleh Ustadzah Nuri. Setelah masakan matang, ada tim distribusi yang menyebarkan nasi bungkus ke 3 desa terdampak erupsi, yakni Desa Krenceng, Keling dan Lupung, di setiap jam makan.
“PKS mohon maaf baru bisa mengkover 1000 pengungsi dari total 14.000 ribu pengungsi yang ada. Syukurnya, bantuan dari para kader, simpatisan dan masyarakat luas terus mengalir. Termasuk bantuan beras, minyak, bahkan kambing dari anggota DPRD PKS Jatim, sangat membantu kelancaran dapur umum,” lanjut Hamy.
Hari pertama setelah letusan debu masih sangat tebal dan diwarnai kepanikan luar biasa para pengungsi. “Keadaan ini yang menyemangati kami harus segera memberikan bantuan. Rata-rata para pengungsi turun gunung tanpa membawa apa-apa. Apalagi letusannya terjadi malam hari dan mendadak. Kami berpikir, yang penting bagaimana caranya para pengungsi tidak kelaparan dan sedikit mengurangi ketegangan, “ kata Hamy Wahjunianto, ketua DPW PKS Jatim, yang kemarin meninjau ke lokasi bencana.
Dapur umum PKS ini setiap hari melayani tak kurang 1000 pengungsi, untuk tiga kali waktu makan pagi, siang dan malam. Tim masak terdiri dari 15 orang kader perempuan PKS. Ada yang memang berlatar belakang pengusaha katering, juga guru TK-SD dan ibu rumah tangga, dipimpin oleh Ustadzah Nuri. Setelah masakan matang, ada tim distribusi yang menyebarkan nasi bungkus ke 3 desa terdampak erupsi, yakni Desa Krenceng, Keling dan Lupung, di setiap jam makan.
“PKS mohon maaf baru bisa mengkover 1000 pengungsi dari total 14.000 ribu pengungsi yang ada. Syukurnya, bantuan dari para kader, simpatisan dan masyarakat luas terus mengalir. Termasuk bantuan beras, minyak, bahkan kambing dari anggota DPRD PKS Jatim, sangat membantu kelancaran dapur umum,” lanjut Hamy.
@kangirw4n Aleg PKS Jatim memanggul sendiri bantuannya 1 kwintal beras, 1 ekor kambing, dan 20 liter minyak goreng
PKS Kediri juga mendirikan dapur umum di Kecamatan Gurah. Hanya saja di
posko ini lebih fokus pada distribusi nasi bungkus sumbangan masyarakat
luas. Sementara posko induk dengan kekuatan 60 relawan dari unsur
kepanduan juga didirikan di Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kediri.
Kader PKS yang berasal dari Kabupaten Tulungagung, Nganjuk, dan Jombang.
REKENING DONASI
Bagi yang mau donasi untuk bantuan korban gunung Kelud bisa transfer ke:
Bank Syariah Mandiri Norek 7009745399 a.n. PARTAI KEADILAN SEJAHTERA KDR
(Konfirmasi ke Febri 085735383222)
REKENING DONASI
Bagi yang mau donasi untuk bantuan korban gunung Kelud bisa transfer ke:
Bank Syariah Mandiri Norek 7009745399 a.n. PARTAI KEADILAN SEJAHTERA KDR
(Konfirmasi ke Febri 085735383222)
0 komentar:
Posting Komentar